Uniknya Balap Ojek Gunung di Garut, Pakai Motor Trail sambil Bawa 5 Karung Pupuk
Merdeka.com - Balap motor umumnya dilakukan oleh pembalap professional dengan kendaraan besar. Namun hal berbeda justru terjadi di kawasan Yonif Raider 303, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, di mana para pesertanya merupakan para tukang ojek.
Bukan sembarangan pengojek, mereka adalah para penyedia jasa angkut di daerah dataran tinggi Cikajang. Selain mengantar orang, mereka juga terbiasa membawa muatan barang dengan ukuran dan jumlah yang besar.
Seperti terpantau di acara yang digelar, Minggu (19/2), kemampuan mereka melintasi medan terjal berlumpur diasah secara maksimal. Deru suara motor trail langsung menggema di sana. Setelah panitia memberi aba-aba, para peserta langsung tancap gas merebut posisi pertama menuju garis akhir.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Siapa yang memanfaatkan ojek di Dusun Butuh? Tarif yang dikenakan pendaki untuk bisa naik ojek itu adalah Rp20.000 sekali jalan, untuk pulang pergi tarif totalnya Rp40.000.
-
Siapa yang mengangkut sampah ke Bantargebang? "Tidak kurang dari 7.500 ton sampah diangkut oleh 1.200 truk sampah setiap hari dari Jakarta ke Bantar Gebang.
-
Siapa yang mengangkut barang di bus? Namun, terdapat sopir bus yang nekat membawa muatan berlebihan.
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
-
Siapa yang membantu sang driver ojol? Warga di lokasi yang mengetahui seketika bereaksi. Mereka kompak memberi bantuan dengan membeli orderan sang ojol.
Adanya uji ketangkasan ini sontak memancing banyak orang untuk datang. Warga tampak antusias memberi dukungan kepada para peserta lomba ojek gunung itu.
Balapan sambil Bawa 5 Tumpuk Pupuk
©2023 YouTube Ncep Ropi/ Merdeka.com
Mengutip ANTARA, dalam lomba itu, para peserta tak hanya saling berpacu untuk mencapai garis akhir terlebih dahulu. Namun mereka juga diminta untuk membawa beban besar sebagai bentuk penilaian.
Hampir seluruhnya membawa sebanyak lima karung pupuk yang ditumpuk di bagian depan dan belakang kendaraan roda duanya.
Selain berusaha mengatur laju motor, pengendara juga diharuskan menjaga keseimbangan karena bidang yang dilalui berupa tanah berlumpur dengan kontur yang tidak rata.
Diikuti oleh 36 Peserta
©2023 YouTube Ncep Ropi/ Merdeka.com
Diketahui, jumlah peserta yang mengikuti lomba tersebut sebanyak 36 orang dengan sama-sama memuat karung seberat total 5 kwintal sebagai tantangan lomba. Mereka tampak beradu ketangkasan untuk melalui lintasan berlumpur itu.
Untuk mengikuti lomba ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan di antaranya kondisi fisik kendaraan serta kondisi tubuh yang fit dari penggunanya. Beban karung pupuk akan semakin mempersulit para peserta selama pelaksanaan lomba.
Dalam gelaran tersebut selalu ada pengendara yang kesulitan, bahkan hingga terjatuh. Ini dipengaruhi kondisi lintasan yang licin, serta beratnya muatan yang diangkut oleh motor yang usianya sudah tidak lagi muda.
Sebagai Ajang Silaturahmi
©2023 YouTube Ncep Ropi/ Merdeka.com
Adapun tujuan lomba sendiri merupakan ajang silaturahmi dari para anggota komunitas ojek gunung tersebut. Mereka pun merasa, kalah dan memang sudah biasa yang penting ikatan kekerabatan harus terus terjalin.
©2023 YouTube Ncep Ropi/ Merdeka.com
Agar mempermudah laju motor dan menghindari slip di jalan berlumpur, peserta memasang ikatan rantai di roda belakang. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sering kali ditemui pemotor membawa muatan di luar nalar. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaKita pernah menemui berbagai macam motor yang dipakai oleh ojol. Pada potret ini, banyak motor unik yang dipakai oleh ojol.
Baca Selengkapnya