Gejala Ensefalitis pada Anak dan Penyebabnya, Radang Otak yang Bisa Sebabkan Kecacatan
Ensefalitis dapat membuat perubahan pada sistem saraf anak sehingga bisa membuat mereka mengalami kebingungan, perubahan kewaspadaan, dan kejang.
Ensefalitis adalah peradangan pada jaringan otak yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Kondisi ini bisa memengaruhi siapapun, termasuk anak-anak.
Gejala Ensefalitis pada Anak dan Penyebabnya, Radang Otak yang Bisa Sebabkan Kecacatan
Ensefalitis adalah peradangan otak yang menyebabkan otak membengkak. Hal ini akan membuat perubahan pada sistem saraf anak sehingga bisa membuat mereka mengalami kebingungan, perubahan kewaspadaan, dan kejang.
Meningitis sering terjadi bersamaan dengan ensefalitis. Meningitis adalah peradangan pada selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Keduanya adalah kondisi serius dan mengancam jiwa serta perlu segera diperiksa dan diobati.
-
Mengapa meningitis bisa berbahaya bagi anak? Meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang yang bisa berdampak serius pada kesehatan anak-anak. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur, dengan gejala awal yang sering kali menyerupai flu, seperti demam, sakit kepala, dan leher kaku.
-
Apa saja penyebab gegar otak pada anak? Beberapa penyebab umum gegar otak pada anak antara lain: 1. Kecelakaan kendaraan 2. Olahraga 3. Bermain di luar ruangan 4. Kekerasan fisik 5. Aktivitas rekreasi ekstrem 6. Kecelakaan di rumah
-
Mengapa gegar otak berbahaya untuk kesehatan anak? Pasalnya, gegar otak tidak selalu tampak parah dari luar, namun bisa berdampak serius pada kesehatan otak jika tidak ditangani dengan benar.
-
Apa saja gejala meningitis pada anak? Gejala Meningitis pada Anak Ciri-ciri meningitis pada anak dapat bervariasi tergantung pada usia, tingkat keparahan infeksi, dan jenis meningitis yang dialami anak tersebut. Berikut beberapa gejala umum yang mungkin terjadi pada anak yang menderita meningitis.
-
Kenapa gegar otak bisa terjadi pada anak? Gegar otak terjadi ketika kepala mengalami benturan atau goncangan yang keras, menyebabkan gangguan pada fungsi otak sementara.
-
Apa saja gejala epilepsi pada anak? Setelah mengetahui cara menangani anak yang mengalami penyakit epilepsi maka berikut ini adalah gejala yang akan dialami anak yang mengalami epilepsi: 1. Mengangguk dengan ritme yang rapi 2. Berkedip sangat cepat 3. Tidak menanggapi suara yang bising 4. Bibir anak berwarna biru 5. Pernapasan tidak normal
Siapa Saja yang Berisiko Ensefalitis?
Ensefalitis adalah penyakit langka. Sebagian besar kasus terjadi pada anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (akibat HIV/AIDS, kanker, dll.).
Beberapa ribu kasus ensefalitis dilaporkan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) setiap tahunnya. Namun para ahli kesehatan berpendapat bahwa masih banyak lagi kasus yang tidak dilaporkan karena gejalanya bervariasi dan mungkin hanya berupa gejala ringan.
Apa Tanda & Gejala Ensefalitis pada Anak?
Gejala ensefalitis pada anak dengan kondisi yang ringan biasanya meliputi:
- demam
- sakit kepala
- nafsu makan yang buruk
- kehilangan energi
- perasaan sakit umum
- demam tinggi
- sakit kepala parah
- mual dan muntah
- leher kaku
- kebingungan
- perubahan kepribadian
- kejang
- masalah ketika berbicara atau pada pendengaran
- halusinasi
- hilang ingatan
- kantuk
- koma
- muntah
- titik lunak yang penuh atau menonjol (ubun-ubun)
- tangisan yang tidak berhenti atau semakin parah saat bayi digendong atau dipegang
- kekakuan tubuh
- lesu (tidak terlalu aktif)
Apa Penyebab Ensefalitis?
Tiga kelompok virus yang menjadi penyebab umum ensefalitis yaitu:
- Virus herpes, seperti cacar air, EBV (virus Epstein-Barr yang menyebabkan mono), dan herpes simpleks (yang menyebabkan luka dingin).
- Virus dan kuman lain yang ditularkan oleh serangga, seperti virus West Nile (menyebar melalui gigitan nyamuk) dan kuman penyebab penyakit Lyme dan demam Rocky Mountain (menyebar melalui gigitan kutu).
- Virus yang menyebabkan infeksi umum pada masa kanak-kanak, seperti campak, gondong, dan campak Jerman. Berkat vaksin, saat ini jarang ada seseorang yang terkena ensefalitis akibat penyakit ini.
Lebih jarang, penyebab ensefalitis dapat berupa:
- disebabkan oleh infeksi bakteri, misalnya meningitis bakterial
- komplikasi penyakit menular lainnya seperti sifilis
- karena parasit, seperti toksoplasmosis (ditemukan pada kotoran kucing yang terinfeksi) pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah
- Dalam banyak kasus, penyebab ensefalitis tidak diketahui.
Apakah Penyakit Ensefalitis Menular?
Radang otak sendiri tidak menular. Tapi virus yang menjadi penyebab ensefalitis bisa saja menular. Tentu saja, tertular virus bukan berarti seseorang akan terkena ensefalitis.
Komplikasi
Komplikasi ensefalitis pada anak dapat beragam dan serius, tergantung pada seberapa cepat diagnosis dan pengobatan diberikan. Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi pada anak-anak yang mengalami ensefalitis:
- Kerusakan Otak Permanen: Ensefalitis yang parah dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak, yang bisa bersifat permanen. Ini dapat mempengaruhi berbagai fungsi otak, termasuk kemampuan berpikir, berbicara, dan bergerak.
- Masalah Neurologis: Anak-anak yang sembuh dari ensefalitis mungkin mengalami masalah neurologis jangka panjang, seperti kesulitan dalam koordinasi, kejang yang berulang, dan gangguan dalam berpikir atau mendengar.
- Kehilangan Memori dan Kemampuan Belajar: Kerusakan pada area otak yang bertanggung jawab atas memori dan pembelajaran dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam mengingat informasi baru atau keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya.
- Epilepsi: Ensefalitis dapat meningkatkan risiko anak untuk mengembangkan epilepsi, suatu kondisi yang ditandai dengan kejang berulang.
- Kesulitan Emosional dan Perilaku: Anak-anak yang mengalami ensefalitis mungkin menghadapi tantangan emosional atau perilaku, termasuk perubahan suasana hati, agresivitas, atau kesulitan dalam interaksi sosial.
- Kehilangan Pendengaran atau Masalah Penglihatan: Komplikasi ensefalitis juga bisa mencakup masalah sensorik, seperti kehilangan pendengaran parsial atau total, atau masalah penglihatan.
- Kelelahan Kronis: Anak-anak yang sembuh dari ensefalitis sering mengalami kelelahan yang berkepanjangan, yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari mereka.
- Gagal Ginjal: Dalam kasus yang sangat parah, ensefalitis dapat menyebabkan komplikasi pada organ lain, termasuk gagal ginjal.
- Syok: Keadaan syok, di mana tekanan darah turun drastis dan organ-organ vital tidak mendapatkan cukup darah, juga bisa menjadi komplikasi dari ensefalitis.
- Kematian: Dalam kasus yang sangat parah dan tidak ditangani dengan cepat, ensefalitis dapat berakibat fatal.
Bisakah Ensefalitis Dicegah?
Ensefalitis tidak dapat dicegah, namun Anda dapat menghindari penyakit yang dapat menyebabkannya. Vaksin melindungi anak-anak dari banyak penyakit umum di masa kanak-kanak. Jadi ikutilah jadwal yang dianjurkan oleh dokter Anda. Anak-anak juga harus menghindari kontak dengan siapa pun yang sudah menderita ensefalitis.
Penting juga bagi semua anggota keluarga Anda untuk sering mencuci tangan dengan baik.
- Hindari berada di luar ruangan saat fajar dan senja saat nyamuk paling aktif.
- Kenakan pakaian pelindung di luar ruangan, seperti baju lengan panjang dan celana panjang.
- Gunakan obat nyamuk.
- Kuras genangan air di sekitar rumah Anda, termasuk dalam ember, tempat mandi burung, pot bunga, dan ayunan ban. Ini adalah tempat berkembang biaknya nyamuk.
- Untuk menghindari gigitan kutu:
- Batasi kontak anak-anak dengan tanah, dedaunan, dan tumbuh-tumbuhan.
- Mintalah anak-anak mengenakan kemeja lengan panjang berwarna terang dan celana panjang saat berada di luar ruangan.
- Periksa anak-anak dan hewan peliharaan Anda apakah ada kutu saat mereka masuk ke dalam.