Inovasi Mahasiswa UGM saat KKN di Sulawesi Barat, Pasang Alat Pemanen Hujan dan Penerangan Jalan Bertenaga Surya
Teknologi itu diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada dua dusun di Pulau Karampuang yang masih kesulitan air bersih.
Teknologi itu diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada dua dusun di Pulau Karampuang yang masih kesulitan air bersih.
Inovasi Mahasiswa UGM saat KKN di Sulawesi Barat, Pasang Alat Pemanen Hujan dan Penerangan Jalan Bertenaga Surya
Mahasiswa adalah agen perubahan. Tak sedikit mahasiswa yang melakukan inovasi untuk memberikan perubahan di tengah masyarakat. Bentuk inovasi itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya saat program Kuliah Kerja Nyata atau KKN.
Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
-
Bagaimana IKN Nusantara mengelola air hujan? Monika juga melihat IKN sebagai salah satu kota yang akan menjadi Sponge City. Artinya, IKN memiliki kemampuan untuk mengelola air hujan yang ditampung dulu sehingga airnya lebih bersih ketika dialirkan ke saluran kota.
-
Kenapa program kreativitas mahasiswa UGM ini dilakukan? Program ini sangat memberikan dampak positif bagi kami. Sebelumnya kami hanya membakar sampah plastik agar tidak terjadi penimbunan. Tapi cara ini juga menyebabkan polusi udara dan gangguan pernapasan. Kami berharap program ini dapat terus berkembang. Tak hanya di desa kami, tetapi juga di desa-desa lainnya,'
-
Di mana mahasiswa IKJ melakukan praktek luar ruang? Mahasiswa Fakultas Seni Rupa Desain IKJ menggelar praktek luar ruang di kawasan Sarinah Jakarta, Selasa (10/10/2023).
-
Bagaimana Mahasiswa UGM melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Keunikan pemanfaatan teknologi pada masyarakat Ciptagelar menarik lima mahasiswa UGM, Dimas Aji Saputra (Filsafat), Berliana Intan Maharani (Sosiologi), Ilham Pahlawi (Antropologi), Gita Dewi Aprilia (Psikologi), dan Masiroh (Ilmu Komunikasi) untuk mengadakan penelitian di desa tersebut. Mereka mengadakan penelitian selama empat hari yaitu pada 24-27 Juli 2023 lalu di desa tersebut.
-
Siapa yang mengantar mahasiswa KKN UGM? Terlihat banyak warga di sana yang mengantar para mahasiswa KKN sampai ke dermaga.
-
Bagaimana cara mahasiswa KKN UGM menurunkan stunting? “Kita melakukan program social mapping penyebab masalah yang terjadi dengan mengukur tinggi badan per umur balita, kerja sama interdisipliner untuk pencegahan seperti dari farmasi mengenai saran obat untuk ibu-ibu, sosialisasi gemar makan ikan, kacang kedelai, dan pisang,“ kata Nicolas.
Kormanit KKN-PPM UGM Unit Karampuang, Ardy Madi Nugroho, mengatakan bahwa teknologi itu dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada dua dusun di Pulau Karampuang yang masih kesulitan air bersih.
“Dari 11 dusun, ada dua dusun yang kita survei masih belum dialiri PDAM. Di dusun yang sudah teraliri PDAM kadang air hanya mengalir seminggu sekali,” kata Ardy dikutip dari ANTARA pada Kamis (11/7).
Ardy menjelaskan bahwa Pulau Karampuang hanya memiliki satu desa dengan 11 dusun. Total penduduknya ada 3.000 jiwa. Pulau itu bisa dijangkau sekitar 20 menit dari Kota Mamuju dengan kapal nelayan.
Ia bercerita, ada dua dusun yang warganya masih kesulitan air yaitu Dusun Nangka dan Dusun Sepang. Tim KKN UGM yang berjumlah 30 orang berencana memasang alat pemanen air hujan pada salah satu lokasi dusun sebagai instalasi percontohan yang dilengkapi alat penyaring.
“Kita akan memasang kapasitas dengan volume 1.200 liter. Alat ini langsung menyaring air hujan yang sebelumnya asam menjadi air yang bersih sehingga kebutuhan air tawar bisa terpenuhi. Sebab jika mengandalkan air sumur, pada umumnya air di sini payau,” kata Ardy dikutip dari ANTARA.
Selain memasang alat pemanen air hujan, para mahasiswa KKN juga akan memasang lampu penerangan jalan menggunakan tenaga surya. Lampu penerangan jalan itu rencananya akan dipasang di empat titik.
Salah satu mahasiswa KKN itu, Ghibran Nabil Putra, mengatakan bahwa penerangan jalan itu akan dipasang pada empat titik yang menghubungkan perbatasan antar dusun.
Ia melanjutkan, saat malam tiba jalan antar dusun yang umumnya berupa jalan setapak selalu gelap gulita.
Kepala Desa Karampuang Ahmad Ali berharap kedatangan mahasiswa UGM bisa memberikan edukasi bagi masyarakat untuk lebih maju dalam mengembangkan segala potensi di wilayah itu.
"Kita tahu mahasiswa UGM memiliki SDM berkualitas dan nantinya bisa mengedukasi masyarakat Karampuang yang membutuhkan pemikiran agar supaya bisa membantu masyarakat dan bagaimana nanti bisa meningkatkan potensi baik di darat dan di laut sebagai pulau tujuan wisata," tutur Ahmad Ali.