Ditemukan 14 Ekor dalam Sebulan, Ini 6 Fakta Rumah di Matraman yang Diduga Jadi Sarang Ular Sanca
Ular-ular yang ditemukan berbagai ukuran, terbesar memiliki panjang 4 meter dengan berat 20 kg.
Ular-ular yang ditemukan berbagai ukuran, terbesar memiliki panjang 4 meter dengan berat 20 kg.
Ditemukan 14 Ekor dalam Sebulan, Ini 6 Fakta Rumah di Matraman yang Diduga Jadi Sarang Ular Sanca
Sebuah rumah di Gang Mancung, RT/RW 12, Kelurahan Utan Kayu, Kecamatan Matraman, Kota Jakarta Timur baru-baru ini viral lantaran diduga menjadi sarang ular sanca.
Sejauh ini sudah ditemukan hingga 14 ular berukuran besar, dengan panjang yang berbeda-beda. (Sumber gambar: TikTok @mrs.ys)
Penemuan ular sendiri sudah terjadi sejak awal September 2023 lalu di bangunan yang sudah lama terbengkalai itu.
Banyaknya ular yang ditemukan membuat warga sekitar resah dan takut untuk beraktivitas di luar rumah.
Berikut fakta-faktanya.
1. Awal ditemukan
Mengutip Instagram TikTok @mrs.ys, Selasa (19/9), terungkapnya dugaan rumah kosong sebagai sarang ular terjadi pada tanggal 2 September lalu.
Saat itu, warga hanya menemukan satu ekor ular sanca berukuran sedang di sekitar rumah terbengkalai.
Setelah beberapa hari, warga kembali menemukan ular yang terlihat oleh penduduk di sana.
2. Rumah Terbengkalai 17 Tahun
Diketahui rumah ini kosong 17 tahun. Diketahui sang pemilik tinggal di daerah Tanggerang.
"Jadi ini rumah kosong yang udah lama nggak dihuni, kurang lebih 17 tahun kosong dan nggak di rawat sama pemilik nya, dan infonya si pemiliknya ini tinggal di daerah Tanggerang" tulis akun TikTok @mrs.ys
3. Sempat Masuk ke Rumah Warga
Menurut informasi di akun Instagram Berita Matraman, diketahui ular juga sempat masuk ke rumah warga di sekitar bangunan yang terbengkalai itu.
Saat itu di tanggal 6 September warga yang tengah bermain karambol mendapati adanya buntut ular di sekitar rumah kosong.
Ketika hendak ditangkap ular sempat masuk ke kamar mandi rumah warga yang berlokasi tak jauh dari tempat yang diduga sarang. Akhirnya ular berhasil ditangkap.
Sering ditemukan saat malam hari.
Disebut warga sekitar, ular kerap ditemukan saat malam hari. Biasanya warga mendapatinya secara tidak sengaja saat tengah melintas atau beraktivitas di sekitar rumah.
Seperti pada 6 dan 12 September lalu, ular ditemukan di sekitar rumah, dan dalam got sekitar pukul 00.20 WIB malam.
Setelah banyaknya warga mendapati ular, mereka kemudian melakukan pencarian hampir tiap hari, sebagai upaya pencegahan.
4. Pemilik rumah diduga melarang warga masuk
Sementara itu disampaikan ketua RT setempat, Yanti, sejak seringnya ditemukan ular, warganya jadi lebih waspada. Warga juga mencari ular ke rumah kosong tersebut.
Namun sang pemilik melarang warga memasuki rumah tersebut, padahal bangunan diduga menjadi sarang ular.
Ini salah satunya terjadi pada pekan lalu, di mana Petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) yang datang ke lokasi dan ingin membantu justru dilarang.
“Pemilik tidak membolehkan warga memasuki rumahnya, meski disinyalir sebagai sarang dari ular-ular yang ditemukan,” kata Yanti, mengutip ANTARA.
5. Ditemukan 14 Ekor, Paling Panjang 4 Meter dan Berat 20 kg
Yanti menambahkan, bahwa warga menemukan ular dengan ukuran yang
panjangnya diperkirakan sekitar 4 meter, dengan bobot hingga 20 kilogram.
“Ini panjangnya macam-macam, bahkan ada yang mencapai 4 meter dengan berat kira-kira 20 kilogram,” kata Yanti.
Terbaru, berdasarkan akun TikTok @mrs.ys yang diunggah pada Sabtu (16/9), terpantau ditemukan ular ke 14.
Kondisi bangunan yang tidak terawat diduga menjadi penyebab banyaknya ular yang menetap, apalagi ular bisa menghasilkan 20 telur dalam setiap masa kawin.
Warga Resah
Warga lainnya bernama Rini (48) mengaku resah karena jarak tempat tinggal dengan rumah itu hanya berjarak 3 rumah. Ia juga menduga masih ada ular lainnya.
“Saya pribadi sebagai warga merasa resah, apalagi rumahnya berdekatan dan suka nggak tenang kalau tidur,” katanya.
6. Ular yang Ditangkap Hanya yang Terlihat oleh Warga
Sampai saat ini ular yang ditangkap bukan merupakan hasil pencarian yang matang, melainkan yang tampak dan berkeliaran di luar.
Berbagai upaya sudah dilakukan, termasuk dengan menghubungi petugas penanggulangan kebakaran.
Sayangnya hal ini juga terhambat akibat pemilik rumah menghalangi warga dan petugas untuk masuk ke dalam bangunan terbengkalai miliknya itu.
Rini berharap agar pemilik bisa bekerja sama untuk mengizinkan proses evakuasi ular, sehingga lingkungan menjadi bersih, aman dan nyaman.
Dipasang pengumuman area berbahaya
Di pagar rumah saat ini sudah terpasang pengumuman area berbahaya.
Pengumuman ini ditempel warga di pagar rumah, agar tidak ada masyarakat yang melintas.