Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Jenderal Spoor, Tokoh di Balik Agresi Militer II yang Kematiannya Misterius

Kisah Jenderal Spoor, Tokoh di Balik Agresi Militer II yang Kematiannya Misterius Jenderal Spoor. ©YouTube/Album Sejarah Indonesia

Merdeka.com - Pada 19 Desember 1948 pukul 5.15 pagi, pasukan Belanda menyerbu Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota Republik Indonesia. Peristiwa ini dikenal sebagai Agresi Militer II.

Dari sisi tentara Belanda, peristiwa itu dikenal dengan nama Operatie Kraai atau Operasi Gagak. Ada sekitar 2.600 prajurit Belanda yang dikerahkan dalam operasi ini. Misi mereka satu, yaitu menghancurkan status Indonesia sebagai negara kesatuan.

Operasi itu dipimpin langsung oleh seorang panglima tentara bernama Letnan Jenderal Simon Hendrik Spoor. Lantas seperti apa sosok Jenderal Spoor? Berikut selengkapnya:

Sosok Jenderal Spoor

jenderal spoor

©YouTube/Album Sejarah Indonesia

Letnan Jenderal Simon Hendrik Spoor lahir pada 12 Januari 1902. Dia adalah seorang jenderal Belanda yang terkenal akan perannya yang berusaha merebut kembali Indonesia.Pada 1923, Spoor lulus dari Koninklijke Militaire Academie dan bergabung dengan Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger.

Ia kemudian menjadi dosen di almamaternya. Pada 1943, ia menjadi direktur dinas penerangan militer Belanda (NEFIS) di Australia.

Pimpin Agresi Militer II

jenderal spoor

©YouTube/Album Sejarah Indonesia

Pada saat memimpin pasukan Belanda pada peristiwa Agresi Militer II, Jenderal Spoor terbang mengendarai pesawat bomber asal Amerika Serikat B-25 Mitchell.

Setelah serangkaian serangan udara itu, Jenderal Spoor mendarat di Lapangan Udara Kalibanteng Semarang (Sekarang Bandara Ahmad Yani). Kedatangannya disambut oleh para petinggi militer Belanda atas kesuksesannya merebut ibu kota Republik Indonesia.

“Republik tinggal cerita,” ujar Jenderal Spoor dengan bangga, dikutip dari kanal YouTube Album Sejarah Indonesia.

Disindir Pemantau Militer Amerika Serikat

jenderal spoor

©YouTube/Album Sejarah Indonesia

Setelah dari Semarang, Jenderal Spoor langsung menuju ke Batavia untuk melaporkan kesuksesannya pada Dr. Bell, Wakil Tinggi Mahkota Kerajaan Belanda. Saat tiba di kediaman Dr. Bell, Jenderal Spoor bertemu dengan pemantau militer dari Amerika Serikat. Perwira tersebut berkata pada Jenderal Spoor sembari menyindir, ”What a lovely day to start a war.”

Namun bukannya memperkuat kedudukan Belanda atas Republik Indonesia, serangan tersebut justru membuka mata dunia karena mendapat perlawanan sengit dari tentara Republik Indonesia. Setelah peristiwa itu Jenderal Spoor ditugaskan di wilayah Sumatra Utara.

Mati Secara Misterius

jenderal spoor

©YouTube/Album Sejarah Indonesia

Dikutip dari Wikipedia.org, Spoor dikabarkan meninggal tiba-tiba pada 25 Mei 1949. Ada banyak versi cerita tentang kematian Jenderal Spoor. Ada yang mengatakan kalau Jenderal Spoor meninggal karena serangan jantung. Ada yang mengatakan bahwa Spoor meninggal dalam penghadangan TNI pada 24 Mei 1949 di Tapanuli.

Ada juga versi menurut salah satu media yang mengatakan bahwa jenderal tersebut meninggal karena tertembak dalam peristiwa penghadangan konvoi tentara Belanda di jalan antara Sibolga dan Taruntung, lalu ada juga versi yang mengatakan kalau dia meninggal karena diracun. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP