Mahasiswa KKN UGM Berhasil Turunkan Angka Stunting di Jepara, Begini Caranya
Keberhasilan mereka mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Keberhasilan mereka mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Mahasiswa KKN UGM Berhasil Turunkan Angka Stunting di Jepara, Begini Caranya
Pengentasan stunting merupakan salah satu misi besar pemerintah guna mewujudkan Indonesia Emas 2045. Sayangnya hingga kini angka stunting di Indonesia masih tinggi.
-
Apa yang diciptakan Mahasiswa UGM untuk membantu penurunan angka stunting? Alat yang bekerja untuk mendeteksi stunting itu dirancang terintegrasi dengan sistem informasi dan aplikasi smartphone.
-
Bagaimana cara menurunkan stunting di Kudus? “Kami akan berupaya agar target zero (nol) kasus stunting di Kudus pada tahun 2024 bisa terwujud. Untuk itu kami juga membutuhkan komitmen bersama dari semua pihak,“ kata Bupati Kudus, Hartopo, dikutip dari ANTARA pada Selasa (27/6).
-
Bagaimana Kutai Timur menurunkan angka stunting? 'Kita sudah berhasil turunkan angka stunting sejak tahun 2021, artinya pencapaian target cukup maksimal. Tentu ini dibarengi dengan beragam usaha, salah satunya gerakan gemar makan ikan itu,' imbuhnya.
-
Bagaimana cara Kemenkes mencegah stunting? 'Apabila ditemukan suatu faktor resiko, jadi bisa dilakukan pencegahan,' tutur Laila.
-
Bagaimana cara menurunkan stunting di Kecamatan Buahbatu? Cara mengatasinya cukup sederhana hanya dengan sedekah 1 butir telur.
-
Bagaimana cara menurunkan angka stunting? “Anemia adalah salah satu risiko melahirkan bayi stunting, oleh karena itu orang tua khususnya ibu hamil perlu konsumsi buah dan sayur. Kualitas hidup pun perlu ditingkatkan dengan cara tidak merokok, minum alkohol dan begadang.
Hal ini pula yang menjadi keprihatinan dunia akademisi, salah satunya dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Mengutip Liputan6.com pada Jumat (11/8), dua desa di Kecamatan Mlonggo, Jepara, Desa Jambu dan Desa Sekuro, diketahui jumlah angka stunting-nya mencapai 144 anak. Namun setelah tim KKN-PPM UGM mengadakan program KKN di sana selama 45 hari, jumlah angka stunting menurun jadi 123 anak.
Atas keberhasilan ini, Camat Mlonggo, Sulistyo, mengapresiasi kerja mahasiswa KKN dalam membantu pemerintah kecamatan menurunkan angka stunting. “Sudah banyak program yang dilaksanakan oleh adik-adik mahasiswa KKN di antaranya penanganan stunting yang menjadi isu strategis baik nasional dan daerah,” kata Sulistyo, dikutip dari Liputan6.com.
Sulistyo menilai jika ilmu yang diberikan mahasiswa KKN UGM benar-benar dirasakan masyarakat. Sehingga permasalahan stunting di beberapa desa berhasil dipecahkan. “Apa yang dilakukan ini sangat membanggakan sekali. Apa yang menjadi inovasi dan gagasan kreatif bersama dengan masyarakat selama ini akan terus bisa menurunkan angka stunting. Mahasiswa KKN benar-benar telah melakukan apa yang didapat dari kampus dan diimplementasikan di wilayah kecamatan Mlonggo,” kata Sulistyo.
Mahasiswa Kormanit KKN Unit Mlonggo, Nicolas Kriswinara, mengatakan bahwa program penurunan stunting menjadi salah satu dari empat program unggulan yang dilakukan oleh 27 mahasiswa. Program tersebut terbagi ke dalam empat kluster yaitu kluster sosial humaniora, agro, medika, dan saintek.
Pada program penurunan stunting, tim melakukan pemetaan di setiap rumah dengan bekerja sama dengan delapan posyandu lewat penyuluhan serta edukasi soal stunting melalui pemberian makanan tambahan. “Kita melakukan program social mapping penyebab masalah yang terjadi dengan mengukur tinggi badan per umur balita, kerja sama interdisipliner untuk pencegahan seperti dari farmasi mengenai saran obat untuk ibu-ibu, sosialisasi gemar makan ikan, kacang kedelai, dan pisang,” kata Nicolas.
Tak hanya itu, pihak KKN UGM juga membagikan makanan tambahan secara gratis. Tim juga mengajarkan cara mengolah makanan dari sumber yang bisa didapat dari lingkungan sekitar. “Kami memberikan makanan tambahan secara fisik gratis dan mengajarkan cara mengolah makanan yang cocok untuk mengatasi stunting,” kata Nicolas.
Sementara itu Kasubdit KKN DPKM UGM, Nanung Agus Fitriyanto mengatakan bahwa inovasi dan keberhasilan program kerja yang dilakukan mahasiswa KKN menjadi salah satu kriteria penilaian dari kegiatan KKN yang dilakukan mahasiswa. Selain melaksanakan program lapangan, mahasiswa juga diharapkan bisa mempraktikkan ilmunya serta memahami nilai etika serta norma yang berlaku di masyarakat. “Di samping bisa mengimplementasikan ilmunya, mahasiswa juga memahami etika, norma dan adat istiadat masyarakat sehingga tujuan KKN untuk meningkatkan rasa empati dan kepedulian sangat diutamakan,” ujar Nanung.