Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang
Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang
Jalan Braga jadi daya tarik yang dimiliki Kota Bandung, Jawa Barat. Keindahannya tampak jelas dari deretan bangunan bergaya Belanda dan kerapian penataannya.
Sayang rasanya jika bertandang ke kota kembang tanpa menikmati Jalan Braga terlebih saat malam tiba.
Di Kota Bandung, Jalan Braga telah lama menjadi surga belanja dengan berbagai toko estetiknya. Sebut saja kuliner, fashion, pernak pernik, oleh-oleh sampai perlengkapan otomotif tersedia di sana.
-
Bagaimana suasana di Jalan Braga malam hari? Di malam hari, wisata malam Bandung ini menjadi lebih hidup dengan lampu-lampu yang menyala terang, menambah suasana Eropa klasik.
-
Apa kuliner yang terkenal di Bandung zaman Belanda? 'Pasar Baru yang terletak di pusat kota, tidak jauh dari Stasion, di zaman baheula (dulu), jadi pangkalan ‘manusia kalong’ yang suka begadang malam. Segala jenis makanan mentah dan matang, ada di situ,' Pasar Baru saat itu rapi dan bersih.
-
Apa yang menarik dari wisata Bandung? Kota ini memiliki suguhan pemandangan alam berupa pegunungan yang indah, ragam budaya, dan pesona arsitektur klasik yang masih terjaga.
-
Dimana Bandungan berada ? Bandungan adalah kawasan wisata yang terletak di Semarang, menawarkan keindahan alam yang memikat dan udara sejuk pegunungan yang menyegarkan.
-
Kenapa Bandungan menarik wisatawan? Keindahan alam dan keberagaman atraksi wisata ini menarik minat wisatawan dari berbagai kalangan untuk menikmati liburan yang menyegarkan dan memperkaya pengalaman wisatawan.
-
Apa yang terkenal dari Kota Bandung? Tentu semua orang sudah tahu kalau alat musik tradisional angklung berasal dari Jawa Barat. Berkat Saung Angklung Udjo, alat musik angklung jadi terkenal hingga ke mancanegara.
Berwisata di Jalan Braga seolah membawa para pengunjung ke masa lampau, dengan keindahan bangunan serta keragaman kulinernya yang menggugah selera.
Menikmati Arsitektur Bangunan khas Eropa
Old town van Java layak disematkan di Jalan Braga. Ini bukan tanpa alasan, karena di sana lebih dari 50 persen bangunannya merupakan sisa masa kolonial atau dibuat dengan gaya tersebut.
Beberapa gedung lawas yang jadi ikon di sana di antaranya Gedung Merdeka yang pernah menjadi Societeit Concordia pada 1895.
Lalu ada pula De Vries yang merupakan mal pertama di Priangan (sebutan wilayah Bandung raya sampai Jawa Barat selatan) dan sebagainya.
Mengutip buku Wajah Bandoeng Tempo Doeloe (1984) karya Haryoto Kunto, Jalan Braga dulu dikenal juga sebagai pusat pertokoan Eropa paling terkemuka se-Hindia Belanda.
Gaya arsitekturnya masih dipertahankan dengan warna dominan putih. Rata-rata gedung-gedung tua di sana menggunakan pilar besar, jendela tinggi dan pintu yang megah. Nama yang masih dipakai pun banyak yang belum diganti, alias sama saat masa kejayaannya.
Ada Gedung Majestic yang Mirip Kaleng Biskuit
Selain Gedung Merdeka dan De Vries, terdapat pula Gedung Majestic yang mirip kaleng biscuit. Strukturnya didesain menyerupai tabung, dengan jendela dan pintu bermotif Indische.
Mengutip Liputan6, dulunya gedung ini dipakai untuk penayangan gambar bergerak (sekarang bioskop). Kemudian gedung ini juga menampilkan orkes mini dan seorang komentator untuk mengiringi film bisu saat penayangannya.
Saat ini, gedung yang terletak di Jalan Braga nomor 1 itu masih digunakan dan mempertahankan arsitektur lawasnya sejak 1925 sebagai gedung pertunjukan seni dan hiburan.
Ada Gedung Bank Terbesar di Zaman Belanda
Kemudian bangunan ikon di Braga lainnya adalah gedung BJB yang bergaya art deco.
Dulunya, gedung ini merupakan bangunan milik Bank De Eerste Nederlands-Indische Spaarkas en Hypotheek Bank (Bank Denis).
Di masanya, pernah terjadi kisah dramatis di sini, di mana pemuda Bandung merobek bendera merah putih biru milik Belanda sebagai bentuk protes terhadap penjajahan.
Sampai sekarang, gedung-gedung bersejarah itu masih berdiri kokoh dan saat malam, kondisinya terang dipenuhi cahaya lampu. Ini akan membuat penampilannya tetap terlihat jelas bisa dinikmati kala malam tiba.
Menikmati Kuliner Malam yang Beda
Setelah puas berkeliling Jalan Braga untuk menikmati keindahan bangunan lawas, saatnya mencari kuliner malam yang nyaman untuk menghangatkan badan.
Pengunjung bisa menikmati satu porsi bacang panas yang dijual oleh para pedagang pinggir jalan di sekitar Braga. Bacang ini nikmat disantap kala malam di Jalan Braga karena selalu dijaga agar tetap hangat.
Porsinya juga cukup mengenyangkan, karena terbuat dari beras ketan dan potongan kikil sapi bercita rasa gurih sedikit pedas. Satu porsi bacang panas dihargai Rp10.000.
Perjalanan Ditutup dengan Semangkuk Sekoteng
Setelah menyantap bacang panas, pengunjung bisa menutupnya dengan semangkuk kenikmatan minuman sekoteng.
Ini merupakan minuman dari kuah jahe dan gula Jawa, beserta tambahan toping yang beragam mulai dari kacang hijau, kacang tanah goreng, kolang kaling, roti tawar sampai biji delima.
Antara sekoteng dan bacang panas ini bisa dinikmati wisatawan di pinggir Jalan Braga yang syahdu dengan suasana romantis dari deretan gedung bersejarah.