Bipolar Depression adalah Kondisi Depresi Bipolar, Ketahui Perbedaannya dengan Depresi Mayor
Bipolar depression adalah episode depresi pada penderita bipolar.
Bipolar depression adalah episode depresi pada penderita bipolar.
Bipolar Depression adalah Kondisi Depresi Bipolar, Ketahui Bedanya dengan Depresi Mayor
Gangguan mental adalah masalah kesehatan yang serius dan perlu diperhatikan. Gangguan mental dapat memengaruhi pikiran, suasana hati, dan perilaku seseorang, yang pada akhirnya akan memengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi secara normal dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu gangguan mental yang perlu diperhatikan adalah bipolar. Bipolar adalah gangguan mental yang melibatkan perubahan suasana hati ekstrem pada penderitanya. Di mana, orang dengan gangguan bipolar sering mengalami periode mania dan depresi.
-
Apa yang dimaksud dengan Bipolar Disorder? Itu National Institute of Mental Health menjelaskan gejala utama bipolar disorder sebagai episode suasana hati yang bergantian secara drastis, dari sedih ke bahagia, dan sebaliknya.
-
Apa itu penyakit bipolar? Bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati secara ekstrim meliputi emosi tinggi (mania atau hipomania) dan rendah (depresi).
-
Apa itu Bipolar Disorder? Penyakit psikologis bipolar disorder adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan drastis pada suasana hati.
-
Apa ciri orang bipolar saat depresi? Merasa sangat sedih dan putus asa- Lemas dan kekurangan energi- Sulit berkonsentrasi atau mengingat sesuatu, dan membuat keputusan- Hilang keinginan untuk beraktivitas- Merasa kesepian dan tidak berguna serta berharga- Merasa bersalah dan bermasalah- Pesimis terhadap segala hal dan membenci dirinya sendiri- Tidak nafsu makan dan atau penurunan berat badan- Makan berlebihan dan atau penambahan berat badan- Gangguan tidur seperti sulit tidur atau tidur terlalu cepat- Delusi atau waham, keyakinan semu yang diyakini terus-menerus - Mudah lelah, energi menurun, melambat- Suasana hati terus menerus sedih, cemas, atau kosong- Sering berpikir mengenai kematian atau bunuh diri, atau bahkan melakukan percobaan bunuh diri
-
Bagaimana cara mengenali gejala Bipolar? Bipolar adalah gangguan mental yang memengaruhi suasana hati seseorang secara ekstrem. Orang dengan bipolar biasanya mengalami perubahan suasana hati yang tiba-tiba, dari bahagia menjadi sangat sedih, atau sebaliknya.
-
Kapan gejala depresi bipolar terjadi? Gejala depresi yang mungkin muncul pada pasien dengan bipolar meliputi: Perasaan sedih yang mendalam, di mana individu merasa sangat sedih, kosong, putus asa, atau pesimis hampir sepanjang waktu. Seringkali, ini dapat berupa suasana hati yang sensitif, mudah tersinggung, dan tidak stabil.
Mengenal Gangguan Bipolar
Sebelum mengetahui bipolar depression, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang disebut dengan gangguan bipolar. Gangguan bipolar adalah gangguan yang menyebabkan perubahan suasana hati, tingkat energi, pola berpikir, dan perilaku yang intens. (Foto/@pixabay.com)
Perubahan suasana hati ini dapat berlangsung dalam hitungan jam, hari, minggu, atau bulan. Saat perubahan suasana hati terjadi, tentu penderita bipolar akan kesulitan melakukan aktivitas dan tidak dapat berfungsi dengan baik.
Secara umum, perubahan suasana hati pada penderita bipolar terjadi dalam dua macam, yaitu periode manik dan periode depresi. Dari dua periode ini, bipolar depression adalah kondisi episode depresi yang terjadi pada penderita bipolar. Informasi lengkapnya akan dijelaskan di halaman berikutnya.
Periode Manik dan Depresi
Sebelum mengetahui bipolar depression adalah periode depresi pada penderita bipolar, perlu dipahami terlebih dahulu periode manik. Periode manik adalah episode yang dialami oleh penderita bipolar dengan gejala seperti meningkatnya suasana hati. (Foto/@pixabay.com)
Periode manik bisa berupa peningkatan suasana hati , seperti energi yang meluap-luap, emosi yang tidak terkendali, mudah tersinggung secara berlebihan, banyak bicara, aktivitas yang meningkat atau selalu ingin bergerak.
Sementara itu, bipolar depression adalah periode depresi yang diderita orang dengan gangguan bipolar. Kebalikan dari episode manik, bipolar depression ditandai dengan suasana hati yang menurun drastis, seperti kehilangan minat, kelelahan, tidak nafsu makan, putus asa, perasaan tidak berguna, dan emosi negatif lainnya.
Perbedaan Bipolar Depression dan Depresi Mayor: Gejala
Setelah mengetahui bipolar depression adalah episode depresi pada penderita bipolar, berikutnya akan dijelaskan perbedaan antara bipolar depression dengan depresi mayor. Meski sering dianggap sama, namun bipolar depression dan depresi mayor adalah dua kondisi yang berbeda. (Foto/@pixabay.com)
Jika dilihat dari gejala, depresi bipolar memang mirip dengan gejala gangguan depresi mayor yaitu merasa sedih dan tidak bersemangat dalam beraktivitas. Putus asa, murung, sulit mengontrol emosi, kehilangan minat, merasa lelah dan tidak berenergi, hingga pada bentuk yang lebih berat dapat muncul keinginan untuk melukai diri, mengakhiri hidup, dan halusinasi. Meski tampak mirip, ada perbedaan gangguan depresi mayor dengan depresi bipolar. Pada depresi bipolar, penderita harus pernah ditemukan ada riwayat episode manik atau hipomanik sebelumnya. Sedangkan pada gangguan depresi tidak pernah ditemukan adanya riwayat episode mood manik atau hipomanik, artinya hanya muncul gejala-gejala suasana hati buruk saja.Perbedaan Bipolar Depression dan Depresi Mayor: Pengobatan
Selain gejala, perbedaan gangguan depresi dengan bipolar depression adalah cara pengobatannya. Metode pengobatan pada kedua gangguan ini juga cukup berbeda. Bipolar bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan dengan obat, namun dapat dikontrol dengan obat. (Foto/@pixabay.com)
Di mana, tidak ada penderita yang dianggap sembuh total dari bipolar. Namun dengan rajin kontrol dan mengonsumsi obat, maka gejala bipolar dapat terkontrol dengan lebih baik.
Berbeda dengan bipolar, gangguan depresi bisa disembuhkan jika telah menemuan metode pengobatan yang tepat. Beberapa langkah pengobatan yang dianjurkan seperti konsumsi obat rutin sesuai anjuran psikiater, menjalani psikoterapi, melakukan terapi kognitif perilaku, hingga terapi interpersonal. Jika dilakukan secara rutin dan disiplin, berbagai pengobatan ini dapat membantu penderita sembuh dari gangguan depresi.