Cara Membersihkan Pakaian yang Terkena Air Mani, Ketahui Hukumnya dalam Islam
Cara membersihkan pakaian yang terkena air mani perlu dipahami dalam menjaga kesucian pakaian untuk beribadah.
Cara membersihkan pakaian yang terkena air mani merupakan pengetahuan penting yang perlu dipahami oleh setiap muslim dalam menjaga kesucian pakaian untuk beribadah. Air mani, menurut beberapa pendapat dalam fikih, dianggap sebagai sesuatu yang perlu dibersihkan dari tubuh maupun pakaian.
Membersihkan pakaian dari najis, termasuk air mani, adalah bentuk ketaatan dalam menjalankan perintah agama. Dalam berbagai hadis, Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk tentang tata cara membersihkan najis dengan benar, termasuk cara membersihkan pakaian yang terkena air mani dengan tepat.
-
Bagaimana cara membersihkan kemaluan saat mandi wajib? Bersihkan area kemaluan dengan menggunakan tangan kiri untuk memastikan bahwa semua najis dan kotoran telah terangkat. Penting untuk memastikan kebersihan di area ini sebelum melanjutkan ke tahapan berikutnya.
-
Bagaimana cara menjaga kebersihan badan menurut hadist? 'Kalau saja tidak memberatkan umatku atau tidak memberatkan manusia, aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali salat.' (HR. Al- Bukhari: 887 dan Muslim: 452)
-
Bagaimana Islam anjurkan menjaga kebersihan tubuh? Islam menganjurkan umatnya untuk menjaga kebersihan tubuh melalui wudhu, mandi, serta menjaga kebersihan pakaian dan tempat tinggal. Ketika hal ini diabaikan, kotoran dan bakteri dapat menumpuk di permukaan kulit, yang pada akhirnya memicu infeksi dan penyakit seperti bisul.
-
Bagaimana caranya mandi wajib yang benar? Imam al-Ghazali dalam Bidâyatul Hidâyah secara teknis menjelaskan adab mandi wajib dengan cukup rinci mulai dari awal masuk kamar mandi hingga keluar lagi.
-
Bagaimana cara mandi wajib? Adapun tata cara mandi wajib puasa Ramadhan adalah sebagai berikut:a. Membaca niat doa mandi wajib puasa Ramadhan, hal ini dapat dilakukan dalam hati. b. Membasuh tangan kanan dan kiri sebanyak 3 kali. c. Membersihkan kemaluan dan bagian lain yang dianggap kotor seperti dubur, ketiak, pusar hingga sela jari kaki menggunakan tangan kiri. d. Mengulangi mencuci kedua tangan agar terhindar dari najis. e. Berwudhu seperti akan melakukan salat. f. Membasuh rambut dan kepala dengan sela-sela jari yang basah. g. Mengguyur kepala sebanyak tiga kali secara menyeluruh di bagian kepala dan kulit kepala. h. Menyiram tubuh secara merata dari ujung rambut hingga ujung kaki dimulai dari bagian kanan lalu dilanjutkan dengan bagian kiri. i. Selain memastikan bahwa doa yang dibaca sudah sesuai, saat mandi junub jangan lupa pastikan bagian lipatan kulit juga ikut dibersihkan.
Memahami cara membersihkan pakaian yang terkena air mani dengan ajaran Islam akan memastikan bahwa pakaian tetap suci dan layak digunakan untuk beribadah. Dilansir dari berbagai sumber, ini dia tata cara membersihkan pakaian yang terkena air mani.
Berikut langkah-langkahnya.
Apa Itu Air Mani?
Sebelum mengetahui cara membersihkan pakaian yang terkena air mani. Pahami terlebih dahulu apa itu air mani.
Air mani adalah cairan yang dikeluarkan oleh alat reproduksi pria, terutama saat ejakulasi. Cairan ini terdiri dari sperma yang dihasilkan oleh testis dan cairan dari kelenjar prostat serta kelenjar lainnya.
Fungsi utama air mani adalah untuk mengantarkan sperma ke dalam tubuh wanita selama hubungan seksual, yang merupakan bagian penting dalam proses reproduksi. Sperma yang terkandung dalam air mani bertugas untuk membuahi sel telur dalam sistem reproduksi wanita, sehingga memungkinkan terjadinya kehamilan.
Dalam konteks kesehatan, air mani juga mengandung berbagai komponen seperti enzim, protein, dan mineral yang berperan penting dalam menjaga kelangsungan hidup sperma di luar tubuh pria.
Air mani memiliki konsistensi yang kental, dan biasanya berwarna putih atau keabuan. Meskipun fungsi utamanya terkait dengan reproduksi, kesehatan air mani juga sering menjadi indikator kesehatan reproduksi pria secara umum.
Apakah Air Mani Najis?
Sebelum mengetahui cara membersihkan pakaian yang terkena air mani. Ketahui hukum mengenai status air mani, najis atau tidak. Hukum mengenai status air mani sebagai najis atau tidak memang berbeda di kalangan ulama.
Beberapa menganggapnya tidak najis, namun tetap dianjurkan untuk membersihkannya demi menjaga kesucian dalam berpakaian.Sementara itu, ulama lain memandang air mani sebagai najis ringan yang memerlukan proses pembersihan khusus sebelum pakaian tersebut digunakan kembali.
Kendati demikian, kebersihan tidak hanya berfungsi sebagai praktik sehari-hari, tetapi juga sebagai bagian dari menjaga kehormatan dan adab dalam beribadah.
Berikut adalah penjelasan mengenai pandangan dari beberapa mazhab:
1. Pandangan Mayoritas Ulama
Mayoritas ulama, seperti dari Mazhab Hanafi, Maliki, dan Hanbali, berpendapat bahwa air mani tidak termasuk najis. Mereka berpendapat bahwa air mani adalah sesuatu yang suci, karena merupakan asal penciptaan manusia yang disebutkan secara mulia dalam Al-Qur'an.
Misalnya, dalam surah At-Tariq ayat 6-7, Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari air mani. Oleh karena itu, mayoritas ulama menyatakan bahwa air mani tidak najis, tetapi dianjurkan untuk dibersihkan jika menempel pada pakaian atau tubuh sebagai bentuk menjaga kebersihan dan adab dalam Islam.
2. Pandangan Mazhab Syafi'i
Sebaliknya, Mazhab Syafi'i memandang air mani sebagai najis, meskipun kategorinya adalah najis ringan. Menurut mereka, pakaian atau tubuh yang terkena air mani harus dibersihkan sebelum seseorang melaksanakan shalat. Pandangan ini berdasarkan beberapa hadis yang menyebutkan Nabi Muhammad SAW mencuci atau menggosok noda air mani yang menempel pada pakaian.
Namun, ada juga riwayat yang menyebutkan beliau membersihkan air mani dengan cara menggosoknya setelah kering, yang menunjukkan tidak terlalu beratnya najis tersebut.
Terlepas dari perbedaan pandangan tersebut, semua mazhab sepakat bahwa menjaga kebersihan adalah hal yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sebab, kebersihan merupakan bagian dari keimanan. Oleh karena itu, meskipun ada pandangan bahwa air mani tidak najis, tetap dianjurkan untuk membersihkannya demi menjaga adab dan kesucian, terutama saat akan melaksanakan ibadah seperti shalat.
Cara Membersihkan Pakaian yang Terkena Air Mani
Dalam buku 'Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Taharah' karya Ahmad Sarwat, Lc, MA, disebutkan bahwa cara mensucikan air mani yang menempel di area tubuh atau pakaian adalah hanya dengan mencucinya. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan dalam sebuah hadits meriwayatkan bahwa Aisyah r.a. pernah berkata:
كُنتُ أَغْسِلُ الْجَنَابَةَ مِنْ ثَوْبِ النَّبِيِّ ﷺ فَيَخْرُجُ إِلَى الصَّلَاةِ وَإِنْ بَقَّعَ الْمَاءُ فِي ثَوْبِهِ
Artinya: "Aku mencuci bekas air mani pada pakaian Rasulullah SAW, lalu beliau keluar untuk shalat meskipun masih ada bekas pada bajunya" (HR. Bukhari dan Muslim).
Kemudian masih merujuk pada buku sebelumnya, terdapat hadits lain yang menyampaikan tentang cara menyucikan air mani. Disampaikan bahwa Rasulullah SAW mendapatkan pertanyaan terkait hal tersebut, lalu beliau menjawab:
"Bahwasanya mani itu setingkat dengan ingus dan ludah. Cukuplah bagimu menyapunya dengan percikan air atau idzkhir (sejenis rumput wangi)" (HR. ad-Daruquthni, at-Thabrani, al-Baihaqi, dan ath-Thawi berdasarkan riwayat Ibnu Abbas).
Berikut adalah beberapa cara membersihkan pakaian yang terkena air mani yang bisa dilakukan berdasarkan ajaran Islam:
1. Mencuci dengan Air
Cara membersihkan pakaian yang terkena air mani dalam pandangan umum Islam adalah menggunakan air untuk membersihkan pakaian yang terkena air mani. Air mani dianggap najis ringan oleh sebagian ulama, sehingga dianjurkan mencuci bagian pakaian yang terkena dengan air sampai bersih.
Air harus mengenai seluruh bagian yang terkena air mani, memastikan bahwa noda hilang dan pakaian kembali suci untuk digunakan dalam ibadah.
2. Menggosok Noda
Cara membersihkan pakaian yang terkena air mani bisa dengan menggosok noda. Menurut beberapa hadis, Nabi Muhammad SAW pernah menggosok air mani yang sudah mengering pada pakaian.
Cara ini menunjukkan bahwa air mani tidak harus dicuci dengan air, tetapi cukup dengan menggosoknya hingga hilang. Namun, ini dilakukan bila air mani sudah kering. Pendekatan ini lebih umum diterima oleh ulama yang menganggap air mani tidak najis, tetapi tetap menganjurkan pembersihan demi kebersihan dan adab.
3. Menggunakan Sabun
Selain air, cara membersihkan pakaian yang terkena air mani juga bisa dengan penggunaan sabun. Cara ini dianjurkan, erutama bila air mani sudah menempel lama dan sulit dihilangkan. Sabun membantu membersihkan noda lebih efektif.
Setelah mencuci dengan sabun, bilas pakaian dengan air bersih untuk memastikan tidak ada sisa sabun atau kotoran. Dengan membersihkan pakaian yang terkena air mani sesuai ajaran Islam, umat Muslim menjaga kebersihan pribadi dan memastikan pakaian mereka suci untuk digunakan dalam beribadah.