Mengenal Helicak, Becak Mirip Helikopter yang Pernah Eksis di Jakarta Tahun 70an
Merdeka.com - Memiliki bentuk seperti helikopter, Helicak adalah moda transportasi umum mirip becak. Helicak sempat eksis di jalanan DKI Jakarta di sekitar tahun 1970an di masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin.
Pada saat itu, transportasi umum masih jarang, terlebih yang memiliki mesin kecil seperti Helicak. Karena itulah, Helicak jadi populer karena dinilai lebih efektif.
"Helicak merupakan salah satu jenis kendaraan roda tiga yang pernah mewarnai jenis angkutan umum berpenumpang dua orang di Jakarta," seperti tertulis di laman resmi Pemprov Jakarta, Kamis (10/6).
-
Kapan Mobil Ketek populer? Transportasi tersebut populer pada tahun 1960-1980-an.
-
Kenapa mobil listrik semakin diminati? Di berbagai negara, termasuk Indonesia, mobil listrik semakin diminati karena keunggulannya yang ramah lingkungan dan efisiensi energi.
-
Bagaimana wahana kereta api mini dibuat? Sebelumnya lahan tempat wahana tersebut merupakan lahan terbengkalai. Pihak desa pun akhirnya mencoba menata ulang lahan dan menyulapnya menjadi tempat wisata yang unik dan menarik.
-
Kenapa orang memilih sepeda listrik sebagai transportasi utama? Dengan fungsinya tersebut, banyak orang sudah mulai beralih ke sepeda listrik sebagai sarana transportasi utama untuk pergi ke warung, antar anak sekolah, hingga pasar sekitaran rumah.
-
Kenapa kereta api menjadi transportasi favorit? Kereta api menjadi salah satu moda transportasi favorit masyarakat, karena dengan menggunakan transportasi ini perjalanan jadi lebih efisien tanpa hambatan kemacetan di jalan.
Seperti apa keunikan kendaraan umum mirip becak yang kini sudah tidak ada lagi itu? Begini penampakannya:
Asal Usul Nama Helicak
©2021 Facebook livescoot/Merdeka.com
Sesuai namanya, kata Helicak merupakan gabungan dari helikopter dan becak. Bentuknya yang mirip kabin helikopterlah yang membuat transportasi ini dinamakan demikian.
Berbeda dengan becak pada umumnya, Helicak memiliki kabin tertutup terbuat dari bahan fiber glass. Inilah yang membuat Helicak lebih digemari penumpang saat itu.
"Helicak terbuat dari rangka besi yang dindingnya terbuat dari serat fiber, di situ penumpangnya terlindung dari panas, hujan, ataupun debu. Sementara untuk pengemudinya harus rela terkena hujan maupun paparan sinar matahari yang panas," tulis di website resmi itu.
Diluncurkan Tahun 1971 Menggantikan Becak
Terkait asal usul helicak, disebutkan bahwa kelahirannya diprakarsai oleh Gubernur Ali Sadikin di tahun 1971. Keberadaannya diproyeksi mampu menggantikan kendaraan becak yang masih menggunakan tenaga manusia.
Menurut Ali Sadikin, kendaraan becak dinilai tidak manusiawi, sehingga perlu diperbaharui dengan kendaraan transportasi massal yang menggunakan mesin vespa.
Helicak pertama kali beroperasi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, satu tahun sebelum peluncurannya. Saat itu kawasan pelabuhan tersebut masih dipenuhi oleh operasional dari ojek sepeda.
Mesin Diimpor dari Italia
©2021 jakarta.go.id/ Merdeka.com
Mesin Helicak menggunakan mesin Vespa. Diketahui, mesinnya menggunakan mesin skuter Lambretta dan diproduksi di Italia. Di tahun tersebut, Indonesia berhasil mengimpor sebanyak 400 unit, dengan harga satuan saat itu Rp400.000.
"Untuk helicak memiliki spesifikasi mesin 2-tak berkubikasi 148 cc, dengan kekuatan daya tarik sebesar 8,7 dk. Helicak juga sanggup dipacu hingga 101 km/jam. Sedangkan pada mesin skuter Lambretta SX 150, pertama kali diproduksi tahun 1966 dan berakhir pada 1969. Skuter ini menggendong mesin 2-tak berkapasitas 150 cc yang sanggup menghasilkan tenaga 8,8 dk dan bisa dipacu sampai kecepatan 96 km/jam," dilansir dari laman Good News From Indonesia.
Helicak masih terlihat diimpor di tahun 1999, dengan harga Rp525.000 per unit. Namun keberadaannya mulai tergantikan dengan kendaraan yang bajai yang dianggap lebih ramah penumpang dan pengemudi.
Berumur Pendek
Helicak juga disebut hanya memiliki usia pendek, yakni 5 tahun saja. Alasan lain kenapa Helicak tidak bisa bertahan adalah karena keamanan penumpang. Banyak yang beranggapan kalau posisi penumpang yang ada di depan akan berbahaya jika terjadi kecelakaan. Belum lagi pengemudi yang ada di belakang tidak dilengkapi fasilitas pelindung.
Di tahun 1975-1976, penggunaannya perlahan mulai kendaraan Bajai asal India. Dan 714 buah Helicak di Jakarta dipensiunkan. Sebelum pensiun, ternyata Helicak juga pernah populer di kota-kota lain seperti Surabaya, Salatiga hingga Yogyakarta.
Terakhir Terlihat Tahun 2004 di Menteng
©2021 Liputan6 & Perpusnas/editorial Merdeka.com
Sejak akhir tahun 1990an, keberadaannya kian sulit ditemukan. Di tahun 1997, tercatat hanya sisa empat Helicak yang masih beroperasi.
Kemudian di tahun 2004, tahun terakhir keberadaan Helicak. Saat itu hanya tinggal tersisa satu unit Helicak yang beroperasi. Setelah itu, hingga saat ini, tidak ada lagi Helicak di jalanan ibukota.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moda transportasi ini menjadi primadona di Jakarta sebelum sepeda motor merajalela.
Baca SelengkapnyaTak banyak yang tahu bahwa di Jakarta juga tersedia moda transportasi helikopter.
Baca SelengkapnyaTransportasi Mobil Ketek ini masih tergolong dalam jenis opelet yang juga tak kalah populer di era yang sezaman.
Baca SelengkapnyaIni saksi sejarah bus-bus yang penuhi jalanan Jakarta tempo dulu. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaSebagai pusat ekonomi dan pemerintahan dibutuhkan angkutan massal yang menopang mobilitas warga di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaJakarta dan macet dua hal yang sulit dipisahkan. Berbagai upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ini masih belum membuahkan hasil yang signifikan.
Baca SelengkapnyaModa transportasi dengan tenaga manusia ini dulunya menjadi kendaraan ikonik dan digunakan untuk mengangkut penumpang di Kota Medan.
Baca SelengkapnyaOjek sudah ada sejak tahun 1960-an di pedesaan dan merembet sampai ke perkotaan.
Baca SelengkapnyaPesona Ibukota Jakarta sudah tersaji sejak dahulu kala. Meski sudah banyak perubahan saat ini, namun suasana klasik zaman dulu mampu membangkitkan nostalgia
Baca SelengkapnyaIni saksi sejarah bus-bus yang penuhi jalanan Jakarta tempo dulu. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaMomen Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin Blusukan tahun 70-an.
Baca SelengkapnyaSuasana Indonesia pada tahun 1970 membuat siapapun akan bernostalgia. Mulai transportasi hingga keseharian warganya sudah tidak banyak ditemukan saat ini.
Baca Selengkapnya