Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Maduro Ancam Trump Akan Bersimbah Darah Jika AS Serang Venezuela

Maduro Ancam Trump Akan Bersimbah Darah Jika AS Serang Venezuela Presiden Venezuela Maduro. ©REUTERS/Marco Bello

Merdeka.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro memperingatkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan bersimbah darah jika dia memilih operasi militer di negara Amerika Latin itu.

"Cukup, hentikan, Trump! Anda melakukan kesalahan besar yang akan membuat tangan Anda berlumuran darah, meninggalkan kursi kepresidenan dengan penuh darah," ancam Maduro dalam wawancara dengan wartawan Spanyol Jordi Évole.

"Mengapa Anda ingin terjadi pengulangan (krisis) Vietnam?" lanjutnya menyebut Trump, seperti dikutip The Guardian, Senin (4/2).

Maduro juga menolak seruan Eropa untuk menggelar pemilu ulang, dengan mengatakan: "Kami tidak menerima ultimatum dari siapa pun. Saya menolak untuk menyerukan pemilihan sekarang, karena akan ada pemilu pada 2024. Kami tidak peduli apa kata Eropa."

Dia menambahkan, "Anda tidak dapat mendasarkan politik internasional pada ultimatum. Itulah produk-produk imperialisme, zaman kolonial."

Di lain pihak, puluhan ribu demonstran Venezuela menyerbu ibu kota Caracas, pada hari Sabtu, untuk menuntut Maduro mundur dari kursi kepresidenan, karena telah membuat ekonomi negara kaya minyak di Amerika Latin itu terjun bebas, dan memicu krisis kemanusiaan luas.

Gisela Torres, seorang demonstran berusia 40 tahun, mengatakan Maduro tidak melakukan apa-apa selain "merusak dan menghancurkan" Venezuela. Dia berpesan: "Jadilah bijaksana dan pahami bahwa Anda (Maduro) harus pergi."

Namun dalam wawancara di televisi, Maduro --yang berkuasa setelah kematian pendahulu sekaligus mentor politiknya, Hugo Chavez, pada 2013-- mengisyaratkan ia tidak punya rencana untuk pergi ke mana pun.

"Jika imperialisme Amerika Utara menyerang kita, maka kita harus mempertahankan diri ... Kita tidak akan menyerahkan Venezuela," kata Maduro.

Jutaan Orang Keluar dari Venezuela Akibat Krisis

PBB memperkirakan bahwa lebih dari 3 juta orang Venezuela telah melarikan diri ke luar negeri dalam beberapa tahun terakhir, untuk menghindari hiperinflasi, kekurangan makanan, obat-obatan dan perawatan kesehatan, serta ketidakamanan kronis.

Angka itu diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 5 juta orang tahun ini

Tetapi Maduro membantah bahwa negaranya menderita darurat kemanusiaan dan mengklaim tidak lebih dari 800.000 orang telah melarikan diri.

"Venezuela tidak mengalami krisis kemanusiaan," katanya.

"Venezuela mengalami krisis politik. Venezuela mengalami krisis ekonomi. Banyak orang telah tertipu, dan pergi meninggalkan negara ini. Kami akan segera kembali meraih kejayaan," pungkas Maduro.

Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo

Sumber: Liputan6.com

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Elon Musk Terima Tantangan Duel dari Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Ini Awal Mula Perseteruannya
Elon Musk Terima Tantangan Duel dari Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Ini Awal Mula Perseteruannya

Nicolas Maduro menantang Elon Musk duet melalui video viral pada Senin (29/7).

Baca Selengkapnya
FOTO: Maduro Menang Pemilu Lagi, Demonstrasi Besar-Besaran Berujung Ricuh Pecah, Situasi Venezuela Mencekam!
FOTO: Maduro Menang Pemilu Lagi, Demonstrasi Besar-Besaran Berujung Ricuh Pecah, Situasi Venezuela Mencekam!

Demonstrasi ini berlangsung dengan intensitas yang tinggi. Situasi bertambah panas saat oposisi menentang kemenangan Maduro.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Janji Tak Mau Nyapres Lagi, Tapi Ini Syaratnya
Donald Trump Janji Tak Mau Nyapres Lagi, Tapi Ini Syaratnya

Donald Trump bersaing dengan Kamala Harris pada pemilihan presiden yang akan berlangsung November mendatang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Situasi Venezuela Dilanda Pemadaman Listrik Besar-besaran, Diduga Serangan Sabotase Opisisi
FOTO: Situasi Venezuela Dilanda Pemadaman Listrik Besar-besaran, Diduga Serangan Sabotase Opisisi

Pemadaman listrik besar-besaran melanda seluruh negara bagian di Venezuela pada Jumat (30/8).

Baca Selengkapnya
Serangan Menohok Trump ke Biden Soal Perang Israel di Gaza,
Serangan Menohok Trump ke Biden Soal Perang Israel di Gaza, "Kalau Saya Presiden, Itu Tak Akan Terjadi"

Agresi Israel di Gaza menjadi salah satu topik yang dibahas dalam debat capres AS.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Tebar Ancaman ke Negara-Negara BRICS
Donald Trump Tebar Ancaman ke Negara-Negara BRICS

Trump berpendapat tarif adalah alat penting untuk melindungi pekerjaan dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Potret Trump Pidato Dikelilingi Kaca Anti Peluru, Umbar Ketakutan Sebut Kamala Harris Picu Perang Dunia Ketiga
Potret Trump Pidato Dikelilingi Kaca Anti Peluru, Umbar Ketakutan Sebut Kamala Harris Picu Perang Dunia Ketiga

Pidato Trump saat kampanye di North Carolina dikelilingi kaca anti peluru sebagai perlindungan ganda pasca peristiwa penembakan beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Hamas Sebut Siapa Pun Pemenang Pilpres AS, Situasi Gaza Tak Berubah karena Trump dan Harris Sama-Sama Pendukung Israel
Hamas Sebut Siapa Pun Pemenang Pilpres AS, Situasi Gaza Tak Berubah karena Trump dan Harris Sama-Sama Pendukung Israel

AS merupakan pendukung utama Israel dalam perang genosidanya di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya
Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan
Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan

Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Spesial Prabowo Ucapkan Selamat Trump Jadi Presiden Amerika, Dorong Kerja Sama Perdamaian
VIDEO: Spesial Prabowo Ucapkan Selamat Trump Jadi Presiden Amerika, Dorong Kerja Sama Perdamaian

Prabowo juga menuliskan harapan ke depan terkait kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat semakin erat.

Baca Selengkapnya
Ketika Seorang Raja Arab Tertunduk Lesu di Hadapan Trump, Ekspresi Wajahnya Mengatakan Segalanya
Ketika Seorang Raja Arab Tertunduk Lesu di Hadapan Trump, Ekspresi Wajahnya Mengatakan Segalanya

Raja Abdullah II dari Yordania kemarin bertemu Presiden Donald Trump di Gedung Putih membahas isu Gaza.

Baca Selengkapnya
Bukan Mesir atau Saudi, Negara Timur Tengah Ini Siap Perang Jika Warga Palestina Diusir dari Tanah Airnya
Bukan Mesir atau Saudi, Negara Timur Tengah Ini Siap Perang Jika Warga Palestina Diusir dari Tanah Airnya

Peringatan ini muncul setekah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Yordania dan Mesir menampung warga Palestina untuk "membersihkan" Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya