6 Penyebab Darah Haid Sedikit, Bisa Jadi Tanda Penyakit
Merdeka.com - Menstruasi merupakan salah satu siklus alami yang terjadi sebagian besar wanita. Di mana setiap bulan dalam hitungan periode tertentu darah yang ada pada rahim wanita akan meluruh saat tidak mengalami proses pembuahan. Siklus menstruasi ini pun akan terus berulang setiap bulannya.
Meskipun mempunyai rentang siklus waktu yang pasti, namun tidak sedikit wanita mengalami menstruasi yang tidak lancar. Bukan hanya frekuensi, sebagian wanita juga mungkin bermasalah dengan volume darah haid yang sedikit, di mana darah yang keluar saat menstruasi tidak seperti biasanya.
Dalam hal ini, terdapat beberapa penyebab darah haid sedikit yang perlu Anda ketahui. Penyebab ini bisa datang dari kondisi kehamilan, faktor usia, hingga pengaruh stres. Tidak hanya itu, darah haid yang keluar terlalu sedikit juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan tertentu, terutama jika kondisi ini terjadi secara terus menerus.
-
Apa penyebab haid sedikit? Kondisi kesehatan: Masalah kesehatan seperti gangguan tiroid, sindrom ovarium polikistik (PCOS), endometriosis, dan fibroid dapat memengaruhi siklus menstruasi.
-
Kenapa darah haid keluar? Penyebab• Darah Haid: Proses alami untuk membersihkan rahim setelah siklus haid.
-
Apa yang menyebabkan haid tidak lancar selain kehamilan? Jadi, haid yang datang terlambat atau tidak teratur ini tidak selalu mengindikasi bahwa perempuan tersebut hamil. Bermacam-macam penyebab atau alasan bisa terjadi sehingga perempuan memiliki haid yang tidak teratur.
-
Apa saja penyebab haid tidak lancar? Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami haid tidak teratur.
-
Kenapa telat haid biasa bisa terjadi? Perbedaan Telat Haid Biasa dan Hamil Pertama, akan dijelaskan perbedaan telat haid biasa dan hami, yaitu sebagai berikut: 1. Kekentalan Lendir Serviks:Ketika mengalami telat haid biasa, kekentalan lendir serviks akan berubah. Pada awal menstruasi yang normal, lendir serviks biasanya cukup kental dan berwarna putih atau keruh. Namun, ketika mengalami telat haid, lendir serviks akan berubah menjadi lebih tipis dan berair.Sementara itu, saat hamil, lendir serviks akan mengalami perubahan lebih lengkap. Lendir serviks menjadi lebih tebal dan lengket seperti tekstur putih telur mentah. Ini bertujuan untuk membantu sperma mencapai sel telur yang telah dilepaskan. 2. Terjadinya Nyeri pada Perut:Ketika mengalami telat haid biasa, terkadang dapat muncul nyeri ringan di perut bagian bawah. Nyeri ini juga bisa dirasakan sebagai kram perut sebelum menstruasi dimulai.Sementara itu, saat hamil, nyeri di perut dapat terjadi karena perubahan yang terjadi pada tubuh. Peningkatan aliran darah ke rahim dan pertumbuhan janin dapat menyebabkan nyeri tarikan di perut. 3. Nyeri dan Perubahan Puting Payudara:Pada telat haid biasa, beberapa wanita mengalami nyeri dan perubahan pada puting payudara menjelang menstruasi. Puting payudara bisa menjadi lebih sensitif dan bengkak.Saat hamil, perubahan pada puting payudara juga terjadi. Biasanya, puting payudara akan menjadi lebih sensitif, menggeliat, dan ukurannya dapat bertambah besar. Selain itu, puting payudara juga dapat mengeluarkan zat kolostrum, yang merupakan cairan awal untuk menyusui bayi. 4. Intensitas Buang Air Kecil:Pada telat haid biasa, intensitas buang air kecil mungkin tetap sama seperti biasanya, tanpa ada perubahan yang signifikan.Namun, saat hamil, intensitas buang air kecil dapat meningkat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan volume darah dan tekanan pada kandung kemih yang disebabkan oleh perkembangan janin. 5. Suhu Basal Tubuh yang Meningkat:Telat haid biasa tidak memengaruhi suhu basal tubuh. Secara umum, suhu basal tubuh cenderung stabil sebelum menstruasi.Sedangkan saat hamil, suhu basal tubuh akan tetap tinggi setelah ovulasi. Ini dapat menjadi tanda bahwa tubuh sedang mempertahankan kehamilan, karena suhu basal tubuh yang tinggi mengindikasikan tingkat hormon progesteron yang tinggi.
