Profil Ustaz Zakir Hussain, Maestro Tabla Dunia yang Mengantongi Lima Grammy Awards
Zakir Hussain, maestro tabla India, dikenal karena inovasinya dalam musik klasik. Dari awal karier hingga warisannya, ia memukau dunia dengan bakat dan dedikasi
Zakir Hussain adalah seorang tokoh yang sangat dikenal dalam dunia musik internasional, terutama di kalangan penggemar musik klasik India. Sebagai seorang maestro tabla, Zakir telah menginspirasi banyak generasi dan memperkenalkan tradisi musik India ke panggung global melalui karya-karya inovatifnya. Dengan perjalanan karier yang berwarna-warni, ia tidak hanya berhasil memikat hati penonton, tetapi juga menciptakan jembatan antara budaya Timur dan Barat.
Lahir pada 9 Maret 1951 di Mumbai, Zakir dibesarkan dalam lingkungan yang sangat dekat dengan musik. Ayahnya, Ustad Alla Rakha, adalah seorang pemain tabla legendaris yang berperan sebagai mentor utama bagi Zakir dalam dunia musik.
Sejak usia dini, ia telah menunjukkan bakat yang luar biasa dan berhasil menggelar konser pertamanya pada usia 12 tahun. Selain kesuksesannya di bidang musik, ia juga meraih prestasi akademik yang membanggakan dengan gelar doktor musik dari University of Washington.
Namun, dunia kehilangan sosok yang sangat berharga ini pada 15 Desember 2024. Zakir Hussain meninggal dunia pada usia 73 tahun akibat komplikasi dari fibrosis paru idiopatik. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, penggemar, dan komunitas musik di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan membahas perjalanan hidup Zakir Hussain dari awal hingga warisan yang ia tinggalkan.
Awal Kehidupan dan Pendidikan
Zakir Hussain, yang lahir pada 9 Maret 1951 di Mumbai, India, memiliki nama lengkap Zakir Hussain Allarakha Qureshi. Ia merupakan anak dari Ustad Alla Rakha, seorang maestro tabla yang juga berperan sebagai guru pertamanya. Sejak kecil, Zakir telah dibesarkan dalam lingkungan yang kaya akan musik.
Untuk menempuh pendidikan formal, ia bersekolah di St. Michael's High School dan kemudian melanjutkan studi di St. Xavier's College, Mumbai.
Meskipun telah memulai karier musiknya sejak usia sangat muda, ia tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pendidikan dan berhasil meraih gelar doktor di bidang musik dari University of Washington. Kombinasi antara pendidikan akademik dan bakat musiknya menunjukkan dedikasi Zakir untuk mengembangkan diri secara menyeluruh.
Karier Musik dan Kolaborasi Internasional
Karier musik Zakir mulai berkembang sejak ia masih belia. Di usia 12 tahun, ia sudah melakukan tur ke berbagai negara, yang menunjukkan bakatnya sebagai musisi muda. Nama Zakir mulai dikenal secara luas pada dekade 1970-an ketika ia aktif mengadakan konser di Amerika Serikat, di mana ia tampil lebih dari 150 kali dalam setahun.
Salah satu kekuatan utama dalam perjalanan kariernya adalah kolaborasi internasional. Salah satu pencapaian paling signifikan dalam kariernya adalah bergabung dengan grup musik Shakti, yang dibentuk bersama gitaris John McLaughlin dan pemain biola L. Shankar.
Selain itu, ia juga berkolaborasi dengan musisi terkenal seperti Mickey Hart, yang bersama-sama menciptakan album Planet Drum, yang meraih Grammy Award pada tahun 1992.
Prestasi dan Penghargaan
Zakir Hussain telah memperoleh berbagai penghargaan prestisius sepanjang kariernya. Di usia 37 tahun, ia mendapatkan Padma Shri, sebuah gelar kehormatan dari Pemerintah India, sehingga menjadikannya sebagai pemain perkusi termuda yang meraih penghargaan tersebut.
Selanjutnya, pada tahun 2002, Zakir menerima Padma Bhushan, dan pada tahun 2023, ia dianugerahi Padma Vibhushan, yang merupakan penghargaan sipil tertinggi kedua di India. Selain penghargaan yang bersifat nasional, ia juga mendapatkan pengakuan di tingkat internasional, termasuk penghargaan Grammy.
Zakir Hussain telah berhasil meraih lima Grammy Awards, termasuk tiga penghargaan dalam satu malam di Grammy Awards Tahunan ke-66 yang berlangsung pada bulan Februari 2024. Hal ini menjadikannya sebagai musisi India pertama yang mencatatkan prestasi luar biasa ini.
Penghargaan yang berhasil ia raih meliputi Best Global Music Performance, Best Contemporary Instrumental Album, dan Best Instrumental Composition. Dengan pencapaian tersebut, Zakir Hussain tidak hanya mengukuhkan posisinya di dunia musik, tetapi juga menginspirasi banyak musisi lainnya di seluruh dunia.
Inovasi dalam Musik Tradisional
Zakir Hussain dikenal sebagai seorang inovator yang tetap berpegang pada tradisi. Ia menyatakan, "Anda harus tetap dekat dengan tradisi, namun Anda juga harus mampu menyerap apa yang dunia tawarkan," seperti yang dilaporkan oleh arts.gov. Filosofi ini tercermin jelas dalam setiap karyanya, di mana ia berhasil menggabungkan elemen-elemen tradisional tabla dengan berbagai genre musik modern.
Pada tahun 2015, ia menciptakan concerto tabla pertama yang dimainkan oleh orkestra, sehingga memperkenalkan instrumen tradisional ini kepada publik yang lebih luas. Karya-karya Zakir Hussain tidak hanya merayakan keindahan musik India, tetapi juga mendorong terjadinya dialog budaya yang lebih luas di antara berbagai komunitas.
Warisan dan Kepergian Zakir Hussain
Zakir Hussain menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 15 Desember 2024 di sebuah rumah sakit yang terletak di San Francisco. Ia meninggal dunia akibat komplikasi dari fibrosis paru idiopatik, sebuah penyakit kronis yang menyebabkan jaringan paru-paru menjadi keras.
Kepergiannya menimbulkan kesedihan yang mendalam di kalangan para musisi dan penggemar di seluruh dunia. Warisan Zakir Hussain tidak hanya dapat dilihat dari berbagai penghargaan dan pencapaian dalam kariernya, tetapi juga dari inspirasi yang ia berikan kepada generasi muda. Melalui workshop, konser, dan kegiatan pengajaran, ia berupaya menjaga agar seni tabla tetap hidup dan terus berkembang.
Siapakah Zakir Hussain?
Zakir Hussain merupakan seorang maestro tabla yang berasal dari India, terkenal karena sumbangsihnya dalam bidang musik klasik India. Selain itu, ia juga dikenal melalui kolaborasinya dengan berbagai musisi internasional, yang semakin memperkaya pengalaman musikalnya.
Apa penghargaan terbesar yang pernah diraih Zakir Hussain?
Dia dianugerahi Padma Vibhushan pada tahun 2023 dan berhasil meraih tiga Grammy Awards dalam satu malam pada bulan Februari 2024.
Apa penyebab kematian Zakir Hussain?
Zakir Hussain telah meninggal dunia pada tanggal 15 Desember 2024 akibat komplikasi dari fibrosis paru idiopatik.