Massa yang mengatasnamakan dirinya sebagai Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian saat berunjuk rasa di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (1/12). Aksi unjuk rasa untuk merayakan ekspresi identitas Papua yang jatuh pada 1 Desember ini berakhir ricuh.

Bentrokan ini pecah setelah massa AMP yang hendak menggelar aksi di tengah Bundaran HI dihadang aparat kepolisian.

Perwakilan dari AMP dengan lantang berorasi di hadapan rekan-rekannya dan meneriakkan tuntutannya berupa kemerdekaan untuk Papua.

Massa AMP saat bernegosiasi dengan aparat kepolisian terkait lokasi unjuk rasa.

Lama bernegosiasi, massa AMP dan aparat kepolisian tak menemukan jalan keluar. Mereka kemudian adu mulut dan akhirnya bentrok.

Sejumlah aparat kepolisian menggunakan kayu untuk menghadapi massa AMP.

Aparat kepolisian juga menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa AMP.

Ekspresi emosional massa AMP saat terlibat bentrok dengan aparat kepolisian.

Massa AMP menggunakan batu saat bentrok dengan aparat kepolisian.

Massa AMP membantu rekannya yang terluka saat terlibat bentrok dengan aparat kepolisian.

Aparat kepolisian menangkap satu per satu massa AMP.

Petugas kepolisian menggiring sejumlah massa AMP yang menjadi provokator kerusuhan ke Polda Metro Jaya.

Seorang mahasiswi Papua menangis di tengah unjuk rasa yang berujung bentrokan dengan aparat kepolisian.

Petugas kepolisian saat disiagakan untuk mengawal aksi unjuk rasa massa AMP di Bundaran Hi, Jakarta, Selasa (1/12).