Israel Bunuh Juru Bicara Hamas dengan Drone, Ini Sosoknya
Drone tersebut menyasar kamp pengungsi di Gaza utara, yang disebut Hamas merupakan serangan yang disengaja untuk menargetkan juru bicaranya.

Israel sengaja menargetkan juru bicara Hamas, Abdel Latif Al-Qanou, dalam serangan terbarunya di Jalur Gaza, menurut keterangan kelompok perlawanan Palestina tersebut. Al-Qanou syahid dalam serangan drone Israel pada Kamis (27/3) dini hari, yang menyasar kamp pengungsi Palestina di Jabalia, sebelah utara Jalur Gaza.
Al-Qanou adalah juru bicara Hamas yang menjabat sejak 2016, dan aktif selama lebih dari dua dasawarsa, seperti dilansir The New Arab, Jumat (28/3).
Kabar ini dikonfirmasi Hamas dalam sebuah pernyataan melalui Telegram. Hamas menyebut Al-Qanou sebagai “contoh keteguhan dan dedikasi dalam melayani rakyat Palestina dan tujuan mereka.”
Hamas menambahkan, serangan Israel bersifat langsung, yang menyiratkan bahwa Al-Qanou sengaja menjadi sasaran mereka.
“Penargetan penjajah terhadap para pemimpin dan juru bicara Hamas tidak akan mematahkan tekad kami. Sebaliknya, hal itu akan meningkatkan semangat kami untuk terus maju hingga pembebasan tanah dan tempat-tempat suci. Darah para syuhada akan tetap menjadi bahan bakar dan inspirasi untuk terus melawan hingga mencapai kemenangan,” tulis Hamas dalam pernyataan tersebut.
Al-Qanou rutin menyampaikan informasi terkini tentang perundingan gencatan senjata antara Hamas, Israel, dan para mediator.
Pada Selasa (25/3), ia berbicara kepada Al-Araby Al-Jadeed, media berita berbahasa Arab milik The New Arab. Al-Qanou menyatakan diskusi antara Mesir dan Qatar masih berlangsung.
Ia menekankan bahwa Hamas tetap “terbuka untuk membahas ide-ide baru,” dengan syarat bahwa Israel dijamin akan sepenuhnya berkomitmen pada ketentuan kesepakatan gencatan senjata.
Pekan lalu, Al-Qanou menolak atas klaim utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, bahwa Hamas bersikeras untuk memerintah Gaza pasca perang dan menekankan bahwa Hamas “terbuka terhadap pengaturan apapun,” mengenai pemerintahan pascaperang.
Profil Al-Qanou

Lahir pada 1981 di Jabalia, Al-Qanou bergabung dengan Hamas selama pecahnya Intifada kedua pada 2000, saat dirinya masih di bangku sekolah menengah atas.
Setelah lulus dari universitas, ia bekerja di kantor media Hamas selama hampir satu dasawarsa, sebelum menjadi juru bicara secara resmi Hamas pada 2016.
Kematiannya terjadi saat Israel terus membombardir beberapa bagian Jalur Gaza setelah penjajah tersebut membatalkan gencatan senjata pada 18 Maret. Serangan yang menyasar Al-Qanou juga menewaskan satu keluarga beranggotakan enam orang.
Reporter magang: Devina Faliza Rey