Andika Perkasa: Ekspansi Perusahaan di Jawa Tengah Bisa Kurangi Pengangguran
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) didapatkan bahwa 5,5 persen dari total masyarakat di Jateng belum bekerja.
Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 1, Andika Perkasa mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) didapatkan bahwa 5,5 persen dari total masyarakat di Jateng belum bekerja.
Untuk itu, persoalan pekerjaan merupakan salah satu isu yang harus dituntaskan. Pasalnya, hal tersebut juga menjadi sumber kemiskinan di Provinsi Jateng.
"Salah satu yang menjadi hajat hidup orang banyak itu ya pekerjaan. Karena menurut data dari Badan Pusat Statistik, ada sekitar 5,5% dari total masyarakat Jawa Tengah yang benar-benar belum bekerja," tulis Andika dalam sosial media Instagram pribadi miliknya, Kamis (17/10).
Mantan Panglima TNI ini menyebut, hasil risetnya menunjukkan yang menghambat itu selain karena jenjang pendidikan, jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia juga menjadi faktor pengangguran di Jawa Tengah. Untuk itu, ekspansi perusahaan di Provinsi Jateng bisa menjadi salah satu cara mengurangi pengangguran di wilayah tersebut.
"Salah satu cara yang saya pikir mampu untuk mengurangi jumlah pengangguran, dengan ekspansi perusahaan di Jawa Tengah. Sehingga bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi, ya tentunya diimbangi dengan birokrasi yang baik dan benar," tuntasnya.
Janji Kurangi Angka Kemiskinan di Jateng
Andika sendiri pernah mengungkapkan, persoalan pertama yang dihadapi Jateng ialah bagaimana upaya mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.
Dia menyebut, hingga kini tingkat kemiskinan di Jateng masih di atas nasional, sehingga dirinya menargetkan penurunan angka kemiskinan dalam lima tahun ke depan jauh di bawah angka nasional.
"Kami menargetkan dalam lima tahun ke depan ini angka kemiskinan Jateng harus di bawah (nasional, red.) jauh dan angka pengangguran pun harus menurun. Nanti saatnya debat akan kami umumkan berapa angkanya (target penurunan, red.)," katanya di sela "Silaturahmi Ikatan Keluarga Minang", di Semarang dikutip dari Antara, Rabu (10/10).
Tidak hanya kemiskinan, Andika menjelaskan bahwa dirinya terus belajar mengenal berbagai persoalan yang ada di Jateng. Hal ini juga menjadi dasar utama menghadapi debat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah pada 26 Oktober 2024.Purnawirawan jenderal bintang empat itu juga secara intens berdiskusi dengan calon wakil gubernur pendampingnya, Hendrar Prihadi atau Hendi.
"Kami perlu juga lah waktu (mempersiapkan diri, red.). Walaupun Mas Hendi memang sudah lumayan lama di Jateng, jadi enggak terlalu banyak waktu diperlukan. Tapi kalau saya kan perlu (waktu, red.)," katanya, didampingi Hendi.
Selain itu, Andika Perkasa menjadikan debat terbuka Pilkada Jakarta sebagai salah satu referensinya dalam menghadapi pelaksanaan debat Pilkada Jateng 2024."Debat yang pertama kan tanggal 26 (Oktober, red.). Kami sudah mempersiapkan, dan debat pertama di (Pilkada, red.) Jakarta kemarin itu salah satu referensi kami secara umum," tuntasnya.