Tanpa Pakai Rudal atau Roket, Hizbullah Hancurkan Dua Iron Dome Israel
Tanpa Pakai Rudal atau Roket, Hizbullah Hancurkan Dua Sistem Iron Dome Israel
Serangan itu terjadi Senin kemarin di perbatasan.
-
Mengapa hacker Palestina membobol Iron Dome? Kejadian ini memang sudah lama, namun Iron Dome sendiri diklaim sebagai salah satu teknologi militer paling canggih dan aman di dunia. Lalu, bagaimana teknologi secanggih ini dapat dibobol?
-
Siapa hacker Palestina yang membobol Iron Dome? Omar A adalah salah satu hacker asal Palestina yang berhasil membobol teknologi pertahanan Israel ini dan membuatnya menjadi buronan agen intelijen Israel, Mossad.
-
Bagaimana Israel menghancurkan rumah warga Palestina? Buldoser mengobrak-abrik tanah, mencabut banyak sel surya, tangki air, dan pagar, serta pepohonan.
-
Bagaimana Israel hancurkan terowongan? Laman the Times of Israel melaporkan, Ahad (28/1), sejak melancarkan serangan pada 7 Oktober, pasukan Israel berusaha menghancurkan terowongan Hamas yang dibangun di Jalur Gaza.Sebagian dari terowongan itu sudah dibom dan yang lainnya dibanjiri dengan air laut.
-
Bagaimana cara militer Israel melemahkan Hamas? 'Yang bisa dilakukan adalah mengembangkan sesuatu yang lain untuk menggantikannya. Sesuatu yang akan membuat penduduk menyadari ada orang lain yang mendistribusikan makanan, ada orang lain yang mengurus layanan publik. Untuk benar-benar melemahkan Hamas, inilah caranya,' kata Hagari.
-
Apa itu Iron Dome? Iron Dome adalah sistem pertahanan udara jarak pendek darat-ke-udara yang dikerahkan di beberapa wilayah negara Israel, termasuk wilayah yang dulu merupakan tanah Palestina.
Tanpa Pakai Rudal atau Roket, Hizbullah Hancurkan Dua Iron Dome Israel
Kelompok Hizbullah di Lebanon kemarin menghancurkan dua Kubah Besi (Iron Dome) Israel yang terletak di pemukiman utara Israel, Kabri, dekat perbatasan Palestina-Libanon yang saat ini diduduki Israel.
Iron Dome merupakan sistem pertahanan rudal udara bergerak yang difungsikan untuk menghentikan rudal jarak pendek dan proyektil artileri. Sistem ini dikembangkan oleh Rafael, perusahaan sistem pertahanan tingkat lanjut.
Ancaman dari roket jarak pendek muncul setelah invasi Israel ke Lebanon pada Juli 2006, ketika Hizbullah meluncurkan lebih dari 4.000 roket, sebagian besar adalah roket Grad 122 MLM yang berjarak pendek.
Namun yang menarik, Iron Dome Israel itu dihancurkan Hizbullah menggunakan peluru artileri, bukan dengan roket atau rudal.
Jurnalis Al Mayadeen di selatan Lebanon melaporkan melihat proyektil diluncurkan dari Lebanon ke arah al-Jalil bagian atas yang berseberangan dengan sektor pusat di utara Palestina yang diduduki. Setelah itu, sirene terdengar di pemukiman "Dishon", al-Malikiya, "Yiftah", dan "Ramot Naftali".
Pada Ahad lalu Hizbullah mengeluarkan beberapa pernyataan militer yang mengumumkan penargetan basis, situs, dan pasukan infanteri pendudukan Israel di sektor timur dan barat garis penarikan mundur Israel, yang juga dikenal sebagai Garis Biru melalui 10 operasi yang berbeda.
Dalam pernyataannya, Hizbullah menegaskan penargetan terhadap posisi-posisi Israel dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina yang gigih di Jalur Gaza dan juga untuk mendukung perlawanan mereka yang berani.
Di bagian timur, Hizbullah menyasar kelompok kendaraan dan tentara pendudukan Israel di sekitar desa Libanon yang diduduki, Hounin, menggunakan senjata yang sesuai dan mencapai sasaran langsung.
Di bagian barat, mereka mengincar posisi Israel di Birket Risha yang menampung pasukan pendudukan. Operasi ini menimbulkan korban yang dapat dikonfirmasi. Selain itu, Hizbullah juga menyerang pasukan infanteri militer di sekitar pemukiman "Hanita".
Hizbullah juga mengawasi empat tentara pendudukan Israel yang masuk ke pos militer di timur pemukiman "Sasa", dan mengincarnya dengan senjata yang sesuai. Korban di pihak Israel kemudian terkonfirmasi.
Tak hanya itu, sebuah kendaraan berat pasukan penjajah Israel juga menjadi sasaran ketika sedang melakukan pemasangan peralatan teknis dan mata-mata di "Doviv Farms".
Situs al-Raheb juga menjadi target bersama dengan markas komando baru untuk pasukan pendudukan Israel di sekitar pemukiman "Evin Menachem". Setelah serangan itu, anggota militer Israel dinyatakan tewas atau terluka.