Profil
Edhie Baskoro Yudhoyono
Edhie BaskoroYudhoyono ataiu yang akrab disapa Ibas adalah anak kedua dari orang nomor satu Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Namanya santer diberitakan mendekati pemilu tahun 2009 lalu. Sebelumnya, ia tak banyak terlibat dalam politik Indonesia karena sedang menyelesaikan studi di luar negeri.
Buah jatuh memang tak jauh dari pohonnya. Menjadi anak dari seorang politikus, terlebih lagi presiden yang namanya dikenal seantero jagad, agaknya membuat Ibas lebih mudah menyelami dunia politik dan dapat meraup banyak simpatisan rakyat untuk memilihnya sebagai anggota DPR-RI. Mempunyai pendukung yang banyak dengan latar belakang ilmu politik yang cukup nyatanya mampu mendudukkan suami dari Siti Rubi Aliyah ini anteng di kursi DPR sebagai anggota komisi I yang melingkupi bidang pertahanan, luar negeri, dan informasi. Saat itu, ia berhasil meraup suara terbanyak se-Indonesia sebagai calon anggota DPR-RI.
Lulus dari International Political Economy, Universitas Teknologi Nanyang, Singapura, pada tahun 2007, Ibas tak hanya meniti karir politik dengan menjabat sebagai anggota DPR. Melalui penunjukkan sebagai Ketua Departemen Kaderisasi dan beranjak menjadi Sekretaris Jenderal setelah terpilih saat Kongres II Partai Demokrat, Ibas perlahan mulai mengepakkan sayap seolah menunjukkan bahwa dirinya juga seperti ayahnya, SBY. Tak hanya itu, ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Promosi Internasional, Pariwisata, Seni Budaya, dan olahraga periode 2010-2015.
Kini, pria kelahiran Bandung, 24 November 1980 ini menjabat sebagai anggota DPR yang beberapa waktu lalu namanya sempat dicurigai karena ruang kerjanya yang terletak di lantai sembilan Nusantara I diduga mempunyai fasilitas khusus yang tidak sesuai dengan ruang kerja DPR pada umumnya. Bahkan, untuk masuk ke ruangannya tersebut pun harus mengantongi ijin resmi terlebih dahulu. Namun, pemberitaan tersebut sempat disangkal oleh anggota FPD lain yang masih satu komisi dengan Ibas.
Berbicara mengenai kasus Nazaruddin, nama politisi termuda se-Indonesia yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal ini sempat disebut dalam kasus sidang yang menyeret pada jungkir balik partai Demokrat. Namun, pembenaran tersebut butuh pemeriksaan lebih lanjut jika memang apa yang diucapkan Nazaruddin benar adanya.
Selain berpolitik, Ibas juga berbisnis kue kering yang cakupan pemasarannya sudah memasuki tahap ekspor. Namun, bisnis tersebut sepi dibicarakan lantaran Ibas jarang menengok pabrik berkaryawan 150 orang tersebut.
Riset dan Analisa: Atiqoh Hasan