7 Fakta Tahu Lamping, Makanan Khas Kuningan Warisan Pasukan Cheng Ho
Merdeka.com - Kabupaten Kuningan di Jawa Barat memiliki sederet makanan khas dengan berbagai macam varian, mulai dari tape ketan Kuningan, opak bakar, hingga minuman jeruk nipis. Namun jika melintas di Dusun Puhun, Kecamatan Sindang Agung, Anda akan menjumpai sentra pembuatan tahu lamping.
Jika dilihat, tahu lamping tidak jauh berbeda dengan tahu khas Sumedang. Namun secara bentuk tahu lamping sedikit memanjang dan memiliki tekstur garing yang lembut serta menggugah selera.
Dibalik ciri khasnya yang menarik perhatian pecinta kuliner, ternyata tahu lamping menyimpan fakta yang jarang diketahui banyak orang. Merdeka.com telah merangkum 7 fakta menarik tahu lamping yang melegenda di wilayah Kuningan tersebut.
-
Apa kuliner khas Kuningan dari ampas tahu? Golono merupakan gorengan khas Kabupaten Kuningan. Bahan utamanya bukan tepung, melainkan ampas tahu yang ternyata punya rasa gurih dan lezat.
-
Bagaimana cara membuat tahu lamping? Makanan ini merupakan tahu goreng dengan tekstur yang krispi di kulit luar, dan lembut di bagian dalam.
-
Apa yang istimewa dari kuliner Lamongan ini? Tak hanya legendaris, kuliner ini terkenal karena harganya sangat murah.
-
Kenapa tahu kuning Kediri terkenal? Tahu kuning terkenal dari Kediri karena memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari tahu pada umumnya.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Apa objek wisata alam ikonik Kuningan? Letak geografisnya yang berdekatan dengan Gunung Ciremai, membuat wisata Kuningan Jawa Barat yang paling ikonik dan wajib di kunjungi adalah wisata alamnya.
Sejarah Tahu Lamping
Sejarah tahu lamping berawal dari datangnya rombongan Tiongkok pada tahun 1405 yang berlabuh di Cirebon untuk beristirahat dan memperbaiki kapal serta mengisi persediaan air bersih di wilayah tersebut.
Namun karena membutuhkan waktu yang cukup lama akhirnya pendatang dari Tiongkok tersebut menyebar dan membuat pemukiman di Cirebon dan sekitarnya, termasuk di Kuningan yang dekat Gunung Ciremai karena wilayah gunung dianggap memiliki sumber daya pangan yang memadai.
Menurut situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, salah seorang rombongan tersebut yang bernama Huang LamPing membuat panganan khas Tiongkok bernama toufu. Sebagai bentuk interaksi, Ia membagikan makanan tersebut ke masyarakat sekitar dan ternyata makanan tersebut mendapat respon positif.
Sejak saat itu toufu menjadi populer di wilayah Kuningan hingga sekarang. Karena mayoritas rakyat tidak bisa menyebut kata toufu akhirnya dikenallah makanan tersebut dengan nama tahu lamping.
Diperkenalkan Melalui Atraksi Wingcun
Tahu lamping sendiri awalnya diperkenalkan oleh Huang LamPing melalui atraksi khas Tiongkok bernama wingchun. Atraksi bela diri tersebut dianggap sebagai tradisi untuk perkenalan yang bisa menarik perhatian masyarakat sekitar untuk mencicipi panganan yang dibawa oleh Huang Lamping.
Tahu Lamping khas Kuningan Jawa Barat
2020 Merdeka.com
Dibawa Oleh Pasukan Laksamana Cheng Ho
Dilansir dari Liputan6.com, salah satu pengrajin tahu lamping bernama Radi (29), menuturkan bahwa tahu khas Kuningan tersebut sudah ada sejak ratusan tahun lalu yang dibawa oleh orang Tiongkok dan telah berlangsung secara turun-temurun.
