Sampah di Tangerang Didominasi Anorganik, Pengangkutan Per Hari Capai 2.000 Ton

Merdeka.com - Berdasarkan catatan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Banten, 65 persen sampah di wilayah tersebut berjenis anorganik. Banyak di antaranya yang merupakan botol bekas minuman, hingga kaleng.
Kepala Seksi (Kasi) Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah (KPPS) DLHK Kabupaten Tangerang, Reni Farida mengatakan, sampah tersebut berasal dari produk sintetik serta hasil proses teknologi pada pengolahan industri yang sukar diurai oleh alam.
"Memang kalau perbandingan dengan sampah organik yang hanya ada 45 persen, artinya sebanyak 65 persen sisanya merupakan sampah anorganik yang mendominasi di Kabupaten Tangerang," kata, Selasa (7/6), dilansir dari ANTARA
Pengangkutan Per Hari Capai 2.000 Ton
Ilustrasi©South China Morning Post
Dari jumlah tersebut, tentunya mempengaruhi angka volume sampah yang terbuang hingga kurang lebih 4 juta ton. Rata-rata, pengangkutan per hari saat ini sebanyak 2.000 ton.
"Kalau menurut data BPS tercatat ada sekitar 4 juta ton dengan dikalikan 0,5 kilo per orang dapat menghasilkan sampah per orang 2.000 ton per harinya. Untuk tahun 2022 ini belum kita data lagi," katanya.
Sementara, lanjut dia, untuk volume sampah organik yang mendominasi sebanyak 45 persen tersebut merupakan hasil dari limbah pasar dan perumahan.
"Kalau sampah organik ini kita sudah lakukan upaya penanganannya dengan dijadikan pakan maggot. Hanya saja sekarang kita sedang upayakan dalam pengelolaan sampah anorganik ini," ujarnya.
Sampah Terus Mengalami Peningkatan Tiap Tahun
Disampaikan Reni, dari pengangkutan melalui bank sampah yang ada di Kabupaten Tangerang dalam satu bulannya petugas kebersihan bisa mengangkut sampah sebanyak 10.000 ton.
Dengan begitu, jumlah sampah yang ditampung di TPA Jati Waringin seluas 21 hektare setiap tahunnya terus mengalami penambahan. Meski disebut Reni tidak terlalu signifikan. Dengan begitu, volume sampah yang di tampung di TPA Jati Waringin dengan luas wilayah 21 hektare ini setiap tahunnya terus mengalami peningkatan, meski pun kenaikannya tidak terlalu signifikan. "Sekarang kondisi keterisian volume sampah di TPA itu kurang lebih sekitar 20 hektare yang telah terisi," ungkapnya.
Upaya Pengelolaan
Diakuinya, Pemkab Tangerang saat ini tengah melakukan pengelolaan sampah yang bekerja sama dengan pihak swasta sebagai langkah pengurangan jumlah volume yang ada. "Mudah-mudahan program pengurangan sampah ini bisa terealisasi di tahun 2022. Dan pak Bupati juga sudah berusaha mencari teknologi dalam pengelolaan sampah di TPA nanti," kata dia. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya