Gejala Keracunan Karbon Monoksida dan Dampaknya, Penting Diketahui
Gejala keracunan karbon monoksida antara lain sakit kepala, lemas, muntah, dan nyeri dada.
Gejala keracunan karbon monoksida antara lain sakit kepala, lemas, muntah, dan nyeri dada.
Gejala Keracunan Karbon Monoksida dan Dampaknya, Penting Diketahui
Keracunan karbon monoksida terjadi ketika Anda menghirup terlalu banyak karbon monoksida (CO), gas tidak berwarna dan tidak berbau yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar. Keracunan karbon monoksida adalah komplikasi yang mengancam jiwa. Gejala keracunan karbon monoksida antara lain mual dan sesak napas.
Paparan CO yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan detak jantung yang parah, kejang, tidak sadarkan diri, dan bahkan kematian.
Perawatan medis harus segera diberikan pada siapapun yang mengalami keracunan. Untuk memastikan diagnosis, tim layanan kesehatan mungkin menguji sampel darah untuk mencari karbon monoksida. Tes ini harus dilakukan sesegera mungkin setelah mengeluarkan orang tersebut dari lingkungan yang diduga terpapar.
Berikut ulasan lengkap mengani gejala keracunan karbon monoksida dan hal-hal lain yang terkait dengannya yang wajib untuk Anda ketahui.
-
Bagaimana karbon monoksida dalam rokok merusak tubuh? Karbon monoksida mengikat pada hemoglobin dalam darah, mengurangi jumlah oksigen yang dapat dibawa ke sel-sel tubuh.
-
Kenapa polusi udara berbahaya bagi kesehatan? Udara yang tercemar oleh berbagai zat kimia dan partikulat dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pernapasan, penyakit kardiovaskular, dan bahkan kematian.
-
Apa dampak buruk polusi udara bagi kesehatan? Sebelumnya, Henie mengatakan bahwa polusi udara erat kaitannya dengan masalah kesehatan. Sakit batuk kini sering dijumpai di sekitar kita. ISPA sendiri tidak hanya batuk, tapi penyakit ISPA juga dimulai dari tenggorokan hingga paru bagian bawah.
-
Mengapa polusi udara berbahaya? Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang meresahkan di beberapa tempat saat ini.
Gejala Keracunan Karbon Monoksida
Pada keracunan karbon monoksida, gejalanya melibatkan bagian tubuh yang paling membutuhkan oksigen, yaitu jantung dan sistem saraf pusat (SSP).
Kematian dapat terjadi akibat dampak pada jantung atau pernapasan, termasuk henti napas. Melansir Verywell Health, gejala keracunan karbon monoksida yang paling awal biasanya berupa mual, malaise, kelelahan, dan sakit kepala yang tumpul namun terus-menerus.
Ketika CO terus menumpuk di aliran darah, menipisnya oksigen di jaringan akan memicu serangkaian gejala yang semakin memburuk, seperti:
- Pusing
- Sesak napas (dispnea)
- Nyeri dada Mual dan muntah
- Kebingungan atau delirium
- Denyut jantung tidak teratur (aritmia)
- Denyut jantung lebih cepat (takikardia) atau lebih lambat (bradikardia) dari biasanya
- Stroke
- Ketidaksadaran
- Koma
- Gaya berjalan yang tidak stabil (ataxic)
- Perubahan kecepatan pernapasan
- Kejang
Bahkan setelah penderita dirawat karena keracunan CO, terdapat risiko komplikasi neurologis jangka panjang dan permanen, termasuk masalah ingatan, mudah tersinggung, depresi, gangguan bicara, kehilangan penglihatan sebagian, demensia, dan gejala mirip penyakit Parkinson.
Penyebab Keracunan Karbon Monoksida
Karbon monoksida mudah masuk ke dalam tubuh melalui paru-paru.
Saat CO ditransfer ke aliran darah, CO akan berikatan dengan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Dengan demikian, CO mencegah oksigen mencapai jaringan dan sel yang membutuhkannya untuk bertahan hidup.
Karbon monoksida adalah produk sampingan alami dari pembakaran. Sebagian besar kasus keracunan terjadi akibat menghirup gas yang terakumulasi dengan cepat di ruang tertutup (biasanya karena ventilasi yang salah).
Penyebab umum keracunan karbon monoksida berasal dari:
- Kompor berbahan bakar kayu
- Kebakaran rumah
- Asap knalpot kendaraan
- Kompor dan pemanggang gas atau propana
- Pemanggang arang dan hibachi
- Pemanas ruangan propana, minyak tanah, atau gas tanpa ventilasi
- Generator listrik bertenaga gas
- Pengering pakaian gas
Keracunan karbon monoksida juga bisa terjadi secara sengaja. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Annals of the American Thoracic Society, ada 831 kasus bunuh diri pada tahun 2014 yang disebabkan oleh keracunan karbon monoksida, baik dari asap knalpot kendaraan atau sumber bahan bakar yang mudah terbakar di dalam rumah.
Dampak Keracunan Karbon Monoksida
Keracunan karbon monoksida dapat berdampak secara jangka panjang pada kesehatan.
Keracunan karbon monoksida adalah hal yang mengancam jiwa. Hanya dalam beberapa menit saja, paparannya bisa berakibat fatal. Jika Anda keracunan karbon monoksida, segera cari bantuan medis profesional untuk menghentikan efeknya. beberapa dampak komplikasi kesehatan setelah keracunan CO adalah:
- Kesulitan bernapas
- Penyakit Parkinson
- Hilang ingatan
- Kelainan jantung
Selain itu, keracunan karbon monoksida dapat menyerang ibu hamil dan menyebabkan keguguran atau perkembangan janin yang tidak normal.
Perawatan untuk Kasus Keracunan Karbon Monoksida
Jika dicurigai terjadi keracunan karbon monoksida, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah menjauhkan diri Anda dan orang lain dari sumber CO.
Sekalipun gejala keracunan karbon monoksida yang terjadi masih ringan, perawatan medis darurat harus segera dicari.
Perawatan mungkin melibatkan pemberian oksigen bertekanan melalui masker non-sirkulasi. Dengan meningkatkan kadar oksigen dalam darah, CO dapat dikeluarkan dari tubuh sekitar lima kali lebih cepat dibandingkan jika CO dikeluarkan dari tubuh sendiri.
Oksigenasi sebenarnya dapat memecah karboksihemoglobin dan melepaskan hemoglobin kembali ke aliran darah.
Dalam kasus yang parah, ruang hiperbarik dapat digunakan, yang dapat mengalirkan 100% oksigen dalam lingkungan bertekanan tinggi.
Oksigen hiperbarik membersihkan CO dari darah hampir empat kali lebih cepat dibandingkan oksigen yang diberikan pada tekanan atmosfer normal. Hal ini juga memungkinkan oksigen melewati sebagian hemoglobin dan dikirim langsung ke jaringan.
Selain oksigen, perawatan lain mungkin diperlukan, termasuk:
- Dukungan kehidupan jantung untuk mengobati aritmia yang berbahaya
- Cairan intravena untuk mengatasi hipotensi
- Suntikan hidroksokobalamin untuk mengatasi asidosis metabolik (penumpukan asam dalam darah akibat penekanan fungsi ginjal)
- Antikonvulsan seperti Valium (diazepam) untuk mengobati kejang.
Cara Mencegah Keracunan Karbon Monoksida
Cara pencegahan yang paling efektif dari keracunan karbon diokasida di rumah adalah alarm karbon monoksida.
Alarm karbon monoksida saat ini telah banyak tersedia secara online dan di sebagian besar toko perangkat keras. Tips keselamatan lain yang direkomendasikan untuk mencegah terjadinya keracunan karbon monoksida adalah:
1. Pastikan area tempat peralatan gas Anda diletakkan memiliki ventilasi yang baik.
2. Mintalah sistem pemanas air, dan peralatan berbahan bakar gas atau batu bara Anda diservis oleh teknisi setiap tahun.
3. Jangan pernah menggunakan generator listrik di dalam rumah, garasi, atau kurang dari 20 kaki dari jendela, pintu, atau ventilasi.
4. Periksa dan bersihkan cerobong asap atau saluran pipa ventilasi masak Anda setiap tahun.
5. Jangan pernah menggunakan oven gas untuk menghangatkan ruangan di dalam rumah.
6. Jangan pernah membiarkan mobil menganggur di garasi terlalu lama.
7. Bekali diri Anda dengan pengetahuan mengenai gejala keracunan karbon monoksida secara jelas.