Perjuangan Ibu Yayu Besarkan 8 Anak Sendirian Usai Jendral Ahmad Yani Gugur
Ibu Yayu adalah istri dari Jenderal Ahmad Yani, sosok pahlawan yang tumbang dalam peristiwa G30S/PKI.
Ibu Yayu Rulia Sutowiryo dan 8 anaknya tidak akan pernah lupa peristiwa berdarah yang merenggut nyawa Suami dan Bapak mereka pada malam tanggal 30 September 1965.
Perjuangan Ibu Yayu Besarkan 8 Anak Usai Jend. Ahmad Yani Gugur
Ibu Yayu Rulia Sutowiryo menikah dengan Bapak Jendral Ahmad Yani pada tahun 1944 dan dianugerahi delapan orang anak, Indriyah Ruliati Yani (Pertama), Herlia Emmy Yani (Kedua) meninggal tahun 2007, Amelia Yani (Ketiga), Elina Elastria (Keempat), Widna Ani Yani (Kelima), Reni Ina Yuniati (Keenam), Untung Mufreni Yani (Ketujuh) dan Irawan Sura Edi Yani (Kedelapan).
Melansir dari beberapa sumber.
-
Siapa ayah Yanwar Jumowo? Melansir dari video unggahan saluran Youtube TNI AD, ia merupakan putra dari Tarman yang memiliki profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil serta menjalankan pekerjaan sampingan sebagai tukang cukur.
-
Siapa ibu dari Kompol Syarif? Ibu saya itu seorang Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad),
-
Siapa anak bungsu Helmy Yahya? Perasaan bahagia sedang dirasakan Helmy Yahya. Anak bungsunya, Azzura Yahya akhirnya diterima kuliah di salah satu kampus terbaik tanah Air, ITB.
-
Dimana Yahya Sinwar gugur? Seorang sumber di kelompok Hamas mengatakan pemimpin mereka Yahya Sinwar bertempur di garis depan selama 18 hari sebelum gugur dibunuh pasukan Israel di Rafah, Gaza, Rabu lalu.
-
Siapa yang bantu Yati sukses? Yati menjadi nasabah KUR BRI pertama kali pada tahun 2022 silam, saat itu ia mengambil pinjaman modal usaha dengan nominal terendah dengan jangka waktu paling singkat. Pinjaman modal usaha ini ia gunakan untuk memperbanyak barang dagangan di toko kelontongnya. Tahun 2024 ini merupakan periode kedua Yati mengikuti program KUR BRI. Ia memutuskan kembali mengambil KUR BRI untuk mengembangkan usaha toko kelontongnya agar semakin lengkap.
-
Kapan Jenazah Jenderal Yani ditemukan? Tanggal 3 Oktober 1965, Sore Hari Hujan Turun Tiba-Tiba Tanah menjadi gembur.
Ibu Yayu Sempat Terpuruk Bertahun-tahun
Ibu Yayuk sangat terpuruk dan merasa bersalah tidak ada di rumah pada saat peristiwa berdarah
Amelia anak ketiga menuturkan selepas peristiwa G30S PKI bu Yayu terpuruk bingung mau berbuat apa karena, tidak ada wasiat ataupun deposit untuk keperluan sehari-hari, yang tersisa hanyalah rumah dinas.
Didapatkan dari beberapa sumber, pada malam di mana Bapak Jendral Ahmad Yani diculik oleh para pasukan cakrabirawa, Ibu Yayu sedang pergi menyepi karena memiliki keturunan setengah Bali setengah Jawa di sekitaran Taman Suropati, Menteng.
Menurut penuturan Amelia, setelah peristiwa berdarah itu terjadi Bu Yayu dan ketujuh saudara - saudara nya belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Ibu Yayu dan anak-anaknya diungsikan oleh ABRI untuk mendapatkan perlindungan dan pendampingan. Ibu Yayu yang tidak mengetahui apa yang menimpa suaminya, mengurung diri sampai jasad sang suami ditemukan.
Mimpi Ibu Yayu
Hingga pada tanggal 3 Oktober 1965 akhirnya Ibu Yayu keluar dan mengaku telah mengikhlaskan dan mengaku didatangi oleh sang suami lewat mimpi yang berpesan untuk menjaga anak-anaknya.
Tidak diduga selepas Ibu Yayu mengikhlaskan kepergian suaminya, pasukan ABRI menyampaikan kabar duka kepada keluarga bahwa Jendral Ahmad Yani ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Pecah Tangis di antara anak-anaknya, Ibu Yayu mencoba tegar atas apa yang terjadi, dan mencoba untuk kuat di hadapan anak-anaknya.
Kehidupan Setelah Kepergian Sang Suami
Sosok Inspiratif Ibu Yayu
Menurut Amelia, ibunya adalah sosok yang pantang menyerah. Ibu Yayu tidak mau bergantung dari pemberian orang lain.
Ibu selalu berusaha untuk tidak meminta dan itu dilakukan dengan berjualan beras dan minyak di daerah Kemang, Jakarta Selatan.
Amelia yang pada saat itu masih kecil menangis melihat ibunya harus berjualan untuk memenuhi kebutuhan, tapi Ibu Yayu meyakinkan bahwa berjualan itu mulia. “Yang penting ibu tidak mencuri, biarlah ibu membanting tulang, kepala menjadi kaki, kaki menjadi kepala yang penting kamu sekolah”.
Merdeka.com
Sebagai seorang istri prajurit ibunya menjadi sosok yang terlatih, sebab ia sering ditinggal ayahnya (Ahmad Yani) melakukan tugas militer. Sehingga kemandirian ibunya kuat.
Sikap Teladan dan Gigih Ibu Yayu
Keseharian Ibu Yayu
Dari beberapa sumber disebutkan, Ibu Yayu membeli kembali rumah yang berdekatan dengan rumah lamanya yang sudah diserahkan kepada negara yang dijadikan Museum Ahmad Yani.
Dalam kesehariannya, Ibu Yayu sering melihat para tahanan PKI yang dibawa personel Korps Polisi Militer (CPM). Mereka biasanya dibawa untuk melakukan bersih-bersih.
Saat melihat para tahanan PKI yang dibawa CPM, Ibu Yayu kemudian mengambil banyak piring. Setelahnya, dia turut mengambilkan nasi dan teh manis untuk makan para tahanan PKI dan CPM .
Banyak Pelajaran yang Dapat Diambil dari Sosok Ibu Yayu
Membesarkan seorang diri delapan anaknya yang masih sangat membutuhkan sosok Ayah, masih sulit untuk hanya sekedar dibayangkan. Apalagi pada tahun itu yang segala bentuk materinya terbatas.
"Banyak pelajaran yang saya peroleh dari ibu, seperti ketabahan, keuletan dan keberanian serta jujur," imbuhnya.
Amelia berpesan agar kaum perempuan untuk menjadi ibu yang baik untuk putra putri dan keluarga.
Jenderal Yani diculik gerombolan PKI dan dibunuh. Jasadnya ditemukan di daerah Lubang Buaya bersama para jenderal lain yang juga menjadi korbannya.
G30S/PKI merupakan momen kelam bagi sejarah Indonesia. Pada pemberontakan yang didalangi PKI itu, sebanyak enam jenderal dan seorang perwira Angkatan Darat menjadi korbannya.
Tujuh Pahlawan Revolus Siapa Saja?
Ketujuh Pahlawan Revolusi itu yakni: Jenderal Ahmad Yani. Mayjen Raden Soeprapto. Mayjen Mas Tirtodarmo Haryono. Mayjen Siswondo Parman. Brigjen Donald Isaac Panjaitan. Brigjen Sutoyo Siswomiharjo. Lettu Pierre Andreas Tendean.
Apa Pangkat Ahmad Yani?
Pada hari yang sama, Yani dan rekan-rekannya resmi dinyatakan Pahlawan dari Revolusi dengan Keputusan Presiden Nomor 111/KOTI/1965 dan pangkatnya dinaikkan secara anumerta dari Letnan Jenderal untuk bintang ke-4 umum (Indonesia:Jenderal Anumerta).
Jendral Ahmad Yani Meningga diusia Berapa?
Di Usia ke-43 Tahun.