Sedekah untuk Orang yang Telah Meninggal, Jenis, Keutamaan, dan Manfaatnya
Pelajari berbagai bentuk sedekah jariyah yang pahalanya terus mengalir bagi orang yang telah meninggal.

Sedekah adalah salah satu bentuk ibadah yang memiliki posisi istimewa dalam Islam. Selain memberikan manfaat bagi orang yang masih hidup, sedekah juga dapat membawa keberkahan bagi mereka yang telah meninggal. Sebagai amal jariyah, sedekah yang diberikan atas nama orang yang telah wafat dapat menjadi sumber pahala yang terus mengalir serta memberikan manfaat di kehidupan setelah mati.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak umat Muslim yang melaksanakan sedekah sebagai bentuk ibadah sosial yang memiliki dua nilai, yaitu membantu sesama dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Keistimewaan sedekah terletak pada kemampuannya untuk dilakukan dalam berbagai cara dan bentuk, baik berupa materi maupun non-materi, sehingga setiap individu dapat berpartisipasi sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Merujuk pada dalil-dalil dalam Al-Qur'an dan Hadits, terdapat beberapa jenis sedekah yang sangat bermanfaat bagi orang yang telah meninggal. Kegiatan bersedekah ini juga dapat menjadi bentuk pengabdian kita kepada orang tua, kerabat, atau siapa pun yang telah mendahului kita.
Melalui artikel ini, kami akan membahas secara mendalam berbagai bentuk sedekah yang berpotensi menjadi investasi akhirat bagi orang yang telah meninggal, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber pada, Rabu(26/3/2025).
Wakaf adalah Amal Jariyah yang Bersifat Abadi

Wakaf adalah salah satu bentuk sedekah jariyah yang paling utama. Dengan memberikan harta seperti tanah, bangunan, atau dana untuk kepentingan umum, seperti masjid, sekolah, atau panti asuhan, pahala bagi pewakaf akan terus mengalir meskipun ia telah tiada. Wakaf bersifat permanen dan pengelolaannya diatur sesuai dengan syariat Islam, sehingga manfaatnya bagi masyarakat dapat berlanjut.
Keberkahan dari wakaf tidak hanya dirasakan oleh mereka yang menerima manfaat, tetapi juga oleh orang yang mewakafkan. Pahala dari wakaf akan terus mengalir selama harta yang diwakafkan dimanfaatkan untuk kepentingan umum. Oleh karena itu, wakaf merupakan investasi akhirat yang sangat berharga dan sangat dianjurkan dalam ajaran Islam.
Rasulullah SAW sangat mendorong umatnya untuk melakukan wakaf. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, dijelaskan mengenai keutamaan wakaf. (Sebutkan hadits dan terjemahannya jika tersedia). Wakaf dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, tergantung pada kemampuan dan keinginan dari pewakaf. Sangat penting untuk berkonsultasi dengan lembaga pengelola wakaf agar proses wakaf dapat berjalan sesuai dengan syariat Islam.
Sumur dan Sumber Air Bersih, Amal yang Menyegarkan
Menyalurkan air merupakan salah satu bentuk sedekah jariyah yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Tindakan ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti menggali sumur, membangun saluran air, atau menyediakan akses air bersih untuk kepentingan masyarakat umum.
Keutamaan sedekah dalam bentuk penyediaan air dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Sa'ad bin Ubadah RA: "Wahai Rasulullah, sungguh ibuku telah meninggal dunia, apakah boleh aku bersedekah atas namanya?" Rasulullah menjawab, "Iya, boleh." Sa'ad kemudian bertanya, "Lalu sedekah apa yang paling afdal?" Rasulullah menjawab, "Memberi minum air." (HR An-Nasai). Hadits tersebut menunjukkan bahwa memberikan minum air adalah salah satu bentuk sedekah yang sangat utama.
Di era modern ini, sedekah air dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membangun sumur atau instalasi air bersih di daerah yang kekurangan akses air, menyumbang untuk program penyediaan air minum di sekolah-sekolah atau fasilitas umum, serta berpartisipasi dalam proyek sanitasi air untuk komunitas terpencil. Dengan kemajuan teknologi dan infrastruktur yang ada, sedekah air juga dapat meliputi pembangunan sistem irigasi untuk pertanian, sistem penampungan air hujan, atau teknologi penyulingan air untuk daerah yang terkena bencana atau krisis air bersih.
Semua bentuk sedekah air ini dapat menjadi investasi akhirat yang pahalanya akan terus mengalir bagi orang yang telah meninggal dunia. Dengan demikian, menyalurkan air tidak hanya memberikan manfaat bagi kehidupan di dunia, tetapi juga menjadi amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir meskipun kita telah tiada.
