Alasan Anak Pertama dan Anak Pertama Tidak Boleh Menikah, Berikut Penjelasannya
Mengapa anak pertama dan anak pertama tidak boleh menikah? ini penjelasannya.
Mengapa anak pertama dan anak pertama tidak boleh menikah? ini penjelasannya.
Alasan Anak Pertama dan Anak Pertama Tidak Boleh Menikah, Berikut Penjelasannya
Mengapa anak pertama dan anak pertama tidak boleh menikah?
Sejumlah masyarakat beranggapan bahwa urutan kelahiran anak memberikan pengaruh pada sifat dan karakternya.
Di mana, sifat dan karakter anak pertama dengan anak kedua maupun anak ketiga tentu berbeda. Masing-masing urutan kelahiran ini memberikan kecenderungan sifat dan karakter yang hampir sama, meskipun tidak selalu benar dan terjadi pada setiap orang.
Misalnya seperti anak sulung mempunyai kecenderungan sifat yang perfeksionis, pemimpin, dan terorganisir.
-
Kenapa anak pertama dilarang menikah dengan anak pertama? Larangan anak pertama menikah dengan anak pertama memiliki beberapa alasan yang perlu kembali dipikirkan. Salah satunya adalah alasan kecenderungan sifat yang sama yang dikhawatirkan dapat menjadi hambatan bagi dua orang untuk bersatu.
-
Kenapa anak pertama menikah dengan anak pertama dianggap sulit harmonis? Konon, jika hal ini terjadi akan menyebabkan kondisi rumah tangga yang tidak harmonis dan banyak menghadapi masalah. Ini dikaitkan latar belakang kecenderungan sifat anak pertama.
-
Kapan anak pertama menikah dengan anak pertama? Namun, pernikahan antara anak pertama dan anak pertama juga membawa tantangan tersendiri. Kedua pasangan ini perlu bekerja keras untuk menjaga hubungan mereka, karena mereka rentan mengalami berbagai macam konflik yang terjadi.
-
Kenapa menikah anak terakhir di Jawa dihindari? Jenis pernikahan anak bungsu dalam adat Jawa tidak dianjurkan karena adat Jawa mementingkan keharmonisan keluarga. Anak bungsu dianggap sebagai penjaga keharmonisan keluarga, oleh karena itu pernikahan sesama anak bungsu biasanya dihindari agar tidak merusak kedamaian keluarga.
-
Apa yang diyakini akan terjadi jika anak pertama menikah dengan anak pertama? Konon, jika hal ini terjadi akan menyebabkan kondisi rumah tangga yang tidak harmonis dan banyak menghadapi masalah.
-
Apa mitos tentang pernikahan anak pertama dan anak terakhir? Ada pula anggapan tentang rejeki anak pertama menikah dengan anak terakhir yang dinilai akan menjadi pasangan yang serasi.
Berbeda dengan anak tengah yang cenderung memiliki kemampuan untuk bernegosiasi dengan baik, menjadi penengah di pertikaian antar saudara, mandiri dan tertutup. Sedangkan anak terakhir yang cenderung penuh kasih sayang, menarik, suka menjadi pusat perhatian, hingga impulsif.
Ternyata, beberapa kecenderungan sifat dan karakter anak ini tidak hanya berdampak pada kepribadian mereka, namun juga memberikan pengaruh pada kondisi hubungan. Salah satunya, mungkin
Anda sering kali mendengar bahwa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak pertama, karena memiliki kepribadian yang sama dan tidak bisa saling mengisi.
Anggapan semacam ini tidak jarang menjadi kendala bagi setiap orang sebelum memutuskan untuk menikah.
Meskipun tidak selamanya benar, alasan kenapa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak pertama berikut perlu Anda ketahui sebagai bahan pengetahuan untuk memahami diri dan pasangan, terutama bagi Anda yang lahir sebagai anak pertama.
Dilansir dari Focus on The Family, berikut kami merangkum alasan anak pertama tidak boleh menikah dengan anak pertama dan penjelasan lainnya bisa Anda simak.
