Berkat KUR BRI, UMKM Ini Bisa Bangun Worshop dan Rekrut Karyawan

Merdeka.com - Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi salah satu pendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Tak sedikit UMKM bisa mengembangkan sayapnya lantaran bantuan pinjaman lunak dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) tersebut.
Salah satu UMKM di Solo, Jawa Tengah, Eank Solo merasa sangat terbantu dengan kucuran KUR dari BRI Sudirman, Solo. Uang pinjaman tersebut langsung dipakai untuk membuat tempat usaha (workshop) dan merekrut beberapa karyawan.
"Kita pernah ambil KUR di BRI Solo Sudirman, yang mengampu Rumah BUMN Solo. Kita ambil Rp30 juta untuk membangun workshop kita yang lebih gede. Dulu cuma pakai teras rumah saja. Setelah kami ambil KUR di BRI Solo kita bangun workshop dengan ukuran yang lebih gede," kata pemilik UMKM Eank Solo, Eko Alif Muryanto kepada merdeka.com, Minggu (25/06).
Eank Solo merupakan usaha rumahan yang berdiri pada tahun 2014 dan berlokasi di kampung Debegan, kelurahan Mojosongo, kecamatan Jebres, kota Surakarta. Eank Solo memproduksi sangkar burung dan aquarium yang berbahan limbah paralon dan limbah akrilik transparan.
Tak cuma bisa membangun workshop yang lebih luas, Eko mengaku juga menambah jumlah karyawan serta membeli banyak bahan baku.
"Kita bisa rekrut lebih banyak karyawan. Kita juga bisa beli bahan baku yang lebih banyak sehingga stock bahan baku melimpah," imbuh Eko .

Meskipun sudah pernah mendapatkan fasilitas kredit dari BRI, Eko mengatakan tak cuma uang saja yang bisa memajukan UMKM. Untuk saat ini, menurutnya bantuan berupa berbagai pelatihan lebih diperlukan.
"Kalau UMKM banyak dari mereka pasti lebih suka bantuan dana, karena dana itu fleksibel bisa untuk beli bahan baku, bisa untuk bayar karyawan dan sebagainya. Tapi kalau saya akan lebih memilih bantuan itu berupa fasilitasi," kata Eko.
Fasilitas tersebut menurut Eko dapat berupa pembuatan dokumen-dokumen usaha atau pun surat keterangan sah barang. Dokumen-dokumen tersebut sangat dibutuhkan untuk UMKM sangkar burung miliknya, terutama untuk kepentingan ekspor.
"Misalkan difasilitasi pembuatan dokumen-dokumen usaha. Kalau saya pribadi, terutama di dokumen-dokumen pemasaran luar negeri, seperti PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) atau SKA (Surat Keterangan Asal Barang)," harap Eko yang merupakan UMKM binaan Rumah BUMN Solo tersebut.

Bantuan berupa pelatihan pemasaran juga sangat diperlukan oleh UMKM. Terlebih bisa mempertemukan dengan calon pembeli dari luar negeri.
"Bisa juga bagaimana cara kita dapat buyer besar di luar, atau fasilitasi pelatihan-pelatihan yang bisa untuk pemasaran-pemasaran kita yang lebih luas. Kalau kita pemasaran lancar, pemasaran lebih luas, sehingga makin banyak orderan. Otomatis bantuan dana itu sudah tidak dibutuhkan lagi karena kita sudah punya banyak profit di situ," ungkap Eko.
Selama dibina oleh Rumah BUMN Solo sejak tahun 2014, Eko mengaku telah mendapatkan banyak pelatihan. Selain itu berbagai kompetisi seperti Brilianpreneur telah diikuti Eko pada 2018 lalu. Haislnya, Eank Solo menyabet juara 3 nasional.
"Pada 2018 ikut kompetisi sekaligus inkubasi selama Agustus sampai Desember. Kita diajarkan apa itu bisnis model kanvas, apa itu mengembangkan produk, bagaimana cara pemasaran online, bagaimana ekspor ke luar negeri. Alhamdulllah tahun 2018 saya juara 3 nasioal BRIncubator," papar Eko.
Setelah menjadi juara 3 BRIncubator nasional, Eko diikutkan program lanjutan yaitu Brilianpreneur pada 2022 lalu. Eank Solo terpilih sebagai salah satu UMKM yang ikut pameran di Jakarta Convention Center (JCC).
"Kita terpilih dari 200 UMKM, kita bisa ikut pameran di JCC. Kita bawa produk dan semuanya habis," ujarnya. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya