Jakarta Punya Julukan Internasional “Big Durian”, Ini Cerita di Baliknya
Julukan “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika. Padahal jika dilihat dari topografinya, Jakarta bukanlah sentra durian
Pernah tahu apa julukan Kota Jakarta? Ibu kota negara Indonesia? Kota metropolitan? Atau malah daerah khusus? Iya, semua jawaban tersebut memang benar adanya. Namun, tahukah bahwa sebenarnya kota tersebut memiliki julukan internasional yakni “The Big Durian”?
Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional.
-
Dimana durian unik ini berasal? Durian Kembang Senduro asal Lumajang merupakan salah satu durian unggulan dari Jawa Timur.
-
Apa yang istimewa dari New York? Kota New York di Amerika Serikat (AS) telah mencatatkan diri sebagai kota dengan jumlah miliarder terbanyak di seluruh dunia.
-
Kenapa Durian Si Layung disebut 'Si Layung'? Banyak yang mengartikan jika Si Layung bermakna warna buahnya yang kuning kemerahan, layaknya lembayung saat waktu senja.Jam-jam tersebut memang menjadi daya tarik, karena warnanya yang indah dengan pemandangan matahari terbit. Banyak yang terlena dengan suasana lembayung di sore hari. Itulah mengapa durian ini dinamakan Si Layung karena banyak membuat para penikmatnya jatuh hati, walau baru pertama kali merasakan.
-
Apa yang menarik dari wisata di Jakarta? Bagi introvert yang tinggal di Jakarta, ada banyak tempat wisata unik yang cocok jadi tempat healing untuk kalian.
-
Di mana Durian Si Layung berasal? Mengutip laman Disparbud Jabar, durian Si Layung merupakan produk asli dari Kecamatan Salopa di Kabupaten Tasikmalaya.
-
Dimana letak Kota Tua Jakarta? Di jantung ibu kota Indonesia, tersembunyi sebuah permata sejarah yang tak ternilai—Kota Tua Jakarta.
Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika. Padahal jika dilihat dari topografinya, Jakarta bukanlah sentra durian dan bukan pula kota penghasil jenis durian tertentu yang mendunia.
Lantas apa yang membuat Jakarta memiliki julukan “The Big Durian” ? Simak informasinya berikut ini.
Serupa dengan New York
Sebelum mengenal lebih lanjut julukan “The Big Durian” agaknya perlu diketahui asal usulnya yang selalu dikaitkan dengan Kota New York.
Dalam tulisan di Liputan6, Kota New York sudah puluhan tahun mendapat jukukan “The Big Apple”. Ada yang menyebut istilah ini muncul dari sosok keluarga kaya yang menjual banyak buah apel di pinggir jalan untuk membantu krisis pangan warga kota.
Kemudian ada juga, yang menyebut jika istilah muncul dari seorang pemilik rumah bordil di abad ke-19 bernama Eve dengan para gadisnya yang dikenal ceria dan sering disebut “apel besar”
“Namun julukan itu sebenarnya muncul dari slogannya yang digunakan pada 1920-an oleh penulis olahraga The Morning Telegraph John J. Fitz Gerald di kolom balap kuda, "Around the Big Apple.",” tulis Liputan6, sebagaimana dikutip Merdeka, Selasa (3/9).
Kekuatan Seorang Wartawan Olahraga
Di New York sendiri, “The Big Apple” rupanya muncul dari seorang wartawan olahraga John J. Fitz Gerald. Ia selalu mengawali kata-kata di tulisannya dalam kolom dengan kata tersebut sejak 18 Februari 1924.
Misalnya, Gerald pernah menulis tentang ambisi dari seorang joki dan pelatih kuda kecil yang ingin mencetak rekor "The Big Apple". Ternyata, istilah ini merujuk kepada mimpi mereka yang ingin mendapat hadiah uang dengan jumlah besar dalam pertandingan balapan kuda bergengsi di New York.
Sebelumnya, istilah juga disebutkan Gerald untuk menggambarkan kondisi pacuan kuda yang pertama kali ia dengar dari dua orang Afrika-Amerika di New Orleans Fair Grounds yang amat terkenal. Keduanya, saat itu menyebut hingar bingar di lapangan dengan kata “The Big Apple” yang kemudian menjadi idenya.
Diadopsi Resmi oleh Pemerintah
Setelah istilah "The Big Apple" mulai dikenal di kalangan masyarakat di kawasan utara, popularitasnya pun meluas di luar dunia pacuan kuda. Istilah ini kemudian digunakan untuk menamai berbagai hal, mulai dari klub malam di Harlem hingga lagu dan tarian yang berkaitan dengan kota New York.
Musisi jazz New York pada tahun 1930-an berperan penting dalam memperkenalkan julukan ini ke wilayah di luar timur laut. Julukan "The Big Apple" semakin dikenal luas, terutama berkat para musisi yang mempopulerkannya di kancah jazz.
Pada pertengahan abad ke-20, julukan ini terus melekat pada New York City, hingga akhirnya secara resmi diadopsi oleh pemerintah kota pada tahun 1970-an untuk menggambarkan pesatnya kemajuan kota penting di Amerika itu.
Jakarta dan Julukan “The Big Durian”
Setelah mengulas asal usul “The Big Apple” yang identik dari Kota New York, bisa diketahui juga bahwa unsur buah sebagai sebuah julukan mulai dikenal luas di Kota Jakarta.
Mengutip situs berbagi Quora, seorang pengguna bernama Vladimir Prostran menyebut bahwa hanya Jakarta yang memiliki julukan “The Big Durian” bukan Indonesia secara keseluruhan.
Dia juga menyebut jika julukan tersebut lebih terkenal di kalangan ekspatriat yang tinggal dan bekerja di Indonesia.
Jakarta Penuh Daya Tarik
Vladimir Prostran mengatakan, “The Big Durian” dikaitkan dengan pesona Kota Jakarta yang mirip durian. Buah ini dikenal memiliki duri yang sulit disentuh karena akan merasakan sakit, lalu timbul aroma tidak sedap, namun cita rasa buah ini sangat lezat.
Pengasosiasian ini berkaitan dengan kondisi Jakarta beberapa tahun ke belakang yang berantakan, semrawut, dan membuat orang gila. Walau kondisinya demikian, masih banyak orang yang tertarik untuk bekerja, bersenang-senang, dan mengingat kenangan saat masih tinggal di sana.
Seluruh Wilayah Jakarta Ramai
Kemudian, ada pengguna lainnya bernama Michael Barnard yang mengatakan bahwa alasan Jakarta disebut “The Big Durian” lantaran mengacu pada julukan “The Big Apple” di New York.
Ia menyebut bahwa Jakarta dianggap serupa hiruk pikuknya dengan kota di Amerika terseut. Bahkan, keramaiannya menyebar hingga ke sudut kota hingga New York-nya Indonesia melekat di sana.
Selain itu, Barnard menyebut bahwa buah durian sangat mudah ditemukan di Jakarta. Buah ini memiliki aroma dan rasa yang disukai masyarakat setempat. Banyak di antara warga luar yang merasa kecewa saat datang ke Jakarta dan tidak bisa menikmati kelezatannya.