Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Yahya Kurniawan, Pembuat Kendang Sunda asal Bogor yang Masih Bertahan

Mengenal Yahya Kurniawan, Pembuat Kendang Sunda asal Bogor yang Masih Bertahan Kendang Sunda. ©2022 Wikipedia/ Merdeka.com

Merdeka.com - Yahya Kurniawan (52) saat ini dikenal sebagai maestro kendang Sunda yang masih bertahan. Ia mampu menciptakan alat musik pukul itu dengan suara yang nendang. Dalam pembuatan kendang, Yahya hanya memakai kayu pohon nangka dan jengkol dengan karakter yang khas.

Yahya sehari-harinya mampu membuat satu set kendang yang biasa digunakan untuk pertunjukan musik Sunda maupun jaipongan. Beberapa kendang itu adalah indung (kendang besar), kendang kulanter (berukuran sedang), dan ketipung (kendang berukuran paling kecil).

Masing-masing kendang yang ia buat memiliki fungsi dalam komposisi lagu, seperti bass, melodi hingga pengiring. Berikut kisah Yahya selengkapnya.

Dimulai Sejak Tahun 1994

kendang sunda

©2022 Wikipedia/ Merdeka.com

Dikutip dari Instagram Napak Jagat Pasundan, Yahya memulai pekerjaannya sebagai pembuat kendang sejak tahun 1994 silam. Ketika itu dirinya meneruskan usaha keluarganya yang berkecimpung di kesenian Sunda.

Di kediamannya di Kampung Cikarawang RT 02/ RW 04, Desa Tegal Waru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ia memproduksi berbagai jenis kendang Sunda bersama sejumlah karyawannya.

Kendang buatannya sudah banyak terjual ke berbagai daerah, termasuk dipasarkan kepada seniman dan musisi Sunda di Bogor, Sukabumi, hingga Lebak, Banten.

Tulus Melestarikan Seni Sunda

Saat ini, Yahya Kurniawan bisa dibilang merupakan maestro pembuat kendang Sunda nomor satu yang masih ada. Menurutnya, orang tua dan kakeknya lah yang mewanti-wantinya agar terus membuat kendang Sunda, di samping sebagai usahanya.

Awal ketertarikannya sendiri dimulai ketika usianya menginjak 25 tahun. Saat itu ia melihat keluarganya terampil di alat musik pukul itu, dan mulai keranjingan untuk berlatih siang hingga malam.

Karya-karya kendangnya banyak diminati oleh kalangan musisi gamelan Sunda, rombongan pemusik wayang Goleg, dan para pelestari tradisi di Jawa Barat lainnya.

Proses Pembuatannya Ia Lakukan Sendiri

Pada awal usahanya membuat kendang, Yahya melakukan semuanya seorang diri. Ia mulanya mencari kayu, memotong bentuk, membuat pola hingga menentukan jenis kendang apa yang akan dibuat. Semuanya ia rakit dengan penuh ketelitian dan kesabaran.

Untuk kulitnya, Yahya biasa menggunakan kulit lembu lalu terdapat proses pengeringan kayu yang cukup lama. Menurutnya, tantangannya di sana, agar hasil suara dari kendangnya terdengar merdu dan berkualitas.

Seiring berjalannya waktu, usaha kendangnya kian maju dan dirinya mulai merekrut banyak karyawan. Untuk harganya, Yahya mematok dengan bervariasi, tergantung jenis dan ukurannya.

Mengutip YouTube Dedjoem, harga kendang buatan Yahya sendiri berkisar di angka Rp3 juta untuk kendang biasa, kemudian kualitas di atasnya Rp4 juta, hingga kualitas tiga Rp7,5 juta. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Didi Sahruwijaya, Pembuat Kendang Asal Kuningan yang Tembus Sampai Belgia
Kisah Didi Sahruwijaya, Pembuat Kendang Asal Kuningan yang Tembus Sampai Belgia

Didi Sahruwijaya jadi maestro kendang asal Kabupaten Kuningan yang kesohor.

Baca Selengkapnya
Kisah Inspirasi Joko Kendang, Teruskan Usaha Sang Kakek Jadi Perajin Alat Musik Tradisional
Kisah Inspirasi Joko Kendang, Teruskan Usaha Sang Kakek Jadi Perajin Alat Musik Tradisional

Joko rela meneruskan usaha keluarga demi melestarikan alat musik kendang agar tidak punah.

Baca Selengkapnya
Jadi Destinasi Budaya, Begini Kisah Kampung Angklung Nempel di Ciamis yang Mendunia
Jadi Destinasi Budaya, Begini Kisah Kampung Angklung Nempel di Ciamis yang Mendunia

Di sini, pengunjung bisa mengetahui seluk beluk angklung.

Baca Selengkapnya
Cerita Yuda Herliansyah Asal Sumedang Berhasil Sulap Kayu Jadi Cuan, Sebulan Bisa Kantongi Rp5 Juta
Cerita Yuda Herliansyah Asal Sumedang Berhasil Sulap Kayu Jadi Cuan, Sebulan Bisa Kantongi Rp5 Juta

Dari keterampilannya ini, rata-rata ia mampu mengumpulkan cuan hingga Rp5 juta per bulannya.

Baca Selengkapnya
⁠Gamelan Kodok Ngorek Peninggalan Sunan Kalijaga Bentuknya Unik Terbuat dari Kayu Jati
⁠Gamelan Kodok Ngorek Peninggalan Sunan Kalijaga Bentuknya Unik Terbuat dari Kayu Jati

Sebuah gamelan peninggalan Sunan Kalijaga tersimpan di museum dengan bentuk yang unik dan terbuat dari kayu jati.

Baca Selengkapnya
Mengenal Canang Kayu, Alat Musik Tradisional Khas Aceh Singkil
Mengenal Canang Kayu, Alat Musik Tradisional Khas Aceh Singkil

Pada 2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah menetapkan canang kayu sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Aceh,

Baca Selengkapnya
Bukan Terbuat dari Batu, Intip Uniknya Cobek Khas Kampung Cikanyere Garut
Bukan Terbuat dari Batu, Intip Uniknya Cobek Khas Kampung Cikanyere Garut

Walau terbuat dari kayu, ulekan tradisional khas Cikanyere ini kuat.

Baca Selengkapnya
Kisah Gamelan Purbalaras Khas Bandung, Bertahan Sejak 1960 dan Menggema sampai Prancis
Kisah Gamelan Purbalaras Khas Bandung, Bertahan Sejak 1960 dan Menggema sampai Prancis

Gamelan yang diproduksi oleh Purbalaras telah lama diakui kualitasnya.

Baca Selengkapnya
Serunya Rampak Kendang, Seni Musik Khas Masyarakat Sunda yang Tampilkan Semangat Gotong Royong
Serunya Rampak Kendang, Seni Musik Khas Masyarakat Sunda yang Tampilkan Semangat Gotong Royong

Seni rampak kendang tak hanya menampilkan kepiawaian memainkan alat musik, tetapi lebih dari itu.

Baca Selengkapnya
Uniknya Alat Musik Sunda Langgir Badong, Terinspirasi dari Seekor Kalajengking
Uniknya Alat Musik Sunda Langgir Badong, Terinspirasi dari Seekor Kalajengking

Keunikannya terletak dari bentuknya yang dibuat menyerupai kalajengking dan cara memainkannya yang penuh dengan atraksi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Seni Gejog Lesung, Wujud Kegembiraan Kaum Petani di Yogyakarta setelah Masa Panen
Mengenal Seni Gejog Lesung, Wujud Kegembiraan Kaum Petani di Yogyakarta setelah Masa Panen

Perkembangan musik gejog lesung telah mengalami modifikasi dan sentuhan-sentuhan kreatif dari para musisi perdesaan agar tetap punya daya tarik.

Baca Selengkapnya
Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu Hingga Mancanegara
Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu Hingga Mancanegara

Virage Awi, nama usaha kerajinan bambu milik Adang, diketahui menjadi salah satu klaster usaha binaan BRI.

Baca Selengkapnya