Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mental Hectic adalah Kondisi Kekacauan Mental, Ketahui Gejala dan Risiko pada Anak

Mental Hectic adalah Kondisi Kekacauan Mental, Ketahui Gejala dan Risiko pada Anak Ilustrasi keluarga. ©Shutterstock.com/ Ilike

Merdeka.com - Sebagian dari Anda mungkin sempat mendengar istilah mental hectic. Mental hectic sebenarnya bukan merupakan istilah asli dalam ilmu psikologi, melainkan hanya istilah buatan. Dalam hal ini, mental hectic adalah kondisi kekacauan mental yang bisa dialami oleh seseorang, baik anak maupun orang dewasa.

Meskipun begitu, biasanya istilah mental hectic sering ditujukan kepada anak-anak yang mengalami masalah dalam bidang akademiknya. Di mana, anak merasa tidak tenang, bingung, dan sibuk karena banyaknya tugas yang perlu dikerjakan. Bahkan, kondisi mental hectic bisa terjadi pada anak usia dini saat menerima pembelajaran tertentu.

Terlebih lagi, jika metode pembelajaran yang dilakukan tidak memberikan suasana yang menyenangkan, tentu akan menimbulkan perasaan tidak nyaman dan tertekan bagi anak. Tak heran, jika banyak anak enggan belajar atau mengalami kesulitan untuk belajar. Dalam hal ini, orang tua mempunyai peranan penting dalam mendampingi anak di masa perkembangan dan pertumbuhannya, terutama bidang akademik.

Orang lain juga bertanya?

Dengan begitu, penting bagi setiap orang tua untuk memahami apa yang dimaksud dengan mental hectic, seperti apa gejala yang muncul, dan bagaimana risiko mental hectic yang mungkin terjadi pada anak. Dengan memahami hal ini, Anda bisa melakukan upaya terbaik untuk membantu dan mendukung anak dalam proses belajar.

Melansir dari laman Paud.id, kami merangkum pengertian, gejala, dan risiko mental hectic adalah sebagai berikut.

Mengenal Mental Hectic

ilustrasi anak belajar

©shutterstock.com/Jeka

Seperti yang disebutkan sebelumnya, mental hectic adalah kondisi di mana seseorang mengalami kekacauan mental. Ini dapat tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Biasanya, mental hectic yang terjadi pada anak-anak terjadi saat Anda sedang melakukan proses belajar.

Kondisi ini terjadi khususnya ketika proses belajar yang didapatkan Anda tidak memberikan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Dengan begitu, anak bisa mendapatkan tekanan atau stres dari proses pembelajaran yang sedang dilakukan. Misalnya, anak enggan atau tidak mau jika diajak belajar, emosi menjadi tidak stabil jika dihadapkan dengan materi tertentu yang sedang dipelajari, hingga banyaknya tugas yang harus dikerjakan anak.

Gejala umum dari mental hectic ini tidak lain adalah perasaan tidak tenang, bingung, sibuk, lelah atau kewalahan dengan tugas-tugas atau materi yang harus dipelajari. Tak jarang, anak bisa merasa terintimidasi atau terancam dengan kondisi yang sedang dihadapi.

Meskipun dapat terjadi pada orang dewasa, namun mental hectic lebih rentan terjadi pada anak usia dini. Pada usia ini, anak cenderung lebih mudah untuk berontak, tidak patuh, dan mengabaikan perintah. Dengan begitu, penting bagi setiap orang tua untuk memahami hal apa saja yang menyebabkan mental hectic pada anak, sehingga bisa melakukan upaya terbaik untuk membantu proses belajar anak.

Memahami Proses Belajar pada Anak

ilustrasi anak belajar

©shutterstock.com/Realinemedia

Sebelum mengetahui penyebab mental hectic pada anak, perlu dipahami terlebih dahulu bagaimana proses belajar yang terjadi pada anak. Dalam hal ini, terdapat pola umum yang berlaku dalam proses belajar anak. Pola umum ini meliputi:

Working Memory (WM) → Short-term Memory (SM) → Long-term Memory (LM)

Pola proses belajar anak ini dapat terjadi dalam tempo lambat dan cepat. Kecepatan ini pun dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik itu faktor internal atau dari dalam diri, maupun faktor eksternal atau faktor luar. Biasanya, anak akan lebih cepat memahami suatu informasi, jika sebelumnya anak sudah memiliki pengetahuan tentang informasi tersebut dalam LM.

Misalnya, ketika anak sudah mengetahui dan mengingat suatu informasi dalam otaknya. Kemudian, saat anak diberikan informasi lain yang berkaitan dengan hal tersebut, maka pemahaman anak akan lebih cepat terproses. Dengan kata lain, akan akan lebih cepat memahami informasi tersebut karena informasi yang serupa atau yang berkaitan sudah tertanam dalam LM sebelumnya.

Sehingga, dari pola di atas, menunjukkan bahwa cara berpikir anak membutuhkan proses yang tidak singkat. Di mana anak perlu melakukan working memory terlebih dahulu, kemudian informasi yang diterima akan disimpan dalam short-term memory, dan selanjutnya dapat tertanam dalam long-term memory.

Penyebab Mental Hectic pada Anak

ilustrasi anak belajar matematika

©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Creativa

Setelah mengetahui pengertian umum dari mental hectic dan proses belajar anak, berikutnya terdapat beberapa macam faktor yang menjadi pemicu terjadinya mental hectic pada anak. Perlu dipahami, bahwa mental hectic adalah kondisi yang tidak hanya disebabkan oleh faktor tunggal, melainkan banyak hal yang memberikan pengaruh pada kondisi ini.

