H-1 Lebaran, Jakarta Sepi Tinggal ‘Pemain Inti’
Misalnya, di kawasan di Jalan Letjen S Parman hanya beberapa kendaraan motor dan mobil saja masih melintas.

H-1 Hari Raya Idul Fitri, sejumlah ruas jalan di Jakarta terlihat lengang pada siang hari ini. Beberapa jalan yang kerap jadi biang macet juga kini ditinggal pengendaranya yang sedang mudik ke kampung halaman.
Misalnya, di kawasan di Jalan Letjen S Parman hanya beberapa kendaraan motor dan mobil saja masih melintas di siang hari sambil dihiasi langit nan cerah berawan.
Di sepanjang jalan S Parman hingga Gatot Subroto maupun di tol dalam kota juga hanya beberapa kendaraan lalu lalang. Bahkan beberapa di antaranya ada pengendara yang baru melakukan perjalanan mudik lengkap dengan kardus di jok belakang dan tas besar digendong di punggung.
Stasiun Sepi

Selain itu, Bus Transjakarta yang setiap harinya sibuk pada hari ini juga nampak jarang melintas. Kalaupun melintas hanya mengangkut beberapa orang saja yang bisa dihitung dengan jari.
Hal senada juga nampak di Stasiun Sudirman, yang biasanya sering mengantar warga Jakarta dan sekitarnya untuk bekerja hampir tidak ada kegiatan. Pengemudi Ojek online yang juga biasanya mangkal di stasiun tersebut juga tidak lagi nampak menawarkan jasa angkutnya atau sekadar ‘ngetem'.
Jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta pada periode arus mudik Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 2,1 juta unit hingga H+2 Lebaran. Hal ini berdasarkan prediksi PT Jasa Marga, yang mencatat peningkatan signifikan volume kendaraan di jalan tol.
2,1 Juta Kendaraan Keluar Jakarta

Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri menyatakan, guna mengantisipasi lonjakan kendaraan, pihaknya telah memberlakukan sistem one way di jalur Tol Cikampek.
"Hari ini kita kembali melakukan pemberlakuan one way. Saya mendapat informasi dari Jasa Marga bahwa hingga H+2, diperkirakan ada sekitar 2,1 juta kendaraan yang akan keluar dari Jakarta," ujar Dofiri kepada wartawan di Tol Cikampek Utama (Cikatama), Jumat (28/3).
Hingga pagi, sekitar 1,2 juta kendaraan atau 60 persen dari total prediksi telah meninggalkan Jakarta. Menurut Dofiri, kondisi ini menjadikan hari ini sebagai puncak arus mudik Lebaran 2025, yang terus dipantau oleh kepolisian dan pemangku kepentingan terkait.
"Kalau tinggal 40 persen lagi, hari ini dan besok sampai tanggal 30 seharusnya cukup untuk membagi arus lalu lintas," ujarnya.
Dofiri juga optimistis bahwa dengan skema rekayasa lalu lintas yang diterapkan, kepadatan masih dapat diantisipasi dengan baik. "Insya Allah besok dan lusa ada kepadatan, tetapi masih bisa kita atasi," tambahnya.