5 Eksotisme Pulau Kangean di Sumenep Jawa Timur, Bak Surga Tersembunyi

Merdeka.com - Jawa Timur bisa disebut sebagai miniatur Indonesia. Pasalnya, di provinsi ini terdapat banyak pulau dengan berbagai keanekaragaman yang melingkupinya. Pulau-pulau ini menyimpan eksotisme yang unik dan mungkin tidak ditemukan di tempat lain.

Keberadaan pulau-pulau di Jawa Timur merupakan salah satu kekayaan provinsi ini. Pemandangan yang biasa dijumpai di kota-kota besar di Jawa Timur, seperti kemacetan dan polusi udara tidak ditemukan di pulau-pulau indah ini. Salah satu pulau indah di Jawa Timur adalah Pulau Kangean.

Dalam artikel kali ini, Merdeka menghimpun 5 eksotisme Pulau Kangean. Pulau ini terletak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Pulau Terbesar

2020 Merdeka.com/jejakpiknik.com

Pulau Kangean berada di wilayah Kepulauan Kangean. Luas Kepulauan Kangean ialah 668 km. Pulau Kangean sebagai pulau terbesar di kepulauan ini memiliki luas 188 km. Secara administrative, Pulau Kangean termasuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Menuju Pulau Kangean

Hurriyet

Berjarak sekitar 100 km dari Kabupaten Sumenep, transportasi yang bisa digunakan untuk menuju pulau ini adalah kapal laut. Pada cuaca normal, waktu yang dibutuhkan untuk sampai di pulai ini antara 9 sampai 10 jam. Kapal laut bertolak dari Pelabuhan Kalianget Sumenep menutu Pelabuhan Batu Gulok Kangean.

Masyarakat Pulau Kangean biasa menggunakan transportasi laut ini untuk urusan personal maupun perdagangan. Ada dua jenis kapal yang bisa digunakan untuk mencapai Pulau Kangean. Pertama, kapal laut yang dikelola PT Dharma Lautan Indonesia dan Sumekar Line milik Pemerintan Kabupaten Sumenep.

Kedua, ada Kapal Express yang dikelola perusahaan swasta. Menggunakan Kapal Express, perjalanan yang ditempuh dari Sumenep ke Kangean hanya membutuhkan waktu sekitar 3,5 sampai 4 jam perjalanan.

Bahasa Tutur yang Beragam

Masyarakat Pulau Kangean dikenal memiliki bahasa tutur yang beraneka ragam. Ada bahasa Bajo, bahasa Mandar, bahasa Makasar, dan beberapa bahasa daerah lain yang berasal dari Sulawesi. Konon, dahulu banyak pelayar dari Sulawesi yang datang ke pulau ini. Sebagian dari mereka kemudian menetap di Pulau Kangean.

Ada juga yang memakai bahasa Kangean. Oleh sebagian orang, bahasa Kangean dianggap mirip dengan bahasa Madura. Tetapi kenyataannya, sebagian orang Madura tidak memahami bahasa Kangean.

Pesona Wisata Alam

2020 Merdeka.com/traveltodayindonesia.com

Mengingat Pulau Kangean masih tergolong alami, banyak wisata alam yang terdapat di pulau ini. Di antaranya ada Pemandian Celgung, Jembatan Ajaib, Pemandian Olbek, dan Goa Kuning. Pemandian Celgung ini memiliki mata air alami. Hal ini menjadi daya pikat bagi para pengunjung.

Jembatan Ajaib memiliki mitos yang terkenal. Konon, jembatan ini dulunya muncul secara tiba-tiba. Jembatan ini diyakini muncul setelah seorang warga melihat kilatan cahaya di sekitar laut. Jembatan ini menjadi salah satu ikon fenomenal yang kerap dikunjungi wisatwan ketika berkunjung di Pulau Kangean.

Sementara itu, Pemandian Olbek terkenal karena pemandian ini dikelilingi oleh pohon-pohon yang rindang. Suhu udara di kawasan pemandian ini juga relatif dingin. Pakaian yang tebal disarankan untuk pera wisatawan yang berkunjung di kawasan ini.

Pada masa penjajahan Belanda, Goa Kuning difungsikan sebagai tempat persembuyian. Di goa ini suasana mistis cukup kental karena di sana terdapat kawasan untuk bersemedi. Warna bebatuan yang dominan kuning membuat kawasan goa ini tampak esksotis. Warna kuning itu jugalah yang menyebabakn goa ini dinamakan Goa Kuning.

Olahan Khas Berbahan Ikan

2020 Merdeka.com/fendiyanto.student.umm.ac.id

Sebagai kawasan yang didominasi oleh wilayah laut, Pulau Kangean memiliki makanan khas berbahan dasar ikan. Makanan khas dari ikan itu bernama Peccek-peccek. Peccek-peccek sendiri sebenarnya ialah cara menghidangkan ikan dengan cara dipanggang.

Ikan yang dipanggang pun tidak terbatas pada ikan laut, tapi bisa juga ikan tawar. Peccek-peccek biasanya memiliki rasa yang sedikit asin, kemudian ada rasa masam, dan pedas. (mdk/rka)