Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nikmatnya Rabeg, Kuliner Khas Cilegon yang Terinspirasi Nama Kota di Timur Tengah

Nikmatnya Rabeg, Kuliner Khas Cilegon yang Terinspirasi Nama Kota di Timur Tengah Rabeg khas Banten. resepkoki.co ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Sudah mengenal Rabeg? Kuliner olahan daging kambing berkuah khas Provinsi Banten dengan cita rasa gurih yang khas. Rabeg banyak ditemukan di Kota Cilegon dan Serang.

Biasanya rabeg disantap dengan tambahan nasi uduk maupun nasi putih hangat yang makin menggugah selera.

Dahulu rabeg merupakan kuliner yang ‘sakral’, dan dikonsumsi oleh Sultan Banten. Bahkan kuliner dengan kuah menyerupai semur tersebut selalu tersedia di acara-acara pesta tradisional, masyarakat di wilayah Banten.

Sejak 1970-an, kuliner rabeg mulai populer di kalangan masyarakat luas, bahkan mulai banyak ditemukan para penjualnya di kawasan Cilegon dan Serang. Hingga saat ini makanan favorit Sultan Banten tersebut selalu diburu wisatawan dari luar wilayah ketika berkunjung.

Terinspirasi dari Nama Sebuah Kota di Timur Tengah

sultan maulana hasanudin banten

Sultan Maulana Hasanudin, Banten

Wikipedia ©2020 Merdeka.com

Salah satu hal menarik dari rabeg selain rasanya adalah sejarahnya. Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, konon kuliner tersebut memiliki nama awal yang terinspirasi dari sebuah kota bernama Rabigh, sebuah kota pelabuhan di tepi laut merah, dekat Mekkah.

Diketahui jika saat itu Sultan Maulana Hasanuddin sedang beribadah haji dan ketika pertama kali sampai, kota yang ia singgahi adalah Rabigh dekat pelabuhan di mana beliau turun dari kapal.

Ketika itu, sultan sempat menikmati sebuah makanan berkuah khas setempat, berbahan dasar daging kambing yang sangat ia sukai. Setelah kembali ke Banten, sultan berupaya membuat makanan tersebut sebagai sajian di keraton.

Saat itu juru masak Sultan Maulana tidak mengetahui bahan-bahan yang digunakan untuk membuat makanan yang disantap oleh sultan saat singgah di kota pelabuhan tersebut. Sehingga juru masak hanya memasak dengan bumbu dan bahan yang diperkirakan.

Setelah siap dihidangkan, sultan pun terkesan akan keempukan daging serta gurihnya kuah yang menyelimutinya hingga olahan kambing tersebut selalu menjadi olahan wajib di keraton Banten.

Bocor di Masyarakat

rabeg khas banten

Liputan6.com ©2020 Merdeka.com

Sejak saat itu, sajian khas istana Banten pun bocor ke masyarakat. Ketika itu banyak warga yang penasaran dan membuatnya di rumah terutama saat perhelatan tertentu.

Seiring berjalannya waktu dan masyarakat pun sudah mulai terbiasa dengan kuliner Rabiqh, sehingga nama awal pun bergeser menjadi Rabeg, sesuai kebiasaan penyebutan di kalangan masyarakat Banten dan agar lebih mudah dieja.

Jadi Referensi Olahan Kambing untuk Hari Raya Idul Adha

Sajian rabeg juga terbilang mudah untuk dibuat. Olahan kambing tersebut bisa dijadikan salah satu referensi olahan daging kambing saat hari raya Idul Adha tiba.

Bahan-bahan pembuat rabeg:

1 kg Daging kambing (bisa diganti atau ditambah jeroan seperti babat, usus, paru, jantung, dan ati)

Bumbu-bumbu:

  • 100 gram bawang merah
  • 100 gram bawang putih
  • 3 sdm lada putih
  • 10 buah cabai rawit
  • 1 butih biji pala
  • 2 cm lengkuas
  • 2 cm jahe
  • 3 cm kayumanis
  • 5 sdm kecap (gula merah)
  • 1 batang sereh
  • 3 lembar daun salam
  • Cara Memasak Rabeg

  • Rajang bawang merah dan bawang putih. Memarkan jahe, lengkuas, dan biji pala
  • Tumis bumbu halus sampai harum
  • Rebus jeroan kambing dengan daun salam dan sereh dalam api sedang
  • Angkat jeroan dalam keadaan setengah matang, kemudian tiriskan
  • Sisa air rebusan gunakan untuk merebus bumbu yang sudah ditumis
  • Potong jeroan menjadi potongan sedang, lalu masukan ke dalam rebusan bumbu tadi.
  • Masak hingga jeroan dan bumbu meresap sampai kental, melansir dream.co.id
  • (mdk/nrd)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP