7 Makanan Pemicu Kanker Usus Besar, Penting Diwaspadai
Beberapa makanan, terutama yang tinggi lemak dan rendah serat, telah terbukti meningkatkan risiko kanker usus besar.
Makanan pemicu kanker usus besar menunjukkan bahwa setiap makanan yang kita konsumsi, bisa berpengaruh bagi sistem pencernaan.
7 Makanan Pemicu Kanker Usus Besar, Penting Diwaspadai
Kanker usus besar adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di dunia. Penyakit ini dapat mempengaruhi siapa saja, tetapi risikonya meningkat seiring bertambahnya usia dan gaya hidup yang tidak sehat. Salah satu faktor yang berperan penting dalam perkembangan kanker usus besar adalah pola makan.
Makanan yang kita konsumsi setiap hari memiliki dampak langsung terhadap kesehatan usus besar kita. Beberapa makanan, terutama yang tinggi lemak dan rendah serat, telah terbukti meningkatkan risiko kanker usus besar. Selain itu, makanan olahan dan daging merah juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit ini.
-
Makanan apa yang memicu kanker? Makanan yang kita konsumsi setiap hari tidak hanya memberikan energi dan nutrisi, tetapi juga dapat memicu atau memperburuk kondisi kanker.
-
Kenapa usus besar berisiko kanker? Mikrobioma usus, yang terdiri dari berbagai jenis bakteri, virus, dan jamur dalam sistem pencernaan, diyakini memiliki peran krusial dalam perkembangan dan progresi kanker kolorektal.
-
Apa jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker? Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Advances in Nutrition pada tahun 2021, yang meninjau 210 studi mengenai 13 jenis makanan dan kaitannya dengan risiko kanker, menunjukkan bahwa terdapat dua jenis makanan yang memiliki korelasi kuat dengan peningkatan risiko kanker payudara.
-
Makanan apa yang bisa meningkatkan risiko kanker? Makanan seperti daging merah, mentega, gorengan, jeroan, dan kuning telur yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala.
-
Kenapa kanker usus berbahaya? Kanker usus, meskipun sering kali tidak terlihat secara langsung, merupakan salah satu ancaman kesehatan yang dapat memengaruhi siapa pun tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Kehadirannya seringkali sulit untuk dideteksi pada tahap awal, sehingga memerlukan pemahaman yang lebih baik tentang tanda-tanda dan gejala yang mungkin muncul.
Oleh karena itu, meskipun penting untuk memperhatikan apa yang kita makan, penting juga untuk menjaga gaya hidup sehat secara keseluruhan. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang makanan pemicu kanker usus besar.
Tentang Kanker Usus Besar
Kanker usus besar adalah kondisi medis yang serius di mana sel-sel di usus besar tumbuh secara tidak terkendali, membentuk tumor ganas. Penyakit ini sering kali dimulai dari polip, yaitu pertumbuhan jinak yang dapat berkembang menjadi kanker jika tidak diangkat.
Faktor risiko termasuk pola makan rendah serat, konsumsi daging merah dan lemak yang tinggi, merokok, konsumsi alkohol, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, diabetes, penyakit radang usus, radioterapi di perut, dan riwayat keluarga dengan kanker usus besar.
Gejala kanker usus besar bisa sangat bervariasi dan sering tidak muncul sampai penyakit mencapai stadium lanjut. Gejala awal mungkin termasuk perubahan pola buang air besar, seperti diare atau sembelit, perut kembung, kram atau sakit perut, perubahan bentuk dan warna tinja, dan tinja berdarah.
Pada stadium lanjut, gejala bisa meliputi kelelahan, perasaan tidak tuntas setelah buang air besar, perubahan bentuk tinja yang berlangsung lebih dari sebulan, penurunan berat badan yang drastis, dan jika kanker menyebar ke bagian tubuh lain, gejala tambahan seperti sakit kuning, pandangan kabur, pembengkakan pada lengan dan tungkai, sakit kepala, patah tulang, dan sesak napas.
merdeka.com
Makanan Pemicu Kanker Usus Besar
Daging Merah dan Daging Olahan:
Daging merah seperti daging sapi, domba, dan babi memiliki kandungan zat besi heme yang dapat merangsang produksi senyawa berbahaya dalam tubuh seperti radikal bebas dan aldehida, yang dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko terjadinya kanker usus besar. Sementara itu, daging olahan mengandung bahan pengawet, pewarna, dan zat tambahan lainnya yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Lemak Trans dan Lemak Jenuh:
Lemak trans adalah jenis lemak yang diproses secara kimia untuk meningkatkan masa simpan makanan. Konsumsi lemak trans telah terkait dengan peningkatan risiko kanker usus besar karena dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan sel-sel dalam usus besar. Lemak jenuh juga dapat meningkatkan risiko kanker usus besar karena dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan memicu proses peradangan.
Makanan Tinggi Karbohidrat Refined:
Karbohidrat refined memiliki indeks glikemik tinggi, yang berarti mereka dapat meningkatkan kadar gula darah secara cepat. Hal ini dapat memicu produksi insulin yang berlebihan dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat merangsang pertumbuhan sel-sel kanker dan peradangan kronis dalam usus besar.
Alkohol:
Alkohol dapat mengganggu metabolisme asam lemak dalam usus besar dan meningkatkan produksi senyawa karsinogenik seperti asetaldehida. Konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat merusak lapisan usus dan memicu peradangan, yang merupakan faktor risiko utama dalam perkembangan kanker usus besar.
Makanan Tinggi Kolesterol:
Konsumsi makanan tinggi kolesterol dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker usus besar karena kolesterol berlebih dalam darah dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan sel-sel dalam usus besar. Selain itu, makanan tinggi kolesterol seringkali juga tinggi lemak jenuh, yang dapat memperburuk kondisi usus dan meningkatkan risiko kanker.
Makanan Rendah Serat:
Serat dalam makanan berperan penting dalam menjaga kesehatan usus besar. Serat membantu mengatur gerakan usus, mencegah sembelit, dan menjaga kebersihan usus dari zat-zat berbahaya. Pola makan rendah serat dapat menyebabkan konstipasi dan mengganggu metabolisme dalam usus besar, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker usus besar.
Makanan Tinggi Garam:
Konsumsi garam berlebihan dapat merusak lapisan usus dan memicu peradangan kronis, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker usus besar. Selain itu, garam juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan memengaruhi fungsi usus dalam menyerap nutrisi, yang juga berkontribusi pada risiko kanker usus besar.
Cara Mencegah Kanker Usus Besar
Untuk mencegah kanker usus besar, ada beberapa langkah yang bisa diambil:
- Hati-hati dengan Obat NSAID: Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin dapat membantu meredakan nyeri tetapi harus digunakan dengan hati-hati karena bisa meningkatkan risiko kanker kolorektal jika digunakan secara berlebihan.
- Konsumsi Makanan Sehat: Meningkatkan asupan sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian yang kaya akan serat dan antioksidan dapat menurunkan risiko kanker. Hindari konsumsi daging merah dan olahan dalam jumlah banyak karena bisa meningkatkan risiko kanker.
- Olahraga Rutin: Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal dan mengurangi risiko kanker usus besar.
- Berhenti Merokok dan Batasi Alkohol: Rokok dan alkohol mengandung zat karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Untuk wanita, tidak lebih dari satu gelas alkohol per hari dan untuk pria, tidak lebih dari dua gelas.
- Skrining Kanker Usus Besar: Orang yang berusia 50 tahun ke atas disarankan untuk melakukan skrining kanker usus besar secara rutin untuk deteksi dini.