Pertama, pelajaran calistung atau membaca menulis dan menghitung sering kali disebut momok bagi anak usia dini. Sebenarnya, calistung berpotensi menyebabkan mental hectic, ketika Anda tidak bisa memberikan cara belajar yang nyaman dan menyenangkan pada anak.

Proses belajar yang kaku dan sangat sistematis hanya akan menyebabkan kejenuhan pada anak. Begitu pula, jika materi diberikan secara berulang-ulang, pada akhirnya akan membentuk kognitif yang kacau pada anak.

Selain itu, bermain game juga bisa memicu mental hectic pada anak. Biasanya ini terjadi ketika anak bermain game dengan stimulasi tinggi, seperti game arcade, point break, atau counter strike yang membutuhkan konsentrasi penuh dalam menyelesaikan tantangan permainan.

Jika anak memainkan game ini sebelum belajar, maka kondisi Working Memory anak sudah mengalami overload kognitif. Akibatnya, mental anak sudah lelah sehingga tidak akan siap jika harus menerima informasi atau materi pelajaran setelah itu. Sehingga, penting untuk memberikan jeda waktu bagi anak untuk istirahat.

Dengan beristirahat, baik setelah bermain game, atau menyelesaikan satu materi pelajaran, anak bisa menyiapkan memori kembali untuk menerima informasi atau pelajaran lain setelahnya. Ini menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh setiap orang tua.

Sebaiknya, hindari mendorong anak belajar dalam waktu lama. Sebaliknya, Anda harus membiasakan anak untuk belajar dengan durasi waktu singkat namun sering, sehingga kondisi mental anak tidak mudah lelah. (mdk/ayi)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Alasan Mengapa Anak Zaman Sekarang Lebih Mudah Cemas Dibanding di Masa Lalu
10 Alasan Mengapa Anak Zaman Sekarang Lebih Mudah Cemas Dibanding di Masa Lalu

Anak zaman sekarang cenderung lebih mudah mengalami kecemasan dibanding di masa lalu karena sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Tanda-tanda Stres pada Anak yang Jarang Disadari Orang Tua, Jangan Diabaikan
Tanda-tanda Stres pada Anak yang Jarang Disadari Orang Tua, Jangan Diabaikan

Stres pada anak bukan hanya merupakan masalah kecil yang dapat diabaikan, tetapi merupakan tanda bahwa anak sedang menghadapi tekanan yang signifikan.

Baca Selengkapnya
Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu
Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Melihat perilaku anak yang tidak bisa diam, membuat orang tua kerap menduga anak hiperaktif. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya
Penyebab Stres pada Anak dan Cara Mengatasinya
Penyebab Stres pada Anak dan Cara Mengatasinya

Dengan memahami penyebab stres dan cara mengatasinya, orang tua dan pendidik dapat membantu anak-anak mereka menghadapi tantangan dengan lebih baik.

Baca Selengkapnya
Penyebab Hiperaktif ADHD yang Bisa Diderita Anak, Waspadai Gejala Sejak Dini
Penyebab Hiperaktif ADHD yang Bisa Diderita Anak, Waspadai Gejala Sejak Dini

Berikut penyebab hiperaktif ADHD dan gejala-gejalanya yang bisa diderita anak.

Baca Selengkapnya
5 Kondisi Penyebab Stres pada Anak, Perlu Diketahui dan Dihindari Orangtua
5 Kondisi Penyebab Stres pada Anak, Perlu Diketahui dan Dihindari Orangtua

Kondisi stres yang dialami oleh anak dan remaja cenderung disebabkan oleh sejumlah hal yang perlu diektahui orangtua.

Baca Selengkapnya
Perbedaan ADHD dan Hiperaktif, Ini Perbedaan Dasar Perlu Diketahui
Perbedaan ADHD dan Hiperaktif, Ini Perbedaan Dasar Perlu Diketahui

Seringkali sulit untuk membedakan antara anak yang aktif & hiperaktif, karena keduanya seringkali menunjukkan perilaku yang sama, yaitu sulit diam & konsentrasi

Baca Selengkapnya
Penyebab Tantrum pada Orang Dewasa dan Cara Mengatasinya
Penyebab Tantrum pada Orang Dewasa dan Cara Mengatasinya

Penyebab tantrum pada orang dewasa sangat beragam dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi mental, pola asuh, dan kemampuan mengelola emosi.

Baca Selengkapnya
8 Gangguan Kecemasan pada Anak, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
8 Gangguan Kecemasan pada Anak, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Anxiety atau kecemasan tidak hanya dapat dialami oleh orang dewasa, gangguan kecemasan pada anak juga dapat terjadi.

Baca Selengkapnya
9 Fakta tentang Kesehatan Mental, Perlu Tahu
9 Fakta tentang Kesehatan Mental, Perlu Tahu

Kesehatan mental adalah kondisi yang kompleks dan melibatkan aspek-aspek psikologis, emosional, perilaku, dan sosial.

Baca Selengkapnya
Bukan Bentuk Kenakalan, 8 Kondisi ini Sebenarnya Normal Dilakukan Anak-anak
Bukan Bentuk Kenakalan, 8 Kondisi ini Sebenarnya Normal Dilakukan Anak-anak

Tingkah laku dan perilaku anak kerap dituduh sebagai perbuatan nakal padahal bukan.

Baca Selengkapnya
Masalah Kesehatan Mental yang Bisa Muncul Secara Tiba-Tiba Tanpa Gejala Sebelumnya
Masalah Kesehatan Mental yang Bisa Muncul Secara Tiba-Tiba Tanpa Gejala Sebelumnya

Beberapa masalah kesehatan mental kerap tidak disadari sebelumnya sehingga kerap disangka muncul secara tiba-tiba.

Baca Selengkapnya