-
Kenapa siklus haid bisa tidak teratur? Wajar jika sebagian wanita mengalami masalah siklus haid yang tidak teratur sesekali. Hal ini bisa jadi tanda stres atau kekurangan nutrisi tertentu.
Dengan begitu, penting bagi setiap wanita untuk memahami lebih jauh apa saja yang menjadi penyebab darah haid sedikit. Dengan pengetahuan ini, Anda bisa mengevaluasi secara mandiri kemungkinan faktor penyebab darah haid Anda yang keluar terlalu sedikit. Jika mengarah pada kondisi yang lebih serius, tentu Anda perlu berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang baik.
Dilansir dari laman Verywell Health, berikut kami merangkum penyebab darah haid sedikit bisa Anda simak.
Penyebab Darah Haid Sedikit: Kehamilan, Penurunan atau Kenaikan Berat Badan
Kehamilan
Penyebab darah haid sedikit yang pertama bisa terjadi karena kehamilan. Ini adalah penyebab yang paling sering terjadi ketika darah haid Anda keluar lebih sedikit dari biasanya. Khususnya, bagi Anda yang sudah aktif secara seksual. Di mana bercak darah merupakan salah satu tanda atau gejala dari hamil muda.
Ini biasa disebut dengan darah implantasi, yang sering disalahartikan sebagai periode ringan. Darah implantasi ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Umumnya, darah implantasi ini terjadi beberapa hari sebelum hari menstruasi dengan warna yang bervariasi, mulai dari merah muda, merah coklat, hingga hingga coklat tua.
Penurunan atau Kenaikan Berat Badan
Penyebab darah haid sedikit juga bisa dipengaruhi oleh kondisi penurunan atau kenaikan berat badan. Jika berat badan tiba-tiba naik atau turun, Anda mungkin melihat perubahan dalam siklus menstruasi Anda. Ketika berat badan Anda berkurang, hilangnya lemak dapat menyebabkan Anda berhenti berovulasi atau melepaskan sel telur setiap bulan.
Begitu pula ketika Anda mengalami kenaikan berat badan, ini akan berpengaruh pada sistem reproduksi Anda dalam melakukan ovulasi. Selain itu, berolahraga terlalu banyak atau sering juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi karena mampu mengubah kadar hormon dalam tubuh Anda.
Penyebab Darah Haid Sedikit: Stres, Penggunaan Alat Kontrasepsi
Stres
Stres juga menjadi salah satu penyebab darah haid sedikit yang sering terjadi. Ketika Anda mengalami stres emosional, seperti kehilangan orang terdekat, stres pekerjaan, hingga hubungan sosial dapat mempengaruhi tubuh Anda dalam memproduksi hormon.
Termasuk hormon dalam siklus menstruasi. Tak heran, jika dalam kondisi stres sebagian wanita mungkin akan mendapatkan volume darah haid yang lebih sedikit dari biasanya. Bahkan beberapa wanita mungkin melewatkan siklus menstruasi di bulan tersebut. Dengan begitu, penting untuk mengelola stres dengan baik agar fungsi hormon dalam tubuh dapat bekerja secara lancar.
