Spesies Baru Laba-Laba Ditemukan di Laut Antartika, Warnanya Kuning dan Cakarnya Besar dengan Sarung Tinju
Hewan ini disebut sebagai laba-laba laut, yang merupakan kerabat jauh dari kepiting kuda dan arachnida.
Spesies Baru Laba-Laba Ditemukan di Laut Antartika, Warnanya Kuning dan Cakarnya Besar dengan Sarung Tinju
Seekor makhluk aneh menyerupai laba-laba berwarna kuning dengan empat mata dan cakar bulat besar ditemukan di kedalaman laut di dekat Antartika.
-
Bagaimana spesies baru ini diidentifikasi? Spesies baru ini diidentifikasi dari ukuran tubuh, tekstur dan ciri-ciri fisik halus lainnya, kata studi tersebut.
-
Bagaimana landak baru ini diidentifikasi? ‘Kami dapat mengidentifikasi landak baru ini berkat staf museum yang mengumpulkan spesimen ini selama beberapa dekade dan kolektor asli mereka,’ ungkap Arlo Hinckley, peneliti di Museum Nasional Sejarah Alam dan Universitas Seville.
-
Di mana 'Laba-laba Biru Berbulu' ditemukan? Di tahun 2019, Badan Antariksa Eropa (ESA) menunjukkan gambar yang menyerupai laba-laba berbulu dengan ukuran raksasa yang menjulurkan kakinya melintasi gunung Mars.
-
Dimana spesies baru ular ini ditemukan? Spesies bernama Trimeresurus Ciliaris ini ditemukan di sela-sela bebatuan kapur di hutan Provinsi Trang, Thailand, dekat perbatasan dengan Malaysia.
-
Di mana spesies katak baru ini ditemukan? Daerah ini berada di Provinsi Guizhou dan sekitar 900 mil barat daya Shanghai.
-
Dimana spesies baru ditemukan? Keberadaan F. valecensis di Eropa membuktikan bahwa kelompok mamalia karnivora seperti Anictis telah hadir sejak awal periode ini.
Hewan ini disebut sebagai laba-laba laut, yang merupakan kerabat jauh dari kepiting kuda dan arachnida. Hewan ini hidup di dasar laut, makan melalui probosis seperti sedotan dari mulut, dan bernapas melalui kaki mereka. Ilmuwan telah menemukan lebih dari 1.000 spesies laba-laba laut di seluruh dunia.
Sumber: Live Science
Spesies baru yang ditemukan, Austropallene halanychi, dieksplorasi dari dasar laut di Laut Ross, sekitar 570 meter di bawah permukaan.
Foto-foto: Andrew Mahon
Selain karakteristik aneh laba-laba laut lainnya, spesies baru ini memiliki cakar besar yang menyerupai "sarung tinju," yang kemungkinan digunakan untuk menangkap makanan lembut seperti anemon dan cacing, seperti yang dijelaskan Andrew Mahon, seorang pakar biologi di Central Michigan University. Penelitian ini dipublikasikan pada 28 November dalam jurnal ZooKeys.
Kendati tubuh A. halanychi panjangnya hanya 1 cm, kakinya dapat mencapai panjang hampir 3 cm, memberikan spesies ini tampilan ramping yang umum pada banyak laba-laba laut, meskipun beberapa spesies dapat tumbuh jauh lebih besar, bahkan mencapai lebar hampir 60 cm.
Terlebih lagi, spesies baru ini kemungkinan hanya sebagian kecil dari kehidupan liar yang belum ditemukan di dasar Laut Selatan, sebuah ekosistem yang kaya ragam dari bintang laut berwarna-warni hingga cacing laut yang aneh, spons, dan terumbu karang air dingin.
Mahon menyatakan, lingkungan benthic di Antartika adalah fokus ilmu pengetahuan yang perlu terus dijelajahi. Setiap ekspedisi ke sana menghasilkan penemuan baru karena keragaman hayati yang melimpah.
Untuk memahami lebih lanjut tentang lingkungan ini, para peneliti menggunakan jaring untuk mengeksplorasi dasar laut Antartika dan menangkap berbagai spesies. A. halanychi pertama kali ditemukan pada tahun 2013 oleh kapal penelitian AS Nathaniel B. Palmer.
Baru-baru ini, Mahon dan rekan penelitinya, Jessica Zehnpfennig, mengambil spesimen tersebut dari penyimpanan dan mengidentifikasinya sebagai spesies baru dengan menganalisis bentuk tubuh dan genetik.
Namun, peneliti mungkin berhadapan dengan keterbatasan waktu untuk mempelajari dasar laut Antartika. Perubahan iklim dan pemanasan perairan dapat mengancam masa depan beberapa spesies di ekosistem ini, mendorong peneliti untuk menjelaskan dan melindungi keanekaragaman hayati sebelum terlambat.