5 Mitos Perawatan Rambut yang Sering Dipercaya, Simak Faktanya
Beberapa mitos perawatan rambut tidak benar dan perlu diluruskan.
Beberapa mitos perawatan rambut tidak benar dan perlu diluruskan.
5 Mitos Perawatan Rambut yang Sering Dipercaya, Simak Faktanya
Sebagian dari Anda, mungkin sering mendengar beberapa mitos perawatan rambut. Di mana banyak anggapan tentang perawatan rambut yang sebenarnya tidak memiliki bukti penjelasan yang kuat, namun sering dipercaya dan dianggap benar.
Mulai dari sering menyisir dapat menyehatkan rambut, sering mencukur dapat membuat rambut tumbuh lebih cepat, hingga sering keramas dapat membuat rambut rusak. Lalu, seperti apa penjelasan faktanya. Berikut, kami rangkum beberapa mitos perawatan rambut dan penjelasan logisnya, bisa Anda simak.
-
Kenapa mitos keramas setiap hari bikin rambut rontok populer? Banyak orang percaya bahwa keramas terlalu sering akan merusak akar rambut, membuatnya rapuh, dan menyebabkan kerontokan lebih banyak dari biasanya. Pemahaman ini membuat sebagian orang takut untuk mencuci rambut setiap hari, karena khawatir rambut mereka akan semakin menipis atau menjadi botak lebih cepat.
-
Kenapa mitos potong rambut membuat rambut lebih lebat dipercaya? Salah satu mitos kesehatan yang banyak dipercayai adalah bahwa memotong rambut bisa membuatnya tumbuh lebih lebat.
-
Apa saja mitos tentang menyisir rambut malam hari? Ada beberapa mitos dan kepercayaan di masyarakat Jawa mengenai larangan menyisir rambut di malam hari menurut primbon Jawa. Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung kebenaran mitos ini, namun kepercayaan ini masih dipegang kuat oleh beberapa orang di Jawa.
-
Siapa yang menjelaskan mitos tentang ketebalan rambut? Dr. Natalie H. Attenello, seorang ahli bedah plastik wajah dan spesialis restorasi rambut di Beverly Hills, menjelaskan bahwa mencukur tidak dapat dan tidak akan mengubah ketebalan rambut.
-
Apa yang dikatakan mitos tentang rambut ibu hamil? Mitos tentang ibu hamil yang tidak boleh memotong rambut adalah salah satu kepercayaan yang cukup populer di berbagai budaya, termasuk di Indonesia.
-
Kenapa mitos rambut tumbuh sehelai sering dikaitkan dengan hal buruk? Mitos tentang rambut tumbuh sehelai sering kali dikaitkan dengan kepercayaan bahwa hal tersebut merupakan pertanda buruk atau tanda dari sesuatu yang tidak baik.
Menyisir 100 Kali Menyehatkan Rambut
MItos perawatan rambut yang pertama, yaitu menyisiri 100 kali dapat menyehatkan rambut.
Banyak orang percaya bahwa menyikat rambut dalam jumlah yang cukup banyak sangat baik untuk kesehatan rambut. Namun, faktanya, menyikat rambut secara berlebihan justru dapat merusak rambut.
Berlebihan menyikat rambut dapat menyebabkan kerusakan pada batang rambut karena gesekan yang terjadi saat menyisir. Rambut bisa menjadi rapuh, mudah patah, dan bahkan menyebabkan kerontokan.
Dalam hal ini, dianjurkan untuk menyisir rambut dengan tepat, menggunakan sikat berbulu alami. Sikat berbulu alami mampu menyebarkan minyak alami rambut dari akar hingga ujung, memberikan kelembutan dan kilau alami pada rambut.
Selain itu, menyikat rambut yang teratur mampu merangsang aliran darah ke kulit kepala. Hal ini dapat meningkatkan kondisi kulit kepala serta mempercepat pertumbuhan rambut. Namun, penting untuk diingat bahwa menyikat rambut harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak berlebihan.
Sering Mencukur, Rambut Tumbuh Lebih Cepat
Mitos perawatan rambut berikutnya yaitu sering mencukur membuat rambut tumbuh lebih cepat.
Banyak orang percaya bahwa sering mencukur rambut dapat membuat rambut tumbuh lebih cepat, namun sebenarnya mitos ini tidak benar. Faktanya, panjang rambut ditentukan oleh pertumbuhan rambut di akar rambut, bukan oleh proses mencukurnya.Mitos ini tidak memiliki dasar ilmiah, karena mencukur rambut hanya mempengaruhi bagian batang rambut yang ada di atas kulit kepala. Ketika mencukur rambut, Anda hanya memotong bagian luar, sedangkan akar rambut tetap berada di dalam kulit kepala. Mencukur rambut tidak mempengaruhi pertumbuhan rambut baru dari akarnya.
Selain itu, kecepatan pertumbuhan rambut dipengaruhi oleh faktor genetik dan kesehatan secara keseluruhan. Mencukur rambut tidak akan mengubah DNA atau mempengaruhi kualitas akar rambut. Pertumbuhan rambut juga dipengaruhi oleh keseimbangan hormon, pola makan, dan kondisi kesehatan yang lain.Sering Keramas Menyebabkan Kerusakan Rambut
Mitos perawatan rambut selanjutnya, yaitu sering keramas menyebabkan kerusakan rambut.
Mitos bahwa sering keramas dapat menyebabkan kerusakan parah pada rambut, sebenarnya tidak memiliki dasar yang jelas. Ada beberapa alasan mengapa mitos ini perlu dikoreksi.
Pertama, keramas adalah bagian penting dari rutinitas perawatan rambut yang sehat. Menggunakan sampo dan kondisioner yang sesuai dengan jenis rambut, serta membersihkan rambut secara teratur, dapat membantu menjaga kesehatan dan kebersihan rambut. Tidak rutin keramas dapat memicu masalah, seperti kulit kepala berminyak atau ketombe, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kerusakan rambut.
Kedua, keramas tidak secara langsung menyebabkan kerusakan rambut. Kerusakan pada rambut lebih disebabkan oleh faktor eksternal, seperti penggunaan produk yang mengandung bahan kimia keras, pemakaian alat styling yang berlebihan, paparan sinar matahari secara berlebihan, dan penggunaan pewarna rambut yang tidak hati-hati. Oleh karena itu, sering keramas tidak melibatkan paparan langsung terhadap faktor-faktor tersebut.
Mitos ini juga mungkin muncul karena pemahaman yang keliru tentang aktivitas keratin di rambut. Keratin adalah protein yang membangun struktur rambut, dan beberapa orang berpikir bahwa sering keramas dapat mengurangi kekuatan dan kepadatan rambut. Namun, keratin di rambut tidak diproduksi atau dipengaruhi oleh kegiatan keramas, tetapi oleh nutrisi dan perawatan yang tepat secara keseluruhan.
Mencabut Uban Menyebabkan Uban Tumbuh Lebih Banyak
Mitos perawatan rambut lainnya juga termasuk mencabut uban.
Mitos yang beredar di masyarakat adalah bahwa mencabut rambut uban dapat menyebabkan uban tumbuh lebih banyak. Namun, mitos ini tidak benar dan tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Sebenarnya, uban adalah rambut yang kehilangan pigmen melanin, yang memberikan warna pada rambut. Munculnya uban disebabkan oleh faktor genetik dan proses alami penuaan. Mencabut uban tidak akan mempengaruhi pertumbuhan rambut baru atau intensitas munculnya uban.
Mitos ini mungkin dipercaya karena adanya persepsi bahwa mencabut uban secara konstan dapat mendorong pertumbuhan rambut dengan intensitas yang lebih kuat. Namun, ini tidak berdasar. Pertumbuhan rambut tidak dipengaruhi oleh tindakan mencabut uban.
Secara keseluruhan, mitos bahwa mencabut rambut uban dapat menyebabkan uban tumbuh lebih banyak adalah tidak benar. Uban adalah hasil dari faktor genetik dan penuaan alami. Mencabut uban tidak akan mempengaruhi pertumbuhan rambut baru atau jumlah uban yang muncul pada kulit kepala.
Stres Menyebabkan Rambut Beruban
Mitos perawatan rambut yang sering dipercaya lainnya, yaitu stres menyebabkan rambut beruban.
Mitos yang beredar luas selama ini adalah bahwa stres dapat menyebabkan rambut beruban. Namun, menurut laporan terbaru yang dirilis oleh Harvard Health Publishing, klaim ini sebenarnya tidak memiliki cukup bukti ilmiah yang mendukungnya.Dalam laporan tersebut, Harvard Health Publishing menyebutkan bahwa kerontokan rambut atau munculnya rambut uban disebabkan oleh berbagai faktor, seperti genetik, usia, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Meskipun stres memang dapat berdampak negatif pada kesehatan secara umum, termasuk rambut, tetapi belum ada cukup bukti yang menghubungkan stres secara langsung dengan perubahan warna rambut.
Faktanya, proses pewarnaan rambut terjadi di dalam folikel rambut yang terletak di bawah kulit kepala. Pewarna rambut, yang disebut melanin, diproduksi oleh sel-sel khusus di folikel rambut. Ketika produksi melanin melambat, rambut akan menjadi lebih pucat atau beruban. Ini adalah proses alami yang biasanya terjadi seiring bertambahnya usia. Meskipun stres dapat mempengaruhi kesejahteraan umum dan keseimbangan kesehatan, namun klaim bahwa stres menyebabkan rambut beruban adalah sebuah mitos. Studi lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami sepenuhnya hubungan antara stres dan perubahan warna rambut.