Contoh Difusi Beserta Pengertian dan Proses Terjadinya, Menarik Dipelajari
Difusi adalah pergerakan zat dari area berkepadatan tinggi ke area berkepadatan rendah.
Difusi adalah pergerakan zat dari area berkepadatan tinggi ke area berkepadatan rendah.
Contoh Difusi Beserta Pengertian dan Proses Terjadinya, Menarik Dipelajari
Difusi adalah sebuah proses yang kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti saat Anda mencampurkan gula ke dalam air dan membiarkannya larut, atau saat menaburkan garam ke dalam masakan dan membuatnya menyatu. Contoh tersebut menggambarkan difusi sebagai pergerakan zat dari area berkepadatan tinggi ke area berkepadatan rendah dalam pelarut.
Difusi menggambarkan proses bertambah luasnya areal penyebaran polutan yang disebabkan oleh gerakan acak molekul-molekul polutan.
Persamaan difusi adalah persamaan diferensial parsial yang merupakan persamaan yang menggambarkan berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Persamaan diferensial parsial dapat diselesaikan secara analitik maupun numerik.
Berikut ini adalah penjelasan sekaligus contoh difusi secara lengkap yang menarik untuk Anda ketahui. Dilansir dari berbagai sumber, pelajari selengkapnya.
-
Apa itu Difusi ? Difusi adalah peristiwa perpindahan partikel dari lingkungan dengan konsentrasi tinggi menuju lingkungandengan konsentrasi rendah.
-
Bagaimana difusi terjadi? Proses difusi menjadi proses yang penting pada sistem tubuh manusia. Di dalam sel, difusi adalah pengangkutan molekul kecil melintasi membran sel.
-
Dimana difusi terjadi? Di seluruh planet, udara di dalam atmosfer memiliki komposisi yang sama dan terdiri dari nitrogen (78%), oksigen (sekitar 21%), argon (hampir 1%), dan gas lain seperti CO2 yang hadir dalam jumlah yang sangat kecil.
-
Mengapa difusi penting? Difusi adalah proses alami yang terjadi ketika zat atau molekul bertukar posisi dengan zat atau molekul lainnya di sekitarnya.
-
Bagaimana cara melakukan diseminasi? Proses diseminasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari media massa seperti televisi dan surat kabar, hingga pertemuan langsung atau pelatihan.
-
Kenapa diseminasi penting? Tujuan dari diseminasi adalah untuk memastikan bahwa informasi yang relevan dan penting dapat sampai kepada orang-orang yang membutuhkannya, dan digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka.
Pengertian Difusi
Mengutip Encyclopædia Britannica, difusi adalah peristiwa perpindahan partikel dari lingkungan dengan konsentrasi tinggi menuju lingkungan
dengan konsentrasi rendah.
Proses difusi menjadi proses yang penting pada sistem tubuh manusia. Di dalam sel, difusi adalah pengangkutan molekul kecil melintasi membran sel.
Ada juga difusi oksigen dan karbondioksida dalam sistem pernapasan, difusi Ca pada sinaps dalam sistem saraf, difusi beberapa molekul yang terjadi pada ginjal untuk mempertahankan homeostatis darah dalam sistem urinari, dan difusi zat
(obat) dalam berbagai sistem tubuh manusia.
Molekul selalu bergerak. Suhu, kualitas fisik yang biasa dirujuk orang dalam kehidupan sehari-hari, secara langsung berkaitan dengan gerakan molekuler.
Ini adalah ukuran energi kinetik rata-rata molekul dalam suatu bahan. Energi molekul menyebabkan gerakan acak yang pada gilirannya memicu difusi.
Di seluruh planet, udara di dalam atmosfer memiliki komposisi yang sama dan terdiri dari nitrogen (78%), oksigen (sekitar 21%), argon (hampir 1%), dan gas lain seperti CO2 yang hadir dalam jumlah yang sangat kecil.
Difusi membuat komposisi udara seragam dengan mendistribusikan kembali spesies kimiawi, seperti oksigen di udara, hingga kesetimbangan tercapai.
Dengan kata lain, hingga gradien konsentrasi, perbedaan konsentrasi antara dua area, telah dihilangkan. Begitu berada dalam kesetimbangan, pergerakan molekul tidak berhenti karena energi kinetiknya sama.
Faktor Pengaruh Kecepatan Difusi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), difusi adalah percampuran gas atau zat cair di luar daya mekanik.
Faktor-faktor yang memengaruhi kecepatan difusi adalah sebagai berikut:
- Ukuran partikel
Faktor pertama yang memengaruhi difusi adalah ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
- Ketebalan membran
Faktor berikutnya yang memengaruhi difusi adalah ukuran partikel. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
- Luas suatu area
Faktor yang memengaruhi difusi adalah luas suatu daerah. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
- Jarak
Faktor berikutnya yang memengaruhi difusi adalah jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
- Suhu
Salah satu faktor yang tak kalah penting dalam memengaruhi difusi adalah suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
Proses Terjadinya Difusi
Proses difusi dapat terjadi dalam berbagai fase zat, baik padat, cair, maupun gas. Dalam konteks ini, proses difusi tidak memerlukan energi tambahan, sehingga sering disebut sebagai bentuk transportasi pasif.
Proses ini terjadi saat partikel zat bergerak secara acak dari daerah dengan konsentrasi tinggi menuju daerah yang memiliki konsentrasi lebih rendah melalui membran sel. Partikel dapat menembus membran jika ukurannya kecil dan dapat larut dalam air atau lemak.
Beberapa contoh cara kerja difusi antara lain dengan menyemprotkan parfum di sebuah ruangan. Hal tersebut akan membuat ruangan menjadi harum untuk beberapa saat, tetapi dari waktu ke waktu difusi akan mendistribusikan molekul bau sampai konsentrasi mereka menjadi tak tercium oleh hidung manusia.
Difusi adalah proses yang meluas dan penting, baik untuk sistem tak hidup maupun sistem kehidupan.
Untuk masuk dan keluar sel, zat seperti air atau nutrisi harus melewati membran semipermeabel. Difusi adalah salah satu proses yang memungkinkan ini.
Sebuah membran semipermeabel atau selektif permeabel adalah membran yang memungkinkan beberapa zat untuk melewati dengan mudah sementara perjalanan zat-zat lain melalui sangat lambat atau tidak sama sekali.
Karena difusi terjadi dalam berbagai kondisi, para ilmuwan mengklasifikasikan beberapa jenis difusi;
1. Difusi sederhana, adalah jenis difusi yang paling umum, di mana zat diangkut tanpa bantuan protein.
2. Difusi terfasilitasi, adalah difusi membutuhkan protein transpor untuk menyebarkan zat melintasi membran sel.
3. Difusi dialisis, adalah difusi zat terlarut melintasi membran permeabel selektif.
Contoh Difusi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sangat banyak contoh difusi yang bisa Anda lihat dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:
1. Contoh difusi dalam tubuh manusia adalah ketika menarik napas, alveolus mengembang dan oksigen masuk ke paru-paru. Lalu, ketika mengembuskan napas, alveolus mengempis dan karbondioksida keluar dari tubuh. Proses ini terjadi disebabkan molekul bergerak dari konsentrasi tinggi ke rendah.
2. Contoh difusi ikan air tawar yang diletakkan di dalam air laut menyebabkan volume tubuh ikan akan menyusut karena air laut bersifat hypertonic terhadap sel tubuh mahluk hidup. Mengonsumsi air laut menyebabkan tubuh akan mengalami dehidrasi.
3. Contoh difusi dari parfum yang disemprotkan, wanginya akan menyebar ke seluruh ruangan karena berdifusi dengan udara.
4. Contoh difusi pada gula yang dimasukkan ke dalam minuman panas di dalam gelas akan menyebar ke seluruh volume air gelas walaupun tanpa diaduk karena berdifusi di dalam zat cair.
5. Contoh difusi dengan meneteskan pewarna makanan ke dalam secangkir air, yang akan mengubah warna seluruh pelarut (air).
Peran Difusi
Difusi memegang banyak peranan penting, di antaranya difusi berperan untuk menjaga keseimbangan kimia di dalam sel dan mengatur tingkat kepekatan zat-zat yang dibutuhkan oleh sel.
Difusi juga memainkan peran penting dalam pertukaran gas di paru-paru, yang membantu dalam proses pernapasan.
Difusi merupakan mekanisme yang digunakan oleh sel untuk mengeluarkan produk sisa metabolisme, seperti asam laktat dan urea.
Selain itu, difusi juga penting dalam proses transportasi zat-zat di dalam tubuh, termasuk transportasi oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh dan transportasi produk sisa metabolisme ke ginjal dan paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh.