Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Jogja Berkebun, Komunitas Bercocok Tanam di Kalangan Anak Muda

Mengenal Jogja Berkebun, Komunitas Bercocok Tanam di Kalangan Anak Muda Komunitas Jogja Berkebun. ©Instagram/Jogja Berkebun

Merdeka.com - Berbagai aktivitas yang bermanfaat dan produktif bisa kita lakukan di tengah pandemi. Salah satunya adalah berkebun.

Selain bisa memberi manfaat pada lingkungan alam sekitar, dengan berkebun kita bisa memproduksi bahan makanan sendiri, yang ini begitu pentingnya di tengah masa pandemi ini.

Salah satu komunitas anak muda di Yogyakarta mengajak masyarakat khususnya anak muda untuk mencintai kegiatan berkebun. Tak jauh dari misinya, komunitas itu dinamakan “Jogja Berkebun”.

Beranggotakan 130 orang dan berasal dari latar belakang dan usia yang berbeda, komunitas itu mempunyai misi untuk memanfaatkan lahan tidak terpakai di suatu kota untuk menjadi lahan yang produktif.

Awal Terbentuknya Jogja Berkebun

komunitas jogja berkebun

©Instagram/Jogja Berkebun

Komunitas Jogja Berkebun berdiri pada 10 Oktober 2011. Pada awalnya, komunitas ini dibentuk untuk menjadi sarana bagi anak muda untuk mengisi kekosongan waktu.

Waktu itu, komunitas Jogja Berkebun masih termasuk dalam bagian jejaring dari Indonesia berkebun yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan perkotaan di Indonesia.

Semangat berdirinya komunitas ini tak bisa lepas dari inisiatif Gubernur Jabar Ridwan Kamil membuat aksi sosial peduli lingkungan.

Aksi itulah yang kemudian memunculkan gairah berkebun di kalangan anak muda hingga muncul berbagai komunitas seperti Jakarta Berkebun dan tentu saja, Jogja Berkebun.

Kebanyakan Anggotanya Mahasiswa

komunitas jogja berkebun

©Instagram/Jogja Berkebun

Dari 130 orang total anggota Komunitas Jogja Berkebun, hanya 15-20 orang saja yang aktif mengikuti kegiatan. Kebanyakan mereka merupakan mahasiswa dari berbagai universitas di Jogja.

Dilansir dari Brilio.net, mereka bergerak dari keprihatinan akan kondisi negara Indonesia yang walaupun sebagai negara agraris tapi malah mengimpor beberapa bahan baku pangan dari negara tetangga.

Oleh karena itulah kemudian mereka berusaha memanfaatkan lahan yang tidak terpakai untuk menjadi lahan produktif yang bisa menghasilkan bahan baku pangan sendiri.

Sering Berpindah-pindah

komunitas jogja berkebun

©Instagram/Jogja Berkebun

Sejak awal terbentuknya, komunitas ini telah berpindah lokasi berkebun sebanyak 5 kali. Beberapa tempat yang pernah dijadikan tempat bercocok tanam adalah di daerah Pakualaman, di belakang kantor Dinas Kehutanan, dan di daerah Kali Code.

Namun pada akhirnya komunitas ini memiliki basecamp dan tempat bercocok tanamnya sendiri yang berlokasi di Jalan Kaliurang km 7,8 atau tepatnya di Jalan Kopen Raya 2 No. 15.

Alasan tempat berkebunnya sering berpindah dikarenakan lahan yang digunakan merupakan lahan pinjaman milik warga setempat.

Sayuran yang Ditanam

komunitas jogja berkebun

©Instagram/Jogja Berkebun

Mengusung konsep urban framing, tanaman yang ditanam komunitas Jogja Berkebun merupakan tanaman sayur dan buah-buahan yang perawatannya mudah dan masih dapat ditinggal. Beberapa dari tanaman itu di antaranya tomat, cabe rawit, sawi, kangkung, bayam, cabe keriting, pepaya, dan tanaman penangkal hama.

Di samping itu, alasan komunitas itu memilih untuk bertanam pada satu tempat saja karena ingin memberikan dampak dan kontribusi yang baik demi lingkungan di sekitar Jogja. Namun, mereka juga tetap merawat tanaman yang mereka tanam di kebun lain sehingga menjadi kebun yang pantas bagi masyarakat.

Membantu Perekonomian

komunitas jogja berkebun

©Instagram/Jogja Berkebun

Dengan prinsip 3E (Ekologi,Edukasi, Ekonomi), yang dimiliki Jogja Berkebun, komunitas ini berharap tanaman-tanaman yang mereka tanam dapat memanfaatkan lahan kosong di perkotaan mereka menjadi lahan yang lebih produktif dan juga menjadi tempat edukasi lingkungan kepada masyarakat sekitar.

Selain itu, dengan berkebun pula mereka bisa membantu perekonomian dari lingkup terdekat seperti para anggota Jogja berkebun karena mereka dapat membawa pulang hasil dari bercocok tanam.

Oleh karena itulah, kegiatan yang diadakan setiap Minggu ini mendapat tanggapan positif dari warga sekitar, terutama pemilik lahan tempat komunitas ini bercocok tanam.

Menjalin Relasi dengan Komunitas Lain

komunitas jogja berkebun

©Instagram/Jogja Berkebun

Selain bercocok tanam, komunitas ini kegiatan yang bersifat edukatif seperti acara workshop Kelas Hijau dan Halo Kebun.

Selain itu, komunitas ini juga menjalin relasi dengan berbagai komunitas lainnya seperti Indmira, Bumi Langit Institute, dan Pasar Kemisan untuk menambah wawasan dan bertukar ilmu.  (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Melihat Upaya Restorasi Perairan Teluk Jakarta dengan Filter Kerang Hijau untuk Perbaiki Lingkungan
FOTO: Melihat Upaya Restorasi Perairan Teluk Jakarta dengan Filter Kerang Hijau untuk Perbaiki Lingkungan

Sebanyak 200 anak muda diajak untuk dapat melestarikan lingkungan dalam peringatan Hari Bumi.

Baca Selengkapnya
Peduli Potensi Desa, Anak Muda di Sleman Bentuk Komunitas Konco Dolan
Peduli Potensi Desa, Anak Muda di Sleman Bentuk Komunitas Konco Dolan

Komunitas Konco Dolan merupakan sekumpulan anak muda yang peduli dengan potensi desa.

Baca Selengkapnya
Jumlah Petani Terus Berkurang, Pemkab Banyuwangi Janji Modal Usaha Pertanian ke Anak Muda
Jumlah Petani Terus Berkurang, Pemkab Banyuwangi Janji Modal Usaha Pertanian ke Anak Muda

Miris, jumlah petani di Banyuwangi terus berkurang. Pemkab Banyuwangi janji beri modal bisnis pertanian anak muda.

Baca Selengkapnya
Pertamina Ajak Generasi Muda Ikut Program Sekolah Energi Berdikari
Pertamina Ajak Generasi Muda Ikut Program Sekolah Energi Berdikari

Hal ini selaras untuk mendukung pemerintah dalam upaya menangani perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Anak Muda Gelar Bersih-Bersih Tempat Ibadah untuk Menjaga Kebhinekaan dan Keragaman Indonesia
FOTO: Aksi Anak Muda Gelar Bersih-Bersih Tempat Ibadah untuk Menjaga Kebhinekaan dan Keragaman Indonesia

Aksi bersih-bersih ini untuk memberdayakan anak-anak muda dari berbagai latar belakang isu.

Baca Selengkapnya
Animo Tinggi, Pendaftar Jagoan Tani 2023 Banyuwangi Capai 700 Orang
Animo Tinggi, Pendaftar Jagoan Tani 2023 Banyuwangi Capai 700 Orang

Program "Jagoan Tani" yang rutin digelar Pemkab Banyuwangi terus mendapatkan animo yang baik dari generasi muda Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Kisah Sukses Paguyuban “Pokoke Blangkon”, Berdayakan Anak Muda Jadi Fotografer Sekaligus Lestarikan Budaya Jawa
Kisah Sukses Paguyuban “Pokoke Blangkon”, Berdayakan Anak Muda Jadi Fotografer Sekaligus Lestarikan Budaya Jawa

Kehadiran "Pokoke Blangkon" menjadi magnet baru bagi wisatawan Malioboro

Baca Selengkapnya
Mirip Pandawa Group, Intip Aksi Bumantara Team Kelompok Peduli Lingkungan dari Medan
Mirip Pandawa Group, Intip Aksi Bumantara Team Kelompok Peduli Lingkungan dari Medan

Aksi Bumantara Team bersih-bersih sampah di Kota Medan menambah catatan kelompok anak muda yang peduli dengan lingkungan, menyusul adanya Pandawara Grup.

Baca Selengkapnya
Program Padat Karya Pengolahan Sampah Organik, Target Bisa Kelola 151 Ton Per Hari
Program Padat Karya Pengolahan Sampah Organik, Target Bisa Kelola 151 Ton Per Hari

Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung menggulirkan program padat karya pengolahan sampah organik.

Baca Selengkapnya
Pecinta Lingkungan adalah Kelompok Peduli Kesehatan Alam, Ketahui Tujuan dan Manfaatnya
Pecinta Lingkungan adalah Kelompok Peduli Kesehatan Alam, Ketahui Tujuan dan Manfaatnya

Gerakan pecinta lingkungan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan.

Baca Selengkapnya
Sekelompok Pemuda di Bandung Ciptakan Cara Healing Unik, Sulap Lahan Jadi Kebun Pangan
Sekelompok Pemuda di Bandung Ciptakan Cara Healing Unik, Sulap Lahan Jadi Kebun Pangan

Setidaknya ada tiga mimpi yang dibawa yakni lingkungan, sosial dan ekonomi.

Baca Selengkapnya
BRI Peduli Inspirasi Bertani di Kota (BRInita) Kembangkan Urban Farming di Lahan Sempit
BRI Peduli Inspirasi Bertani di Kota (BRInita) Kembangkan Urban Farming di Lahan Sempit

Sejak 2022, program ini secara bertahap telah dilaksanakan di delapan belas (18) kota di Indonesia dan telah memberikan dampak bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya