Indonesia siap bangun penampungan bagi warga Rohingya pulang ke Rakhine
Merdeka.com - Sepanjang tahun 2017, isu kemanusiaan menjadi hal yang diperhatikan oleh pemerintah Indonesia. Salah satu isu yang menyita keprihatinan Indonesia adalah krisis kemanusiaan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, yang menimpa warga muslim Rohingya.
Sebagaimana diketahui, setelah menerima perlakuan tak manusiawi dari pasukan keamanan Myanmar, sekitar 630.000 warga Rohingya memutuskan melarikan diri dari Rakhine ke Bangladesh demi mencari perlindungan. Membeludaknya pengungsi Rohingya di Bangladesh membuat kedua negara sepakat untuk melakukan repatriasi.
Meski demikian, proses tersebut masih belum berjalan karena beberapa kendala. Salah satunya adalah tidak tersedianya rumah bagi warga Rohingya apabila nantinya mereka dipulangkan. Sebab, rumah-rumah yang ada di desa Negara Bagian Rakhine sudah rata dengan tanah akibat dibakar oleh pasukan Myanmar selama terjadi bentrokan.
-
Kenapa Pengungsi Rohingya datang ke Indonesia? Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko menyebut, para pengungsi itu kabur dari Cox's Bazar di Bangladesh, tempat penampungan terbesar warga Rohingya yang kabur dari Myanmar.
-
Dimana Rohingya ditampung? 'Mereka pengungsi Rohingya ini akan ditempatkan di kamp pramuka oleh Satgas Provinsi,' kata Muhammad Iswanto.
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya dijemput? Andi menjelaskan, warga Aceh ini menjemput pengungsi Rohingya di sekitar perairan laut Sabang.
-
Dimana Rohingya mau berangkat ke Malaysia? Rencananya mereka akan menyebrang ke Malaysia melalui Kepulauan Panipahan Darat, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rohil.
Sebagai pihak yang peduli, Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi agar terlaksananya proses repatriasi warga Rohingya ke Negara Bagian Rakhine.
"Salah satu bentuk kontribusi untuk menjalankan proses tersebut antara lain misalnya untuk pembangunan shelter bagi warga Rohingya yang kita siapkan di desanya," kata Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (9/1).
Menlu Retno pun menambahkan bahwa saat ini dia sudah meminta dipertemukan dengan pejabat Myanmar untuk membicarakan wujud bantuan Indonesia.
"Kita sudah sampaikan waktu untuk bertemu dengan Menteri Sosial Myanmar. Kita akan membicarakan beberapa hal tentang proses repatriasi, salah satunya bicara tentang pembangunan tempat penampungan ini," pungkasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya sampaikan bahwa sementara, sementara kita tampung, sementara," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaMenurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan bantuan tersebut akan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal.
Baca SelengkapnyaHingga akhir November 2023, tercatat 1.084 warga Rohingya yang mendarat di Aceh menggunakan 6 kapal kayu.
Baca SelengkapnyaMahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO.
Baca SelengkapnyaUNHCR mengatakan, lebih dari 1.200 orang Rohingya telah mendarat di Indonesia sejak November 2023.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menaruh perhatian kepada para pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaHal itu sekaligus menanggapi evakuasi 151 orang imigran Rohingya ke daratan setelah hampir sepekan mereka terombang-ambing di perairan Labuhan Haji
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan negara lain sudah menutup akses terhadap pengungsi Rohingya, sehingga mereka ke Indonesia
Baca Selengkapnya