"Berdasarkan cerita turun-temurun, tahu Kuningan asal mulanya berasal dari Tiongkok yang dibawa oleh pasukan Laksamana Cheng Ho bernama Huang LamPing. Yang telah ada sejak abad ke 14 Masehi," ujar Radi.
Laksamana Cheng Ho
Wikipedia 2020 Merdeka.com
Dirintis di Kawasan Luragung
Awalnya tahu lamping dibawa oleh Huang LamPing yang dikenal sebagai pasukan dari Cheng Ho. Ia bertugas mengawal Putri Kaisar Tiongkok bernama Ong Tien yang datang ke wilayah Kuningan untuk melakukan misi sosial termasuk perdagangan dan makanan hingga menetap di wilayah Cirebon dan Kuningan. Menurut versi tersebut, Huang LamPing merintis Tahu Lamping di wilayah Luragung, Kuningan Jawa Barat.
Menjadi Panganan Favorit Kerajaan Kuningan
Hingga sekarang, masyarakat Tionghoa telah berasimilisasi dengan warga setempat dan menjadi pribumi. Toufu menjadi panganan yang digemari waktu itu oleh kerabat keraton di Kuningan dan masyarakat umum.
Berbeda dengan Tahu Sumedang
Secara bentuk, tahu lamping terlihat mirip dengan tahu sumedang dengan memiliki warna kecokelatan, berbentuk persegi dan sama-sama digoreng sehingga memiliki kemiripan yang menonjol.
Perbedaan tahu lamping dengan tahu sumedang adalah bentuk dan tekstur tahunya. Tahu Lamping memiliki tekstur yang renyah namun tetap lembut dan isiannya lebih padat serta ukurannya lebih memanjang dibanding tahu sumedang, selain itu rasanya pun cenderung lebih renyah dan asin gurih mengingat wilayah kuningan dekat dengan pesisir di Cirebon, Jawa Barat.
Dijual dengan Harga Terjangkau
Tahu lamping dijual dengan harga yang sangat terjangkau yakni berkisar Rp 500-Rp 750 per biji. Biasanya pembeli membeli tahu sekitar Rp 20.000 untuk 40 buah tahu yang dimasukkan ke dalam keranjang anyaman bambu. Tahu lamping ini paling cocok dinikmati bersama dengan cabai rawit. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
'Mie Lendir' makanan khas Riau dan Batam. Mie ini memiliki kuah sangat kental berwarna cokelat.
Baca SelengkapnyaSiraman bumbu kacangnya bikin nagih. Kuliner ini wajib dicicipi saat bertandang ke Sumedang.
Baca SelengkapnyaKota kecil di selatan Jawa Barat ini punya kuliner yang eksotis dan destinasi yang nyeni.
Baca SelengkapnyaMana nih yang sudah pernah kamu cobain selain pempek?
Baca SelengkapnyaTidak hanya nasi tumpeng kuning, Indonesia kaya akan kuliner khas saat memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Sayang kalau dilewatkan.
Baca SelengkapnyaJawa Tengah terkenal sebagai daerah yang kaya akan makanan khasnya. Yuk, simak rekomendasi makanan Khas Jawa Tengah yang paling terkenal ini!
Baca SelengkapnyaDiwariskan dari generasi ke generasi, inilah makanan favorit yang menjadi kebanggaan setiap provinsi di Sumatera.
Baca SelengkapnyaLempah Kuning, masakan khas Bangka Belitung yang lahir dari akulturasi olahan laut dan juga darat.
Baca SelengkapnyaMakanan ini memiliki kesan tersendiri di lidah para penikmatnya.
Baca SelengkapnyaKue ini dulu jadi santapan raja dan para bangsawan Kerajaan Gelang-Gelang. Kini bisa dinikmati siapa saja.
Baca SelengkapnyaPantai selatan Jawa memiliki banyak spot wisata eksotik. Selain itu, sejumlah kulinernya layak dicoba.
Baca SelengkapnyaSelain lezat, tamikil pernah jadi makanan alternatif di masa penjajahan silam.
Baca Selengkapnya