Tepung Tapioka adalah Berbahan Dasar Singkong, Berikut Manfaatnya

Merdeka.com - Tepung tapioka adalah suatu jenis bahan pangan yang dibuat dari ubi kayu. Bahan pangan tersebut merupakan pati yang kemudian diekstrak dengan air dari umbi singkong, lalu disaring, cairan hasil saringan kemudian diendapkan.

Bagian yang mengendap tersebut selanjutnya dikeringkan dan digiling hingga diperoleh butiran-butiran pati halus berwarna putih yang kemudian kita sebut tepung tapioka.

Tepung tapioka mengandung sumber karbohidrat dan kalori yang cukup tinggi karena bahan dasarnya adalah ubi singkong yang mengandung energi, protein, lemak total, karbohidrat, serat pangan, kalsium, besi magnesium, fosfor, kalium, natrium, seng, tembaga, mangan, selenium dan asam folat.

Jika dilihat dari kandungan gizinya tak heran bila tepung tapioka memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh. Lebih jauh berikut ini informasi mengenai tepung tapioka adalah berbahan dasar singkong, berikut manfaatnya telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.

Mudah Dicerna

Tepung Tapioka adalah sejenis tepung yang cenderung mudah dicerna. Banyak orang merasa lebih mudah mencerna bahan makanan ini daripada tepung yang terbuat dari biji-bijian atau kacang-kacangan. Tapioka dapat direkomendasikan sebagai sumber kalori dan energi selama gangguan pencernaan dari kondisi seperti sindrom iritasi usus dan divertikulitis.

Secangkir butiran tapioka memiliki sekitar 1,5 gram serat makanan. Meskipun tidak banyak, tetapi dapat membantu memenuhi nilai yang disarankan setiap hari yaitu 21 hingga 38 gram.

Kebanyakan orang tidak mengonsumsi serat yang cukup. Namun serat menawarkan banyak manfaat kesehatan seperti menurunkan kolesterol, menjaga kadar gula darah, dan mencegah sembelit.

Sumber Kalsium Folat

Satu cangkir butiran tapioka memiliki 30 miligram (mg) kalsium, sekitar 3 persen dari nilai harian yang direkomendasikan. Sekali lagi, ini bukan jumlah yang mengesankan, tetapi itu dapat diperhitungkan dalam asupan harian.

Menurut National Osteoporosis Foundation, seseorang akan kehilangan kalsium setiap hari melalui kulit, keringat, urin, dan kotoran. Tubuh tidak dapat membuat kalsium untuk menggantikan yang hilang. Kalsium harus diperoleh melalui makanan yang dimakan.

Satu cangkir butiran tapioka juga memiliki 6 mikrogram folat, yang merupakan 2 persen dari nilai yang direkomendasikan setiap hari. Folat adalah vitamin B yang dibutuhkan tubuh untuk membuat DNA dan pembelahan sel.

Selain itu, folat juga penting bagi wanita di masa subur mereka untuk mencegah cacat tabung saraf seperti bifida tulang belakang. Kekurangan folat juga dapat menyebabkan anemia.

Bebas Kolesterol dan Rendah Sodium

Tepung tapioka adalah tepung bebas kolesterol. Kita semua tahu bahwa kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri yang dikenal sebagai aterosklerosis. Jika dibiarkan, aterosklerosis dapat menyebabkan angina, serangan jantung, dan stroke.

Selain itu, tapioka mengandung natrium dalam jumlah yang sangat kecil. Satu cangkir butiran tapioka hanya mengandung 2 mg sodium. Kebanyakan orang makan terlalu banyak natrium.

Terutama karena natrium tersembunyi di depan mata dalam makanan ringan olahan, sup, dan bumbu. Konsumsi makanan tinggi natrium dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke.

Mendukung Penambahan Berat Badan

Jika kamu perlu menambah berat badan dengan cepat, tepung tapioka bisa jadi pilihan yang akan membantu kamu mewujudkan keinginanmu menambah berat badan. Satu cangkir butiran tapioka memiliki 544 kalori dan 135 karbohidrat.

Jika kamu mengonsumsi beberapa mangkuk puding tapioka (yang mengandung kalori tambahan, karbohidrat, dan lemak) sehari, dan menambahkan tapioka ke makanan lain, kamu memiliki peluang yang baik untuk mengemas berat badan tanpa efek negatif dari mengonsumsi terlalu banyak lemak dan kolesterol.

Karbohidrat dan serat dalam tapioka bersifat mengenyangkan. Meskipun tapioka tidak dapat dianggap sebagai makanan penurun berat badan, ini bisa membuat kamu kenyang lebih lama dan menekan rasa lapar. Efek ini bisa mengurangi kemungkinan makan berlebihan. (mdk/nof)