Cerita 3 ABK Terjebak Saat Kobaran Api Hanguskan 3 Kapal di Muara Baru dan Berujung Tewas
penyebab kebakaran diduga berasal dari ledakan pada mesin pendingin (freezer) kapal saat aktivitas bongkar muat ikan.
Mereka tak sempat menyelamatkan diri saat api membesar.
Cerita 3 ABK Terjebak Saat Kobaran Api Hanguskan 3 Kapal di Muara Baru dan Berujung Tewas
Api berkobar hebat membakar tiga unit kapal di Dermaga Muara Baru Penjaringan Jakarta Utara pada Minggu (5/5) malam. Tiga orang anak buah kapal (ABK) tewas usai kebakaran itu.
"Korban tewas ditemukan Team Rescue Damkar esok pagi," kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (7/5).
Ketiga anak buah kapal yang meninggal dunia adalah Antonius Monas yang bertugas sebagai mekanik kapal.
Kemudian Hendri bertugas sebagai mekanik mesin pendingin (freezer) dan Khoirul Umam yang merupakan Kepala Kamar Mesin (KKM) KM Rezeki Melimpah 18.
Ia mengatakan ketiga korban tidak sempat menyelamatkan diri saat tiga kapal terbakar di Pelabuhan Muara Baru Jakarta Utara pada Minggu (5/5).
Mesin Pendingin Kapal Meledak
Menurut dia, penyebab kebakaran diduga berasal dari ledakan pada mesin pendingin (freezer) kapal saat aktivitas bongkar muat ikan.
Satriadi Gunawan mengatakan ada tiga kapal yang ikut terbakar pada peristiwa itu yakni Kapal KM Rezeki Melimpah 18, Kapal KM Bahari, dan Kapal KM Rezeki Malindo.
"Saat bongkar muat ikan, mesin freezer dalam keadaan hidup dan kemudian meledak," kata Satriadi menjelaskan.
Ia mengatakan dalam upaya pemadaman api dikerahkan 13 unit mobil pemadam dan 65 personel.
Ia menjelaskan pada Minggu (5/5) petugas mendapatkan laporan kebakaran sekitar Pukul 14.47 WIB. Lokasi kebakaran ada di RT20/RW17, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara.
Proses pemadaman diketahui dapat dilokalisir pukul 15.30 WIB diikuti pendinginan hingga pukul 15.43 WIB dan betul-betul padam pada pukul 22.49 WIB.
"Taksiran kerugian akibat kebakaran ini mencapai Rp3 miliar," kata dia.