Membangun Masjid dan Mushola, Tempat Ibadah yang Mendatangkan Berkah
Mendirikan masjid merupakan salah satu bentuk sedekah jariyah yang sangat bermanfaat bagi orang-orang yang telah berpulang. Masjid berperan sebagai tempat ibadah bagi umat Muslim untuk melaksanakan berbagai aktivitas keagamaan, seperti salat, belajar, mengaji, dan kegiatan keagamaan lainnya. Selama masjid digunakan untuk aktivitas positif dan ibadah, pahala bagi pendirinya akan terus mengalir tanpa henti. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membuatkan rumah di surga untuknya." (HR Muslim)
Pembangunan masjid tidak selalu berarti mendirikan bangunan secara keseluruhan. Kontribusi dalam bentuk apapun, seperti menyumbang untuk pembangunan, renovasi, atau pemeliharaan masjid, juga termasuk dalam kategori sedekah jariyah. Bahkan, menyediakan fasilitas untuk masjid, seperti karpet, lampu, atau perlengkapan lainnya, juga dapat dianggap sebagai bagian dari sedekah jariyah ini.
Dalam era modern, mendirikan masjid dapat dilakukan dengan berpartisipasi dalam program wakaf masjid atau menyumbangkan sebagian harta untuk pembangunan masjid di daerah yang membutuhkan. Dengan cara ini, pahala dari sedekah jariyah akan terus mengalir dan memberikan manfaat bagi mereka yang telah meninggal dunia.
Memberikan Makanan kepada Mereka yang Membutuhkan adalah Bentuk Sedekah yang dapat Memberikan Kepuasan
Jenis sedekah jariyah yang kedua yang memberikan manfaat bagi orang yang telah meninggal adalah memberikan makanan kepada mereka yang membutuhkan. Sedekah dalam bentuk makanan ini bisa dilakukan secara langsung atau dengan menyediakan sumber pangan yang berkelanjutan.
Pahala dari sedekah makanan akan tercatat bagi si pemberi jika makanan tersebut bisa mengenyangkan perut orang yang kelaparan. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW: "Siapa memberikan makan orang mukmin sehingga dia kenyang dari kelaparannya, maka Allah SWT akan memasukkannya ke satu pintu dari pintu-pintunya surga, tidak ada lagi yang masuk melalui pintu tersebut kecuali orang yang serupa dengannya."
Memberikan sedekah dalam bentuk makanan dapat dilakukan dalam berbagai cara, seperti menyiapkan hidangan untuk berbuka puasa (iftar) di bulan Ramadhan, membagikan sembako kepada keluarga yang kurang mampu, atau mendukung program bantuan pangan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dalam era modern ini, sedekah makanan juga bisa dilakukan dengan cara mendukung program-program bantuan pangan berkelanjutan, seperti berkontribusi pada lembaga yang menyediakan makanan bagi tunawisma, mendukung dapur umum untuk korban bencana, atau mensponsori program makan siang untuk anak-anak di sekolah yang membutuhkan. Semua bentuk bantuan pangan ini dapat menjadi sedekah jariyah yang pahalanya terus mengalir bagi orang yang telah meninggal dunia.
Pengembangan Ilmu Pengetahuan merupakan Warisan yang sangat Berguna
Mendukung perkembangan ilmu pengetahuan adalah salah satu bentuk sedekah jariyah yang sangat berharga. Tindakan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menerbitkan buku atau Al-Qur'an, memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu, atau berkontribusi dalam pembangunan fasilitas pendidikan.
Keutamaan sedekah yang berbentuk pengembangan ilmu dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, di mana Rasulullah SAW bersabda: "Amal saleh dan kebaikan seorang mukmin yang tetap lestari setelah kematiannya adalah; ilmu yang diamalkan dan disebarkan, anak saleh yang ditinggalkan, buku yang diwariskan, masjid yang dibangun, rumah yang didirikan untuk ibnu sabil, saluran air yang dialirkan, atau sedekah yang ia keluarkan sewaktu masih sehat ketika masih hidup. Sedekah ini akan tetap lestari setelah ia meninggal." (HR Ibnu Majah)
Hadits ini menegaskan bahwa ilmu yang diamalkan dan disebarkan menjadi salah satu amal yang pahalanya terus mengalir setelah seseorang meninggal dunia. Dalam era modern ini, ada banyak cara untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu, di antaranya:
- Menyumbangkan buku-buku atau Al-Qur'an kepada perpustakaan, masjid, atau lembaga pendidikan
- Membiayai beasiswa pendidikan untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu
- Mendukung pembangunan atau pemeliharaan fasilitas pendidikan seperti sekolah, madrasah, atau pondok pesantren
- Mendanai penelitian ilmiah atau program-program pengembangan ilmu pengetahuan
- Menerbitkan atau mendistribusikan karya-karya ilmiah yang bermanfaat
Semua kontribusi ini dapat menjadi sedekah jariyah yang pahalanya terus mengalir dan memberikan manfaat bagi orang-orang yang telah meninggal dunia.
