Inovasi Mahasiswa UGM saat KKN di Sulawesi Barat, Pasang Alat Pemanen Hujan dan Penerangan Jalan Bertenaga Surya
Teknologi itu diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada dua dusun di Pulau Karampuang yang masih kesulitan air bersih.

Teknologi itu diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada dua dusun di Pulau Karampuang yang masih kesulitan air bersih.

Inovasi Mahasiswa UGM saat KKN di Sulawesi Barat, Pasang Alat Pemanen Hujan dan Penerangan Jalan Bertenaga Surya
Mahasiswa adalah agen perubahan. Tak sedikit mahasiswa yang melakukan inovasi untuk memberikan perubahan di tengah masyarakat. Bentuk inovasi itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya saat program Kuliah Kerja Nyata atau KKN.
Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
Kormanit KKN-PPM UGM Unit Karampuang, Ardy Madi Nugroho, mengatakan bahwa teknologi itu dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada dua dusun di Pulau Karampuang yang masih kesulitan air bersih.
“Dari 11 dusun, ada dua dusun yang kita survei masih belum dialiri PDAM. Di dusun yang sudah teraliri PDAM kadang air hanya mengalir seminggu sekali,” kata Ardy dikutip dari ANTARA pada Kamis (11/7).
Ardy menjelaskan bahwa Pulau Karampuang hanya memiliki satu desa dengan 11 dusun. Total penduduknya ada 3.000 jiwa. Pulau itu bisa dijangkau sekitar 20 menit dari Kota Mamuju dengan kapal nelayan.

Ia bercerita, ada dua dusun yang warganya masih kesulitan air yaitu Dusun Nangka dan Dusun Sepang. Tim KKN UGM yang berjumlah 30 orang berencana memasang alat pemanen air hujan pada salah satu lokasi dusun sebagai instalasi percontohan yang dilengkapi alat penyaring.
“Kita akan memasang kapasitas dengan volume 1.200 liter. Alat ini langsung menyaring air hujan yang sebelumnya asam menjadi air yang bersih sehingga kebutuhan air tawar bisa terpenuhi. Sebab jika mengandalkan air sumur, pada umumnya air di sini payau,” kata Ardy dikutip dari ANTARA.
Selain memasang alat pemanen air hujan, para mahasiswa KKN juga akan memasang lampu penerangan jalan menggunakan tenaga surya. Lampu penerangan jalan itu rencananya akan dipasang di empat titik.

Salah satu mahasiswa KKN itu, Ghibran Nabil Putra, mengatakan bahwa penerangan jalan itu akan dipasang pada empat titik yang menghubungkan perbatasan antar dusun.
Ia melanjutkan, saat malam tiba jalan antar dusun yang umumnya berupa jalan setapak selalu gelap gulita.
Kepala Desa Karampuang Ahmad Ali berharap kedatangan mahasiswa UGM bisa memberikan edukasi bagi masyarakat untuk lebih maju dalam mengembangkan segala potensi di wilayah itu.
"Kita tahu mahasiswa UGM memiliki SDM berkualitas dan nantinya bisa mengedukasi masyarakat Karampuang yang membutuhkan pemikiran agar supaya bisa membantu masyarakat dan bagaimana nanti bisa meningkatkan potensi baik di darat dan di laut sebagai pulau tujuan wisata," tutur Ahmad Ali.