Intip Kemegahan Pabrik Gula Djatiroto Lumajang, Ada Rumah Mewah dan Kereta Unik

Merdeka.com - Pada masa lalu, Pabrik Gula (PG) Djatiroto di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dikenal sebagai salah satu pabrik gula berkapasitas besar di Indonesia.
Pabrik yang berada dalam wilayah kerja PT Perusahaan Nusantara XI itu merupakan salah satu unit usaha HVA yang bermarkas di Amsterdam.
Rencana pembangunan PG Djatiroto dimulai sejak tahun 1884. Tujuh tahun kemudian, pada 1901 baru dimulai pelaksanaan babat hutan.
Pembangunan pabrik gula dimulai pada tahun 1905. Lima tahun kemudian, pada 1910 PG Djatiroto mulai dioperasikan untuk menggiling tebu.
Kapasitas Penggilingan
©2022 Merdeka.com/Dok. Disperpusip Jatim
Sebelum bernama PG Djatiroto pada tahun 1912, pabrik gula ini bernama PG Ranu Pakis. Pada tahun yang sama, pabrik gula ini mengalami peningkatan kapasitas giling.
Rehabilitasi tahap I pabrik gula ini dilakukan pada tahun 1972. Kemudian pada tahun 1989, rehabilitasi tahap II selesai di mana kapasitas giling yang sebelumnya hanya 2400 tth menjadi 6000 tth.
Dikutip dari laman resmi Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Jawa Timur, pada tahun 2017, PG Djatiroto mampu menggiling tebu 1,1 juta hingga 1,2 juta ton per tahun serta menghasilkan gula lebih dari 80.000 ton.
Pasokan tebu untuk PG Djatiroto tidak hanya berasal dari kebun sendiri, melainkan juga dari kebun rakyat. Komoditas pertanian tebu di Kabupaten Lumajang sendiri berlimpah, bahkan sering dipasok ke beberapa pabrik gula di kabupaten sekitarnya.
Luas Banget
©2022 Merdeka.com/Dok. Disperpusip Jatim
Pabrik yang berlokasi di Desa Kaliboto, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang itu memiliki luas total 7.200 hektare.
Di lahan seluas itu terdapat pabrik, kebun, rumah dinas, dan lain sebagainya. Di sini, juga terdapat truk-truk bermuatan tebu.
Selain truk-truk terbaru, ada truk Mercedes Benz tipe 911 keluaran tahun 1970-an yang hingga kini masih aktif menapaki setiap ruas jalan PG Djatiroto.
Rel-rel kereta Lori pengangkut tebu dari kebun ke pabrik pun masih tampak rapi. Sesekali kereta Lori berwarna kuning akan melintas membelah ruas jalan. Kereta dengan gerbong mini yang digunakan untuk memuat tebu ini melintas dengan kecepatan minimum.
Rumah Mewah
©2022 Merdeka.com/Dok. Disperpusip Jatim
Beberapa rumah dinas bergaya kolonial Belanda kuno masih tampak berdiri gagah. Rumah-rumah ini dihuni oleh para karyawan PG Djatiroto.
Selain menjadi rumah dinas karyawan, sebagian bangunan rumah lainnya difungsikan menjadi kantor salah satu bidang di PG Djatiroto. Kemudian, ada pula rumah yang sudah hancur dan tidak digunakan.
Para wisatawan yang berkunjung ke PG Djatiroto sebaiknya tak melewatkan kesempatan mampir ke Persil di Rojopolo Barat. Bangunan megah di sana dulunya difungsikan sebagai rumah dinas kepala kebun.
Kini, rumah tersebut difungsikan sebagai kantor PD Djatiroto. Bangunan bergaya kolonial Belanda kuno itu memiliki halaman luas yang biasa digunakan untuk pesta dan berbagai acara lain.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya