Profil
I Gede Ardika
Drs. I Gede Ardika lahir di Singaraja, Bali dari pasangan I Made Arka dan Ni Made Sandat. Menyelesaikan pendidikan formal di tingkat dasar hingga atas di kota kelahirannya sendiri, Ardika menempuh pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung. Namun akibat kurangnya dana, darah seni yang mengalir deras di tubuhnya terpaksa mengalah dengan kondisi ekonomi dan Ardika terpaksa berhenti kuliah. Untungnya, kekurangan ini tidak lantas membuat pria Bali ini menyerah pada nasib, sebaliknya ia memilih garis nasib baru dengan berpindah sekolah pada Akademi Perhotelan Bandung.
Bermodal keseriusan dan ketekunan dalam belajar, Ardika berhasil menyelesaikan kuliah pada 1967 dengan predikat sangat memuaskan sekaligus menarik pihak akademi untuk mengangkatnya sebagai asisten dosen. Selama masa asistensi ini, pria kelahiran 1945 ini banyak memanfaatkan waktu luang untuk mempelajari Bahasa Inggris dan Perancis.
Merasa cukup bekal untuk melanjutkan impian seninya, Ardika mendaftar untuk kedua kalinya di Fakultas Seni Rupa ITB. Akan tetapi belum juga niatan tersebut kesampaian, impian untuk mengenyam pendidikan di universitas idaman kembali urung dilakoni. Hanya saja, kondisi kali ini lebih didasari kelebihan daripada kekurangan: Gede Ardika termasuk salah satu penerima beasiswa pemerintah untuk melanjutkan pendidikan manajemen perhotelan pada Institut Internasional Glion, Swiss.
Sepulang dari negara tersebut, Ardika langsung dipasang sebagai Kepala Seksi Pengajaran sekaligus dosen mata kuliah Housekeeping serta pendamping tenaga ahli dari Swiss di Akademi Perhotelan Nasional (APN). Berawal dari sini, karir suami Indriati ini beranjak naik khususnya setelah ia dilirik pemerintah pusat dan dipercaya mengampu jabatan sebagai Pelaksana harian Kepala Sub-Direktorat Perhotelan dan Penginapan, Ditjen Pariwisata Indonesia.
Karir I Gede Ardika mencapai puncak pada masa pemerintahan mantan Presiden Abdurrachman Wahid (almarhum) yang mempercayai keluasan pengetahuan dan pengalaman Ardika sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dalam jajaran kabinet Gus Dur. Kinerja dan pengalaman Gede Ardika juga menumbuhkan kepercayaan yang sama pada mantan Presiden Megawati Soekarnoputri untuk memilih Ardika kembali menduduki posisi yang sama dalam jajaran kementrian kabinet Mega.
Riset dan analisis: Diela Kurnia - Mochamad Nasrul Chotib