Anak pertama
Sebelum mengetahui alasan kenapa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak pertama, perlu dipahami terlebih dahulu seperti apa kecenderungan sifat masing-masing anak berdasarkan kelahiran. Berikut beberapa sifat dan karakter anak sesuai kelahiran yang perlu Anda ketahui :
Jika Anda adalah anak sulung, Anda adalah kelinci percobaan keluarga untuk teknik mengasuh anak. Sebab, anak pertama merupakan pengalaman baru bagi setiap pasangan dalam mengasuh anak. Meskipun begitu, anak sulung sering kali memiliki kecenderungan sifat pemimpin yang baik.
Bukan hanya itu, anak sulung juga orang yang terorganisir serta memiliki tanggung jawab pada saudara-saudara yang lebih muda.
Anak pertama sering menjalani hidup dengan serius dengan menerima banyak tekanan untuk menjadi orang yang lebih baik. Selain itu, anak sulung sering memberikan kritik para diri sendiri maupun orang lain.
Anak tengah
Bagi Anda yang lahir sebagai anak tengah, sedikit diuntungkan karena orang tua telah memiliki pengalaman pengasuhan pada anak pertama.
Namun, bagi anak tengah yang memiliki saudara setelahnya, sering kali menjadi penengah atau diplomat yang hebat untuk menjembatani perselisihan yang terjadi antar saudara.
Anak tengah juga memiliki kecenderungan sebagai orang yang mandiri dan tertutup. Mereka juga sering menghindari konflik, baik dalam keluarga maupun di lingkungan luar.
Anak terakhir
Terkahir adalah anak bungsu. Anak bungsu sering kali menjadi anak yang mendapatkan kasih sayang lebih dari kedua orang tua.
Selain itu, sebagai anak yang paling muda, Anda sering menerima banyak bantuan baik dari orang tua maupun saudara yang lebih tua untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.
Anak bungsu juga memiliki kecenderungan sifat yang suka mencari perhatian atau menjadi pusat perhatian, menarik, serta bertindak impulsif.
Anak Pertama dengan Anak Pertama
Setelah mengetahui beberapa kecenderungan sifat anak berdasarkan kelahiran, berikutnya terdapat alasan kenapa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak pertama. Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa anak sulung memiliki kecenderungan sifat yang perfeksionis.
Sehingga ketika Anda menikah dengan pasangan yang sama-sama anak pertama dalam keluarga, tentu sifat perfeksionis yang dimiliki akan berbenturan. Sering kali, hal ini menjadi sumber masalah ketika masing-masing pihak mempunyai pandangan yang berbeda.
Namun, ketika Anda menikah dengan sesama anak pertama, sebaiknya tentukan peran Anda dan pasangan dengan jelas agar bisa mengurangi ketegangan. Dalam hal ini, Anda bisa membagi tugas atau pekerjaan rumah tangga dengan adil.
Ucapkan terima kasih setiap kali pasangan mengerjakan tugasnya dan membantu pekerjaan rumah terselesaikan dengan baik.
Ketika ingin mengkritik, pilihlah kata yang baik dan mudah diterima sehingga proses komunikasi bisa mendukung untuk pemecahan masalah.
Anak Pertama dengan Anak Tengah
Setelah mengetahui alasan kenapa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak pertama, berikutnya Anda juga perlu mengetahui bagaimana jika anak pertama nikah dengan anak tengah. Anak pertama dan anak tengah dinilai mempunyai keselarasan yang lebih baik dibandingkan anak pertama dengan anak pertama.
Dalam hal ini, anak pertama yang cenderung memiliki pemikiran dan pendapat yang kuat bisa diimbangi oleh anak tengah yang cenderung menjadi penenang dan menghindari konflik.
Anak tengah juga memiliki kemampuan negosiasi dan pemecahan masalah yang baik. Anda bisa menawarkan beberapa solusi untuk mengatasi masalah atau konflik yang sedang terjadi.
Namun, sebagai anak tengah yang menghindari konflik, Anda juga perlu mengungkapkan perasaan kepada pasangan agar pasangan bisa mengerti kondisi Anda. Dengan begitu, risiko kesalahpahaman bisa diminimalisir dengan baik.
Anak Pertama dengan Anak Terkhir
Setelah mengetahui alasan kenapa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak pertama, terakhir Anda juga perlu memahami seperti apa jika anak pertama menjalin hubungan dengan anak bungsu.
Dalam hal ini, anak pertama yang mempunyai struktur, tujuan dan organisasi yang baik dan cenderung perfeksionis sering kali kurang sesuai dengan anak bungsu yang lebih santai.
Jika Anda memiliki pasangan seorang anak bungsu, jangan menetapkan ekspektasi yang terlalu tinggi. Sebaiknya, pilihlah komunikasi yang baik dan lembut agar mudah diterima oleh pasangan. Dengan begitu, pasangan Anda bisa memperbaiki sikap yang tidak sesuai dengan standar Anda.
Sedangkan untuk anak bungsu, berikan perhatian dan afeksi yang cukup pada pasangan Anda.
Anda juga bisa membantu memastikan rencana pasangan berjalan dengan baik dan terperinci. Fokus untuk memberikan layanan yang terbaik satu sama lain. Tidak lupa buatlah suasana hubungan yang harmonis dengan penuh canda dan tawa.
Karakteristik Anak Pertama
Berikut beberapa karakteristik anak pertama, antara lain:
1. Sosok yang Mandiri
Anak pertama dianggap sebagai sosok yang mandiri. Sebab, mereka seringkali harus memikul tanggung jawab yang lebih besar dalam keluarga.
Sebagai anak pertama, mereka acap menjadi pionir dalam banyak hal dan harus mengambil inisiatif untuk melakukan hal-hal baru dan belum pernah dilakukan sebelumnya.
2. Punya Jiwa Kepemimpinan yang Baik
Karakteristik anak pertama selanjutnya adalah punya jiwa kepemimpinan yang baik. Mereka terbiasa memimpin adik-adik mereka dan seringkali menjadi pemimpin di kelompok teman mereka. Bahkan sudah terbiasa memimpin dirinya sendiri.
3. Perfeksionis
Salah satu karakteristik anak pertama adalah perfeksionis. Anak pertama acap memiliki standar yang sangat tinggi dan cenderung menjadi perfeksionis. Mereka ingin melakukan segala sesuatu dengan sempurna dan sangat kritis terhadap diri sendiri.
Tanggung Jawab Anak Pertama
Anak pertama memiliki beberapa tanggung jawab di dalam keluarga, di antaranya:
1. Menjadi Panutan
Salah satu tanggung jawab anak pertama adalah menjadi panutan. Anak pertama diharapkan untuk menjadi panutan yang baik bagi adik-adiknya.
Hal ini dapat dilihat dari sikap orang tua yang memberikan tanggung jawab bagi anak pertama untuk bersikap dan berperilaku yang baik sehingga bisa dicontoh bagi anak yang lebih tua. Ini menjadi salah satu beban tanggung jawab yang kerap dialami oleh anak sulung.
2. Menjadi Pemimpin dalam Keluarga
Tanggung jawab anak pertama selanjutnya adalah menjadi pemimpin dalam keluarga. Sebagai anak pertama, tentu Anda harus tahu perjuangan yang dialami oleh keluarga, mulai dari dasar hingga mencapai sebuah titik tertentu. Hal ini akan memberikan Anda sebuah pengalaman berharga dan secara tidak langsung akan menumbuhkan mental seorang pejuang dan pemimpin dalam diri Anda.
3. Memprioritaskan Keluarga
Tanggung jawab anak pertama berikutnya adalah selalu memprioritaskan keluarga. Anda bertumbuh menjadi harapan bagi keluarga. Maka dari itu, keluarga sudah seharusnya Anda pasang di puncak prioritas utama.