Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Fase Luteal dalam Siklus Menstruasi, Ketahui Gejalanya

Mengenal Fase Luteal dalam Siklus Menstruasi, Ketahui Gejalanya Ilustrasi menstruasi. ©Shutterstock.com/Ana Blazic Pavlovic

Merdeka.com - Seperti diketahui, menstruasi merupakan kondisi fisik yang selalu terjadi pada wanita. Dalam hal ini, menstruasi terjadi ketika sel telur yang berkembang dalam rahim wanita tidak dibuahi kemudian luruh menjadi darah. Kondisi ini biasanya terjadi setiap bulan dalam siklus hitungan tertentu, yaitu antara 28 – 35 hari.

Dalam rantang waktu siklus tersebut, terdapat beberapa fase yang terjadi. Fase menstruasi ini dimulai dari fase menstruasi, folikel, ovulasi, fase luteal, hingga kembali pada fase menstruasi lagi. Masing-masing fase dalam siklus menstruasi ini mempunyai karakteristik dan gejala yang berbeda-beda. Termasuk pada fase luteal yang disebut sebagai paruh kedua siklus menstruasi wanita.

Pada fase luteal, sering kali ditandai dengan perubahan hormon yang signifikan. Tidak heran jika banyak gejala yang muncul pada fase menstruasi ini. Mulai dari perubahan mood yang meningkat tajam hingga gangguan perut kembung. Meskipun begitu, kondisi ini sangat wajar terjadi sebagai respon tubuh atas aktivitas yang terjadi di dalamnya.

Dengan begitu, penting untuk memahami seperti apa fase luteal ini bekerja di dalam tubuh wanita selama siklus menstruasi yang terjadi. Sehingga Anda bisa memahami tubuh dengan lebih baik dengan segala perubahan yang muncul saat sedang berapa pada fase ini. Bukan hanya itu, fase luteal merupakan siklus penting yang perlu diketahui untuk mempersiapkan kehamilan.

Melansir dari beberapa sumber, berikut kami merangkum berbagai hal mengenai fase luteal yang perlu Anda ketahui.

Siklus Menstruasi

005 siti rutmawati

©americanpregnancy.org

Sebelum mengetahui cara kerja fase luteal dalam siklus menstruasi, perlu dipahami terlebih dahulu beberapa fase yang terjadi sebelumnya. Dalam hal ini, siklus menstruasi terjadi dalam 4 tahap, mulai dari menstruasi, folikel, ovulasi, dan fase luteal, baru kembali pada tahap pertama lagi. Berikut gambaran siklus menstruasi yang perlu Anda pahami:

  • Menstruasi adalah fase ketika Anda mengalami masa menstruasi. Di mana tubuh akan melepaskan lapisan rahim dari siklus sebelumnya tanpa adanya kehamilan.
  • Fase folikel, yang tumpang tindih dengan menstruasi selama beberapa hari pertama, adalah saat fase di mana folikel tumbuh. Satu folikel umumnya akan menjadi lebih besar dari yang lain dan melepaskan sel telur yang matang. Ketika sel telur telah matang menjadi tanda dari akhir fase folikel.
  • Ovulasi adalah fase di mana sel telur matang yang matang pada fase sebelumnya mulai dilepaskan.
  • Fase luteal dimulai saat telur mulai bergerak ke tuba falopi. Fase ini akan berakhir saat haid atau menstruasi mulai terjadi. Fase luteal juga merupakan peristiwa penting yang mempersiapkan tubuh untuk proses kehamilan.
  • Mengenal Fase Luteal

    Setelah memahami siklus menstruasi, berikutnya perlu mengetahui seperti apa fase luteal bekerja dalam tubuh. Fase luteal disebut sebagai paruh kedua dalam siklus menstruasi. Fase ini dimulai setelah fase ovulasi dan diakhiri dengan haid pertama Anda.

    Dalam fase ini, folikel melepaskan sel telurnya yang kemudian bergerak ke tuba falopi, memungkinkan untuk bersentuhan dengan sperma dan dibuahi. Folikel yang berisi sel telur akan berubah menjadi korpus luteum dan mulai memproduksi hormon progresteron dan estrogen.

    Dalam hal ini, progesteron mengentalkan lapisan rahim wanita sehingga sel telur yang telah dibuahi dapat ditanamkan. Pada saat yang bersamaan, pembuluh darah tumbuh di dalam lapisan. Pembuluh ini akan memasok oksigen dan nutrisi ke embrio yang sedang berkembang.

    Pada tahap inilah, terjadi perubahan hormon progresteron dan estrogen pada tubuh wanita. Sehingga tidak heran jika wanita sering mengalami beberapa gejala yang berkaitan dengan hormon saat fase ini terjadi.

    Gejala Fase Luteal

    ilustrasi menstruasi

    ©Shutterstock.com/Ana Blazic Pavlovic

    Setelah mengenal fase luteal secara umum, berikutnya perlu dipahami beberapa gejala yang terjadi pada fase luteal. Seperti diketahui, perubahan hormonal yang terjadi pada fase luteal dikaitkan dengan gejala pramenstruasi (PMS) pada wanita. Hal ini tentu saja menimbulkan reaksi pada beberapa bagian tubuh, salah satunya bagian payudara yang terasa nyeri. Bukan hanya itu, gejala fase luteal atau PMS juga berupa:

  • Perubahan mood yang meningkat tajam
  • Sakit kepala
  • Muncul jerawat hormonal
  • Perut terasa kembung
  • Nyeri di bagian payudara
  • Jika Anda sering mengalami beberapa gejala tersebut sebelum masa menstruasi, maka tubuh Anda sedang bereaksi atas perubahan hormon fase luteal yang terjadi. Meskipun begitu, beberapa gejala tersebut sangat normal dan akan mereda dengan sendirinya. Sehingga Anda perlu menjaga pola hidup sehat agar tidak banyak dampak buruk yang dirasakan saat menjelang menstruasi.

    Panjang Fase Luteal

    Setelah mengetahui kondisi umum dan beberapa gejala fase luteal, perlu diketahui berapa lama fase ini berlangsung hingga terjadi siklus menstruasi pertama. Fase luteal normal dapat berlangsung dari 11 hingga 17 hari. Sebagian besar wanita, fase luteal berlangsung 12 hingga 14 hari.

    Fase luteal dianggap singkat jika berlangsung kurang dari 10 hari. Dengan kata lain, Anda memiliki fase luteal pendek jika Anda mengalami menstruasi 10 hari atau kurang setelah terjadinya masa ovulasi.

    Fase luteal yang pendek tidak memberi kesempatan pada lapisan rahim untuk tumbuh dan berkembang cukup untuk mendukung pertumbuhan bayi. Akibatnya, bisa jadi lebih sulit untuk hamil atau mungkin butuh waktu lebih lama untuk hamil. Sedangkan fase luteal yang panjang biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS).

    Normalnya, lama fase luteal seharusnya tidak berubah seiring bertambahnya usia. Tetapi kadar progesteron yang ada pada tubuh selama fase ini berpotensi mengalami penurunan saat Anda mendekati menopause. (mdk/ayi)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP