4 Fakta Terbaru Banjir Solo, Lebih dari 10 Ribu Warga Terdampak

Merdeka.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Jateng tiada henti membuat beberapa tempat dilanda banjir. Di Kota Solo, hujan deras terjadi mulai Kamis siang (16/2) hingga malam hari membuat wilayah itu kebanjiran.
Banjir yang diakibatkan oleh luapan Sungai Kalisonto itu menyebabkan beberapa wilayah kelurahan tergenang di antaranya Kelurahan Jagalan, Gandekan, Semanggi, Joyosuran, Sangkrah, Kedunglumbu, dan Tanjunganom Kota. Bahkan salah satu dari kelurahan tersebut, Jagalan, hampir seluruh wilayahnya terendam air.
“Hampir rata. Baru mau koordinasi sama pintu air dulu kalau bisa disedot, kalau tidak ya tunggu,” kata Lurah Jagalan, Irjanto Yudha Andika, dikutip dari ANTARA pada Kamis (16/2).Tak hanya itu, puluhan ribu warga terdampak akibat banjir ini.
Seperti apa kondisi terkini dari banjir tersebut? Berikut selengkapnya:
Puluhan Warga Terdampak di Solo
©2023 Merdeka.com
Banjir tersebut menyebabkan lebih dari 10.000 warga terdampak. Mereka terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Ketinggian air pada titik tertinggi mencapai 1,5 meter.Sementara itu di pengungsian, dapur umum sudah disediakan beserta logistiknya. Mengenai langkah selanjutnya selain evakuasi, pihak BPBD masih melihat perkembangan dari Sungai Bengawan Solo.
“Karena ini terkait dengan Sungai Bengawan Solo, kalau belum surut kami tidak bisa apa-apa. Namun kami akan selalu memberikan informasi ke masyarakat melalui perangkat kelurahan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Surakarta, Nico Agus Putranto.
Reaksi Gibran Rakabuming
©2016 Merdeka.com
Terkait bencana banjir, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming memastikan warga yang dievakuasi mendapatkan tempat pengungsian yang layak. Terkait adanya warga yang mengungsi di pinggir jalan, Gibran mengatakan hal itu dikarenakan mereka belum mendapatkan tempat mengungsi.
Hingga saat ini, ia masih memantau kondisi banjir, termasuk limpahan air dari Waduk Gajah Mungkur di Kabupaten Wonogiri.
“Habis ini saya langsung keliling ke beberapa lokasi. Yang jelas kami pastikan makanan dan obat-obatan tersedia. Mudah-mudahan siang ini surut,” ujar Gibran dikutip dari ANTARA pada Jumat (17/2).
Banjir Sampai di Sukoharjo
©2023 Merdeka.com
Tak hanya di Solo, banjir juga menggenang wilayah Kabupaten Sukoharjo yang letaknya bersebelahan. Bahkan di sana, titik genangan paling tinggi mencapai 2 meter. Beberapa daerah di Sukoharjo yang tergenang antara lain Desa Kwarasan, Desa Gadingan, Desa Kadokan, Tegalmade, dan Madegono.
“Ketinggian masih sama. Belum surut, malah cenderung naik. Ada yang dua meter lebih. Pengungsi berpotensi bertambah terus. Ini masih proses evakuasi,” kata Kepala BPBD Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo.
Bahkan ada sebuah dusun yaitu Dusun Nusupan, Desa Kadokan, Kecamatan Grogol yang terisolir akibat terkepung banjir. Hal ini membuat evakuasi warga harus menggunakan perahu.
Sekolah Jadi Tempat Mengungsi
Akibat banjir itu, sebanyak tujuh sekolah di Kota Solo digunakan sebagai tempat mengungsi yaitu SDN Kalangan, SDN Dadapsari, SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu, SDN Wiropaten, SD Muhammadiyah 18, dan SDN Joyontakan. Karena menjadi tempat pengungsian, siswa di sekolah tersebut harus menjalani pembelajaran jarak jauh untuk sementara waktu.
Lalu ada pula pembelajaran jarak jauh yang dilakukan pada beberapa sekolah karena bangunan sekolahnya terkena banjir. Banjir itupun dikatakan yang terburuk dalam lima tahun terakhir.
“Bagi sekolah kami, banjir ini yang terburuk setelah tahun 2007 dan 2016. Bahkan tahun 2016 lalu ketinggian air mencapai 50 cm. Kalau banjir kali ini tertinggi masuk kelas sekitar 20 cm,” kata Kepala SMPN 6 Surakarta Purnomo dikutip dari ANTARA. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya