Pindahkan Pusat Kerajaan Medang dari Jateng ke Jatim, Ini Kisah Raja Mpu Sindok
Merdeka.com - Di Dusun Kedawung, Desa Gemekan, Sooko, Mojokerto, terdapat sebuah prasasti yang ditemukan pada kedalaman 130 sentimeter dari permukaan tanah. Prasasti itu berbentuk segi lima yang melebar ke bagian atas. Bagian puncaknya meruncing atau berbentuk prisma. Bagian dasarnya diduga datar karena sebagai dudukan prasasti. Tinggi prasasti itu 91 cm, lebar 88 cm, dan tebal 21 cm.
Beberapa kalimat yang sudah diterjemahkan antara lain menyebut angka tahun 852 Saka atau 930 Masehi dan juga menyebut Sri Maharaja Rakai Hino Mpu Sindok. Prasasti itu berisi tentang pembelian lahan dengan tiga kati emas, serta nama-nama daerah sebagai utusan yang menyaksikan peresmian prasasti.
Berdasarkan namanya, prasasti itu diperkirakan dikeluarkan oleh Raja Mpu Sindok, yang tak lain adalah raja Kerajaan Medang atau Mataram Kuno. Lalu siapakah sebenarnya Raja Mpu Sindok? Dan bagaimana pula sepak terjangnya? Berikut selengkapnya:
-
Di mana prasasti itu ditemukan? Prasasti seberat setengah ton yang berisi 13 baris tulisan itu ditemukan tim penggali di kawasan Mersin setelah proyek penggalian dilakukan selama 12 bulan.
-
Dimana prasasti itu ditemukan? Prasasti ini ditemukan di dekat Danau Bashplemi, di wilayah Dmanisi.
-
Dimana prasasti Kedukan Bukit ditemukan? Salah satu bukti tertua yang menegaskan status Palembang sebagai kota tertua di Indonesia adalah prasasti Kedukan Bukit, ditemukan di Bukit Siguntang.
-
Siapa yang menemukan prasasti tersebut? Sebuah prasasti seukuran telapak tangan ditemukan pada Mei 2023 oleh Kimiyoshi Matsumura, seorang arkeolog di Institut Arkeologi Anatolia Jepang.
Memindahkan Pusat Kerajaan dari Jateng ke Jatim
©2014 merdeka.com/parwito
Mpu Sindok merupakan raja yang sangat terkenal karena meninggalkan banyak prasasti pada masa pemerintahannya. Ialah tokoh yang memindahkan pusat kekuasaan Kerajaan Medang dari Bumi Mataram di Jateng menuju Jawa Timur.
Peristiwa pemindahan ini diperkirakan dilakukan pada tahun 929. Pemicunya bermacam-macam, seperti letusan Gunung Merapi atau ancaman serangan dari Kerajaan Sriwijaya.Pusat kerajaannya kemudian dipindahkan ke Watugaluh, sebuah daerah di tepi Sungai Brantas. Sejak saat itulah ia memerintah Kerajaan Medang hingga tahun 947.
Peninggalan Mpu Sindok
©2021 Merdeka.com/ http://www.disparbud.jabarprov.go.id/
Saat menjadi raja, Mpu Sindok memiliki dua istri yang salah satunya adalah Sri Parameswari Dyah Kbi, yang merupakan putri dari Dyah Wawa, raja Kerajaan Medang sebelumnya. Dengan demikian, Mpu Sindok berhasil naik tahta karena pernikahannya.
Pada masa pemerintahannya, Mpu Sindok banyak meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti yang tersebar di Pulau Jawa khususnya wilayah Jawa Timur. Ada Prasasti Poh Rinting yang berisi tentang penetapan desa perdikan, ada Prasasti Waharu dan Prasasti Sumbut yang berisikan anugerah yang diberikan pada sebuah desa, ada Prasasti Gulung-Gulung yang berisikan permohonan agar sebuah sawa bisa dibangun sebuah bangunan suci, dan prasasti sejenis lainnya.
Akhir Hayat Mpu Sindok
Dikutip dari Wikipedia, Mpu Sindok meninggal pada tahun 947 Masehi dan dicandikan di Isanabajra. Meskipun ia merupakan seorang penganut Hindu aliran Siwa, namun Mpu Sindok memiliki rasa toleransi yang besar terhadap agama lain.
Salah satu contohnya, ia menganugerahkan desa Wanjang sebagai sima swatantra kepada seorang pujangga bernama Sri Sambhara Suryawarana, yang telah berjasa menulis kitab Buddha aliran Tantrayana berjudul Sang Hyang Kamahayanikan.
Menurut Prasasti Pucangan, Mpu Sindok digantikan oleh putrinya yang bernama Sri Isana Tunggawijaya. Raja perempuan ini memerintah bersama suaminya, Sri Lokapala. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di candi itulah ditemukan Prasasti Canggal yang menceritakan masa emas pemerintahan Raja Sanjaya
Baca SelengkapnyaPotret penampakan peninggalan pra-sejarah yang ada di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSaking berpengaruhnya di masa lalu, makam-makam ini sering diziarahi walau kondisi tidak surut.
Baca SelengkapnyaPrasasti yang saat ini berada di Skotlandia ini berisi banyak rangkuman catatan sejarah.
Baca SelengkapnyaTak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.
Baca SelengkapnyaSebuah prasasti bernama Masahar peninggalan Mpu Sindok ditemukan di Mojokerto, isinya berupa kutukan mengerikan.
Baca SelengkapnyaDulunya kawasan lereng Merapi-Merbabu menjadi tempat orang-orang zaman dulu menimba ilmu
Baca SelengkapnyaFenomena bumi terbelah berupa bungker kuno peninggalan Kerajaan Majapahit ditemukan di Gresik.
Baca SelengkapnyaTempat yang diyakini sebagai lokasi moksa Raja Kediri ini sering dikunjungi peziarah.
Baca SelengkapnyaCandi ini dibangun sebagai penghormatan anak kepada ayah
Baca SelengkapnyaKonon Candi Bojongemas ini merupakan peninggalan dari abad ke-7 masehi.
Baca Selengkapnya