5 Kisah Inspiratif Jenderal Hoegeng, Disebut Gus Dur Sebagai Polisi Jujur
Merdeka.com - Hoegeng Imam Santoso lahir di Pekalongan, 14 Oktober 1921. Dia adalah sosok yang disegani di kalangan kepolisian Republik Indonesia. Walaupun hanya menjabat tiga tahun sebagai Kapolri, namun Hoegeng telah membawa perubahan besar dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia.
Selain itu, sikap tegas, bersih, sederhana, dan jujur membuat namanya menjadi legenda di kalangan kepolisian. Bahkan dia rela hidup pas-pasan demi menjaga integritas. Pelaku kejahatan bahkan tak berkutik selama Polri berada di bawah kepemimpinannya.
Namun, karena keberaniannya itulah yang justru membuat Hoegeng diberhentikan dari jabatan Kapolri. Berikut 5 kisah inspiratif Jenderal Hoegeng Imam Santoso, polisi jujur yang pernah dimiliki Bangsa Indonesia.
-
Kapan Jenderal Soekanto menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Raden Said Soekanto menjadi Kapolri dari tahun 1945 hingga 1959.
-
Siapa yang dijuluki Bapak Satpam Indonesia? Jenderal Polisi Awaloedin Djamin merupakan seorang tokoh kepolisian Republik Indonesia. Dia pernah menjadi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) pada periode 1978-1982.
-
Kapan Prabowo Subianto menjadi Panglima Kopassus? Panglima Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
-
Kapan Wongsonegoro menjabat sebagai Menteri Kehakiman? Pada tahun 1950-1951, ia menjabat sebagai Menteri Kehakiman.
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
-
Bagaimana Jenderal R Hartono menjadi Kasad? 'Kalau di infanteri kan saingan banyak, sedangkan di kavaleri lebih sedikit. Akhirnya saya dipilih Presiden Soeharto menjadi Kasad pertama dari Kavaleri,' kenang R Hartono.
Kisah Hoegeng Membongkar Bandar Judi di Medan
©2012 Merdeka.com/dok
Salah satu kisah yang melegenda dari seorang Hoegeng saat dirinya bertugas di Medan dengan pangkat kompol. Di sana, dia membongkar praktik suap menyuap pada para polisi dan jaksa di Medan yang menjadi antek bandar judi.
Berbeda dengan polisi lainnya, Hoegeng tidak mempan disuap. Barang-barang mewah pemberian bandar judi dilemparnya keluar jendela. Baginya, lebih baik hidup melarat dari pada menerima suap atau korupsi. Prinsip hidup itu ia tiru dari mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta.
Tak Mempan Digoda Suap dan Wanita Cantik
buku hoegeng/sinar harapan
Kapolri Jenderal Hoegeng Imam Santoso pernah dirayu seorang pengusaha cantik keturunan Makassar-Tionghoa yang terlibat kasus penyelundupan. Perempuan itu meminta Hoegeng agar kasus yang dihadapinya tidak dilanjutkan ke pengadilan.
Walaupun Hoegeng menolak, pengusaha cantik itu tidak menyerah. Dia terus mengirim berbagai hadiah mewah yang dikirim ke alamat Hoegeng. Tapi Hoegeng menolak mentah-mentah. Hadiah itu langsung dikembalikan kepada Hoegeng.
Hal ini berbeda dengan koleganya di kepolisian dan kejaksaan. Banyak pejabat yang mau menolong wanita itu. Hoegeng pun hanya mengelus dada melihat tingkah laku koleganya itu.
Tak Gentar Melawan Siapapun Demi Kebenaran
©2013 Merdeka.com
Dilansir dari merdeka.com, Kapolri Jenderal Hoegeng pernah dihadapkan pada kasus pemerkosaan seorang penjual telur bernama Sumarijem di Yogyakarta. Padahal dalam kasus tersebut anak seorang pejabat dan anak pahlawan revolusi diduga ikut menjadi pelakunya. Hoegeng sadar kasus di pengadilan waktu itu penuh rekayasa, Hoegeng siap mengusut tuntas kasus tersebut.
Pada akhirnya Hoegeng membentuk tim khusus bernama “Tim Pemeriksa Sum Kuning”. Tim itu ia bentuk pada Januari 1971. Namun entah mengapa Presiden Soeharto meminta kasus ini tidak lagi ditangani Soeharto melainkan Tim Pemeriksa Pusat Kopkamtib. Akhirnya pada Oktober 1971, Hoegeng dipensiunkan dari jabatan Kapolri. Beberapa pihak menilai Hoegeng sengaja dipensiunkan untuk menutup kasus tersebut.
“Perlu diketahui bahwa kita tidak gentar menghadapi orang-orang gede siapapun. Kita hanya takut kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi kalau salah tetap kita tindak,” ujar Hoegeng waktu itu.
Langsung Turun ke Lapangan
©2012 Merdeka.com/dok
Jenderal Hoegeng berpendapat, tugas polisi adalah mengayomi masyarakat. Baik itu dari pangkat tertinggi sampai terendah. Oleh karena itu, Hoegeng merasa tidak pernah malu untuk turun langsung ke lapangan mengambil alih tugas polisi yang kebetulan sedang tidak ada di tempat. Jika terjadi kemacetan, Hoegeng akan menjalankan tugas sebagai polisi lalu lintas.
Dalam menjalani kesehariannya di kantor, Hoegeng merupakan sosok yang disiplin. Dia selalu tiba di mabes Polri sebelum pukul 07.00. bahkan sebelum sampai ke kantor, dia menyempatkan diri dulu untuk memantau situasi lalu lintas dan kesiapsiagaan aparat kepolisian di jalan.
Berani Membongkar Korupsi Teman Sendiri
buku hoegeng/sinar harapan
Meski tak lagi menjabat sebagai Kapolri, Hoegeng tetap memberi perhatian khusus pada institusi tempat ia dulu bekerja. Pada 1977, dia mendapat laporan dari seorang perwira menengah polisi kalau ada dugaan korupsi di sejumlah perwira tinggi. Atas laporan itu, Hoegeng langsung mengirim memo kepada Kapolri saat itu Jenderal Widodo Budidarmo. Isinya, Hoegeng mengkritik habis-habisan perilaku polisi bergaya hidup mewah.
Karena tak kunjung mendapat balasan, Hoegeng lantas membocorkan dugaan korupsi itu ke beberapa media. Tak lama kemudian meledaklah kasus dugaan korupsi mencapai Rp 6 miliar. Setelah diusut, diketahui kasus itu menyeret sejumlah nama seperti Deputi Kapolri Letjen Polisi Siswadi dan tiga perwira lainnya. Mereka kemudian divonis bersalah. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Monumen Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso diresmikan olah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Jenderal TNI Laksamana Yudo Margono.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Hoegeng tidak memiliki rumah pribadi. Hanya ada rumah dinas di Jalan Muhammad Yamin, Jakarta. Bahkan, ia juga tak memiliki mobil pribadi.
Baca SelengkapnyaListyo juga sempat berdialog melalui virtual dengan Meriyati Roeslani atau Meri Hoegeng, istri mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santoso.
Baca Selengkapnya“Di negara ini hanya ada tiga polisi yang tidak bisa disuap, yakni polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng,” kata Gus Dur.
Baca SelengkapnyaJenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.
Baca SelengkapnyaSosok cicit Polisi Hoegeng baru-baru ini sukses mencuri perhatian publik.
Baca SelengkapnyaHari Juang Polri yang jatuh pada 21 Agustus tidak bisa dilepaskan dari sosok M Jasin.
Baca SelengkapnyaBrigadir Jenderal Hengki Haryadi baru saja meraih gelar Doktor Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan sudah lama ingin bertemu Merry sebab Hoegeng dikenal polisi jujur dan sederhana tersebut.
Baca SelengkapnyaKomjen Pol (Purn.) Susno Duadji baru saja menerima penghargaan Satya Lencana Karya Satya dari PP Polri.
Baca SelengkapnyaHengki Haryadi dan Duma Intan Karenina, menikah dan dianugerahi dengan empat anak. Sang istri tercinta, Duma aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Yuk simak
Baca SelengkapnyaAgus memulai kariernya di Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) setelah lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1989.
Baca Selengkapnya