Tayub Blora Tampil Memukau di Puro Mangkunegaran, Ini 4 Potretnya
Merdeka.com - Jumat (17/3), sebanyak 10 orang penari dengan kostum bernuansa hijau kuning tampil memukau di depan keluarga Gusti Mangkunegara X dan para tamu undangan. Melalui gerakan tubuh yang terlatih, mereka tak hanya memperagakan sebuah tarian, namun juga mengekspresikan segala bentuk semangat, kekompakan, serta senyuman hangat.
Pada kesempatan itu, mereka membawakan kesenian Tayub Blora. Atas penampilan yang beda dan atraktif, Mangkunegara X, Gusti Bhre Sudjiwo, memberikan tepuk tangan beserta ibu dan kakaknya.Lantas seperti apa keseruan acara itu? Berikut selengkapnya:
Terasa Berbeda
-
Siapa yang menari di Tari Kretek Kudus? Dilansir dari Kemdikbud.go.id, Tari Kretek dibawakan beberapa penari perempuan sebagai representasi buruh dan satu penari laki-laki sebagai representasi mandor.
-
Siapa yang terlibat dalam Parade Budaya? Dalam kesempatan itu, Jampilklim juga menyampaikan aspirasi kepada pemerintah agar melibatkan semua elemen masyarakat dalam pengambilan kebijakan negara, termasuk anak-anak, anak muda, perempuan, dan difabel.
-
Siapa yang menari Babukung? Penarinya disebut bakung, dan berasal dari desa tetangga.
-
Siapa yang menari tarian Bungong Jeumpa? Biasanya tarian ini dibawakan oleh wanita dengan menggunakan baju adat Aceh.
-
Siapa yang ikut menari jepen massal? Sebanyak 6.007 peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, pegawai dari perangkat daerah (OPD) dan unsur lainnya turut meriahkan acara ini.Tari jepen massal juga diikuti oleh para kepala daerah dan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, antara lain Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas'ud, serta sejumlah Bupati dan Wali Kota se-Kaltim beserta jajaran Forkopimda.
-
Siapa yang menampilkan tarian di Desa Budaya Pampang? Selain itu, Anda juga bisa melihat pertunjukan seni tarian yang sering digelar oleh masyarakat setempat.
©Instagram/@ariefrohman838
Bagi Gusti Bhre Sudjiwo, tarian Tayub Blora terasa berbeda dibanding tari-tari lainnya. Dalam acara berdirinya Praja Mangkunegaran yang ke-266 itu, delegasi kesenian dari daerah juga diundang tampil. Selain kesenian Tayub Blora juga ada kesenian Tari Karang Kumandang dari Karanganyar.
Usai penampilan itu, Gusti Bhre berkenan mengajak foto bersama Bupati Blora, Arief Rahman beserta tim Tari Tayub Blora. Ia sangat senang dan mengapresiasi tarian itu yang baru pertama kali ditampilkan di Mangkunegaran.
Budaya yang Dinamis
©Instagram/@ariefrohman838
Gusti Bhre mengatakan bahwa Tayub Blora merupakan kesenian yang luar biasa. Menurutnya tarian itu begitu dinamis mengikuti kemajuan teknologi.
“Tariannya sangat menarik dan menghibur. Maturnuwun sanget Pak Bupati dan tim yang sampun kersa rawuh. Semoga kesenian kebudayaan Blora bisa terus lestari. Mangkunegaran siap untuk menjadi mitra pemajuan seni budaya,” ucap Gusti Bhre dikutip dari Jatengprov.go.id pada Senin (20/3).
Tanggapan Bupati Blora
©Instagram/@ariefrohman838
Sementara itu Bupati Blora Arief Rohman mengucapkan terima kasih kepada Gusti Bhre atas undangan dan kesempatan yang diberikan. Ia merasa bangga dan berharap kesenian Tayub bisa tampil di acara internasional suatu hari nanti.“Kami juga ingin kembali menggelar event kesenian, budaya, dan kuliner Blora di Jakarta. Sedang disiapkan konsepnya. Cita-cita besar kami adalah seni budaya Blora bisa tampil di Istana Negara saat HUT RI,” ungkap Arief Rohman.
Senang Sekali
©Instagram/@ariefrohman838
Penari Tayub Blora, Septiya Rizqi Umami, mengaku senang bisa tampil mengenalkan tarian khas Blora di depan keluarga Mangkunegaran. Ia pun mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan. “Sebagai warga dan penari asli Blora, saya dan teman-teman merasa senang sekali bisa tampil di Mangkunegaran. Maturnuwun sanget atas kesempatannya. Maturnuwun Pak Bupati yang telah mengajak Sanggar LKP Merpati Blora,” kata Rizqi dikutip dari Jatengprov.go.id. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pemuda-pemudi Kalimantan Timur tampil memukau membawakan Tari Natana Borneo.
Baca SelengkapnyaSeperti namanya, tari ini menggunakan properti mirip dengan tanduk kerbau.
Baca SelengkapnyaMereka adalah penari dari Duta Maritim Indonesia. Mereka melakukan tarian secara bersama-sama di Bundaran HI saat peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Banyuwangi dikenal sangat menjunjung seni dan budaya daerahnya.
Baca SelengkapnyaSaat momen hiburan musik, ribuan prajurit hingga pimpinan TNI ikut bergoyang mengikuti lantunan musik
Baca SelengkapnyaPuncak perayaan HUT ke-79 TNI yang digelar di kawasan Monas, Jakarta, dihadiri ribuan masyarakat.
Baca SelengkapnyaDalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78 ini, Belantara Budaya Indonesia menggelar pertunjukan tarian kolosal 'Tunjukkan Indonesiamu'.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi terlihat tersenyum menyaksikan para jenderal TNI bergoyang.
Baca SelengkapnyaAcara ini juga berhasil menyatukan komunitas dan menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaTari tradisional klasik dari Lampung Timur ini dibawakan oleh penari pria dan wanita dengan iringan musik kolintang yang terbuat dari bahan perunggu.
Baca SelengkapnyaDahulu, tarian ini hanya dimainkan oleh kalangan tertentu. Namun kini tarian ini boleh dimainkan oleh masyarakat yang tinggal di luar keraton
Baca SelengkapnyaBudayawan Tidung, Datuk Norbeck mengatakan bahwa persiapan tari massal dalam acara Iraw Tengkayu telah mencapai 70 persen
Baca Selengkapnya