Cara untuk Melaksanakan Sedekah Jariyah bagi orang yang Telah Meninggal
Untuk melaksanakan sedekah jariyah bagi orang yang telah meninggal, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar sedekah tersebut menjadi amal yang pahalanya terus mengalir dan sampai kepada yang bersangkutan.
1. Niat yang Ikhlas
Niat merupakan aspek fundamental dalam setiap ibadah, termasuk sedekah. Saat bersedekah atas nama orang yang telah meninggal, sangat penting untuk menanamkan niat yang tulus semata-mata karena Allah SWT dan berharap agar pahala sedekah tersebut sampai kepada orang yang dimaksud. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah Al-Bayyinah ayat 5: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." Ayat ini menekankan pentingnya keikhlasan dalam beribadah, termasuk dalam bersedekah. Keikhlasan ini menjadi kunci agar sedekah diterima oleh Allah SWT dan pahalanya sampai kepada orang yang telah meninggal.
2. Menyebutkan Nama Orang yang Diperuntukkan
Saat bersedekah atas nama orang yang telah meninggal, sangat penting untuk menyebutkan nama orang tersebut dengan jelas. Hal ini akan membantu dalam mengarahkan pahala sedekah kepada orang yang dimaksud. Doa yang dapat dibaca misalnya: "Ya Allah, aku bersedekah ini atas nama [nama orang yang telah meninggal], semoga pahala sedekah ini sampai kepadanya dan menjadi amal jariyah yang bermanfaat baginya di alam kubur hingga hari kiamat."
3. Memilih Bentuk Sedekah yang Berkelanjutan
Untuk memaksimalkan manfaat sedekah bagi orang yang telah meninggal, disarankan untuk memilih bentuk sedekah yang berkelanjutan atau memiliki efek jangka panjang. Hal ini sesuai dengan konsep sedekah jariyah, di mana pahala akan terus mengalir selama manfaat dari sedekah tersebut masih dirasakan. Beberapa contoh sedekah berkelanjutan yang dapat dilakukan antara lain:
- Wakaf tanah untuk pembangunan masjid atau lembaga pendidikan
- Penerbitan dan pendistribusian buku-buku agama atau Al-Qur'an
- Pembangunan sumur atau fasilitas air bersih yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang
- Pendirian lembaga sosial atau yayasan yang memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat
Sedekah Memiliki Keutamaan dan Dampak yang Signifikan bagi Orang yang Telah Meninggal Dunia
Sedekah yang dipersembahkan untuk orang yang telah meninggal dunia memiliki banyak keutamaan dan dampak positif, baik bagi mereka yang telah tiada maupun bagi yang masih hidup.
1. Pahala yang Tak Terputus
Keutamaan utama dari sedekah jariyah adalah pahala yang terus mengalir meskipun orang tersebut telah meninggal dunia. Hal ini merujuk pada hadits yang menyatakan: "Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali dari tiga hal ini, yakni; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakannya." (HR Muslim) Dengan melaksanakan sedekah jariyah atas nama orang yang telah meninggal, pahala dari sedekah tersebut akan terus mengalir dan memberikan manfaat bagi mereka di alam kubur hingga hari kiamat.
2. Mengurangi Beban di Alam Kubur
Dalam beberapa hadits, dijelaskan bahwa amal baik, termasuk sedekah, dapat meringankan beban atau siksa kubur. Dengan memberikan sedekah atas nama orang yang telah meninggal, diharapkan dapat membantu mengurangi beban mereka di alam kubur. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya' Ulumuddin menyebutkan bahwa sedekah merupakan salah satu amalan yang dapat melindungi orang dari siksa kubur. Oleh karena itu, melaksanakan sedekah jariyah atas nama orang yang telah meninggal dapat menjadi bentuk pertolongan bagi mereka di alam kubur.
3. Melanjutkan Amal Kebaikan
Dengan memberikan sedekah atas nama orang yang telah meninggal, kita sebenarnya meneruskan amal kebaikan yang mungkin sering mereka lakukan semasa hidup. Ini bisa menjadi bentuk bakti kita kepada mereka, sekaligus mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada generasi yang akan datang. Sedekah merupakan salah satu bentuk ibadah yang memiliki keutamaan luar biasa dalam Islam.
Selain bermanfaat bagi yang masih hidup, sedekah juga bisa memberikan manfaat bagi orang yang telah meninggal dunia dalam bentuk sedekah jariyah, di mana pahalanya akan terus mengalir meskipun orang tersebut telah tiada.
Beberapa contoh sedekah jariyah yang sangat bermanfaat bagi orang yang telah meninggal dunia antara lain mendirikan masjid, memberi makan orang yang membutuhkan, mengalirkan air, dan mendukung pengembangan ilmu pengetahuan. Semua bentuk sedekah ini memiliki dampak jangka panjang dan manfaat yang berkelanjutan, sehingga pahalanya pun akan terus mengalir kepada orang yang telah meninggal dunia.