Kolom teroris dicentang, bayi 3 bulan diinterogasi Kedubes AS

Merdeka.com - Bayi tiga bulan bernama Harvey Kenyon-Cairns terpaksa dipanggil untuk diinterogasi Kedutaan Besar Amerika Serikat di London. Interogasi yang dilakukan akibat dia diduga teroris.
Rupanya, tuduhan yang diberikan kepada bayi tiga bulan tersebut karena kesalahan kakeknya. Sang kakek, Paul Kenyon, rupanya salah mencentang kolom 'ya' pada pertanyaan mengenai keterlibatan dalam kegiatan teror, sabotase dan spionase di formulir visa cucunya.
"Saya mulai menyadari ini saat visa cucu saya ditolak. Tak habis pikir, kenapa mereka menolak visa cucu saya, kesalahan ini tidak disengaja. Bayi tiga bulan tidak akan membahayakan siapa pun," tutur kakek 62 tahun itu, dikutip dari The Guardian, Senin (17/4).
Kenyon menyebutkan kalau kolom tersebut tidak akan berpengaruh. Menurutnya, seorang yang melakukan kejahatan, bahkan teroris, pastinya tidak akan mengaku saat sedang mengisi formulir visa.
"Jika Anda seorang teroris, saya rasa Anda tidak akan mengakuinya, bukan?" imbuhnya.
Kejadian ini mengakibatkan kerugian besar bagi keluarga Harvey. Tiket pesawat yang dibeli sebesar USD 3.750 (setara Rp 49,7 juta) tidak jadi digunakan.
"Kesalahan ini sangat mahal harganya. Kami harap kedutaan AS akan sadar jika ini adalah kesalahan sederhana dan tidak seharusnya membuat kami mengalami semua rintangan ini," tuturnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya