Menguak Sejarah Kejayaan Kerajaan Lasem, Wilayah Bawahan Majapahit yang Dipimpin Seorang Perempuan
Dulunya Lasem merupakan sebuah kerajaan kecil di bawah Kerajaan Majapahit. Kerajaan itu hilang bersamaan dengan runtuhnya Majapahit

Lasem merupakan sebuah kota kecil yang berada di pesisir utara Pulau Jawa, sekitar 10 kilometer di sebelah timur dari pusat kota Rembang. Kondisi geografis Lasem tergolong lengkap, di sebelah utara ada kawasan pesisir pantai dengan muara-muara sungai kecil. Sedangkan menjorok lebih ke dalam ada wilayah persawahan dengan tanahnya yang subur, lalu lebih ke dalam lagi ada wilayah perbukitan dengan hutannya yang lebat.
Di tempat yang subur gemah ripah loh jinawi itulah dulunya pernah berdiri Kerajaan Lasem. Pada masa jayanya, kerajaan itu dipimpin seorang ratu bernama Ratu Duhitendu Dewi yang bergelar Bhre Lasem.
Lantas seperti apa sejarah kejayaan Kerajaan Lasem? Berikut selengkapnya:
Bukti Kerajaan Lasem

Dikutip situs Idsejarahnet, penamaan Kerajaan Lasem pertama kali disebut dalam Piagam Singosari yang berangka tahun 1273 Saka atau tahun 1351 Masehi. Dari Piagam Singosari itulah disebutkan bahwa sebelum tahun 1351 Masehi, Lasem bukanlah sebuah daerah yang penting. Dapat disimpulkan kalau daerah Lasem telah ada sebelum tahun 1351 Masehi bahkan sudah ada pada zaman Kerajaan Kediri sekalipun itu hanya setingkat kabupaten.
Keberadaan Lasem sebagai kerajaan yang berdaulat di wilayah Majapahit diperkuat oleh Negarakertagama yang menyebutkan seseorang bernama Arya Wiraraja sakit keras di Lumajang. Saat itu orang-orang penting dari Kerajaan Majapahit datang untuk menjenguknya. Salah satu rombongan yang datang berasal dari Lasem yang dipimpin seorang Adipati. Tak hanya sebagai pemimpin Lasem, Adipati ini merupakan seorang loyalis Raden Wijaya dalam membantu pendirian Kerajaan Majapahit.
Bagian dari Kerajaan Majapahit

Dalam Kitab Negarakertagama juga disebutkan bahwa Bhre Lasem pertama, yaitu Duhitendu Dewi merupakan salah satu penguasa dari 11 kerajaan di Jawa. Ia juga menjadi salah satu dari sembilan Dewan Pertimbangan Agung Kerajaan Majapahit.
Pada masa transisi kekuasaan, keluar piagam Waringin Pitu 1464 Masehi. Prasasti tersebut tidak menyebutkan nama Kerajaan Lasem sebagai bagian dari Kerajaan Majapahit. Namun pada tahun 1466 Masehi, tepatnya saat Bhre Pandan Salas naik tahta Majapahit, Lasem kembali tercatat sebagai kerajaan di bawah Majapahit. Penghapusan dan penambahan kerajaan bawahan di Majapahit itu mengindikasikan ketidakstabilan politik pada masa tersebut.
Keruntuhan Kerajaan Lasem

Dikutip dari idsejarah.net, Keruntuhan Kerajaan Lasem tidak bisa lepas dari meredupnya kerajaan induk Majapahit. Krisis internal yang terjadi pada kerajaan terbesar di Nusantara itu berdampak pula pada kerajaan-kerajaan bawahannya. Kondisi ini terjadi terutama setelah wafatnya Raja Hayam Wuruk.
Masa-masa terakhir Kerajaan Lasem waktu itu dipimpin oleh putri Bhre Pandan Salas. Bhre Pandan Salas merupakan pemimpin Majapahit yang memerintah tahun 1466-1468 Masehi. Namun keterangan tentang putri Bhre Pandan Salas saat memerintah Lasem tidaklah banyak. Namun diketahui bahwa Bhre Lasem terakhir ini menghapus Kerajaan Lasem dan bersamaan dengan itu berakhir pulalah masa Kerajaan Majapahit dan kerajaan-kerajaan di bawahnya, termasuk Kerajaan Lasem.