Penggunaan Alat Kontrasepsi
Penyebab darah haid sedikit lainnya juga bisa terjadi karena penggunaan alat kontrasepsi. Seperti diketahui, menggunakan KB hormonal dapat menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi Anda. Tidak jarang wanita mengalami menstruasi yang lebih ringan dari biasanya dan periode yang lebih pendek saat menggunakan pil KB atau setelah mendapatkan IUD hormonal.
Jika perubahan menstruasi mengganggu Anda, Anda dapat menggunakan metode KB yang tidak mempengaruhi atau memberikan pengaruh kecil pada perubahan hormon dan siklus menstruasi. Misalnya, dengan menggunakan kondom pria atau wanita, IUD non-hormonal, dan busa spermisida.
Namun, sebelum Anda menggunakan alat kontrasepsi tersebut konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau bidan agar Anda bisa mendapatkan saran terbaik.
Penyebab Darah Haid Sedikit: Usia, Kondisi Medis
Usia
Faktor usia juga menjadi salah satu penyebab darah haid sedikit. Semakin bertambah usia, menstruasi Anda mungkin dapat berubah. Ini bisa berarti Anda sedang memasuki masa menopause. Meskipun begitu, kondisi ini tidak berarti Anda sudah tidak subut, hanya saja cenderung tidak hamil atau kesempatan hamil semakin kecil.
Secara umum, faktor ini wajar terjadi karena setiap wanita akan mengalami. Pastikan Anda tetap memperhatikan kesehatan, menerapkan pola hidup yang baik dan bugar, seperti konsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, dan cukupi kebutuhan istirahat dengan baik.
Kondisi Medis
Penyebab darah haid sedikit yang terakhir bisa menjadi tanda dari kondisi medis tertentu. Seperti kondisi medis stenosis serviks atau sindrom Asherman, yang dapat menyebabkan aliran darah haid lebih ringan dari sebelumnya, meski kram dan nyeri perut masih terjadi.
Dua kondisi ini memang jarang terjadi, namun ini bisa menyebabkan darah haid tertahan di dalam rahim.
Sindrom Asherman paling sering disebabkan oleh jaringan parut rahim setelah prosedur pelebaran dan kuretase (D&C), di mana jaringan dari rahim diangkat. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami menstruasi yang lebih ringan dari biasanya tetapi masih mengalami kram yang intens. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Telat haid bisa menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan sebab berhubungan dengan beberapa gangguan kesehatan.
Baca SelengkapnyaTelat haid bisa dipengaruhi oleh hormon dan kehamilan.
Baca SelengkapnyaHaid atau menstruasi seringkali menjadi masalah bagi perempuan. Penyebab masalah menstruasi termasuk siklus yang terlambat tidak boleh didiamkan saja.
Baca SelengkapnyaBeberapa hal yang menyebabkan haid tidak lancar dan kondisi-kondisi yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaSiklus haid yang normal umumnya adalah 28-35 hari. Tapi nyatanya hal ini tidak terjadi pada semua perempuan. Ada yang mengalami haid tidak lancar.
Baca SelengkapnyaPerlu diketahui ciri-ciri sakit haid normal dan tidak normal.
Baca SelengkapnyaDarah haid dan darah tanda kehamilan sering kali mirip.
Baca SelengkapnyaKetahui cara-cara efektif untuk melancarkan siklus haid Anda secara mandiri!
Baca SelengkapnyaCara mengatasi telat datang bulan dan mengetahui faktor penyebabnya.
Baca SelengkapnyaSebagian perempuan mungkin mengalami kondisi haid namun hanya flek coklat saja yang keluar bukan darah haid normal.
Baca SelengkapnyaWaspadai gejalanya jika sering mengalami menstruasi terlambat.
Baca SelengkapnyaPenyebab tidak PMS 2 bulan bisa dipengaruhi oleh beragam faktor.
Baca Selengkapnya