Bukan Sembarang Lagu, Ini Kata Pakar UGM Tentang Makna Tembang Dolanan Anak

Merdeka.com - Di zaman dulu, lagu anak atau tembang dolanan cukup dikenal oleh anak-anak khususnya di masyarakat Jawa. Beberapa tembang dolanan hingga kini namanya cukup familiar seperti “Gundul-Gundul Pacul”, “Cublak-Cublak Suweng”, “Gambang Suling”, dan masih banyak lagi.
Walaupun liriknya cukup sederhana dan pendek, namun sebenarnya pesan yang terkandung pada lagu itu cukup mendalam. Hal itulah yang diungkapkan akademisi Sastra Jawa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Daru Winarti. Dia mengatakan, kehadiran tembang dolanan merupakan wadah bagi anak-anak untuk mempelajari bahasa dan pengetahuan umum.
Lantas seperti apa bentuk pembelajaran yang dihadirkan pada lagu anak tersebut?
Bukan Sembarang Lagu
©Ugm.ac.id
Winarti mengatakan bahwa tembang dolanan sudah ada sejak zaman dulu. Bahkan waktu itu, anak-anak melantunkan tembang dolanan di berbagai macam waktu di antaranya waktu mengasuh adik, saat ada fenomena alam, ada yang bermain curang, ada yang menangis, atau saat mencari barang hilang.
Dia mencontohkan salah satu tembang dolanan yang mengiringi permainan “Ancak-Ancak Alis”. Dalam permainan tersebut, anak-anak memainkan lagu komunikatif di mana pada penghujung lagu anak-anak harus menjawab pertanyaan, dan pertanyaan tersebut ialah proses tumbuh kembang tanaman padi.
“Tembang itu berisi proses tumbuh padi dari agak kecil, tumbuh besar, lalu berbunga. Masing-masing proses ada kosa katanya. Ini jelas menjadi pelajaran bahasa yang sangat menyenangkan bagi anak-anak,” terang Winarti dikutip dari Ugm.ac.id pada Rabu (6/10).
Kajian Menarik
©YouTube/Solite Kids
Guru besar Antropologi UGM, Prof Heddy Shri Ahimsa Putra mengatakan, kajian tentang tembang dolanan atau lagu tentang anak-anak itu sangat menarik untuk dilakukan.
Ia mengatakan bahwa lagu tersebut dapat menjadi data yang menarik untuk menggambarkan corak budaya dari masyarakat tersebut. Tak hanya di seputar Jawa, ia mendorong agar penelitian tersebut bisa mengungkap lagu anak-anak di daerah lain.
“Ini saya kira kalau kita melakukan studi komparatif akan banyak sekali yang kita dapatkan. Selain itu ini kalau bisa digali akan bagus untuk bisa membuat gambar yang lebih jelas tentang pola kehidupan anak dan bagaimana mereka melalui proses sosialisasi,” terang Prof Heddy. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya