Jenis-jenis Penyakit Mental dan Penyebab yang Mendasarinya, Menarik Diketahui
Merdeka.com - Gangguan mental (atau penyakit mental) adalah kondisi yang memengaruhi pemikiran, perasaan, suasana hati, dan perilaku. Kondisi ini dapat muncul sesekali maupun bertahan lama dan menjadi kronis. Jenis-jenis penyakit mental dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain dan berfungsi normal setiap harinya.
Terdapat banyak jenis-jenis penyakit mental. Pada umumnya, masing-masing dicirikan oleh kombinasi pikiran, persepsi, emosi, perilaku, dan hubungan yang tidak normal dengan orang lain. Gangguan mental meliputi depresi, gangguan bipolar, skizofrenia dan psikosis lainnya, demensia, dan gangguan perkembangan termasuk autisme.
Terdapat strategi efektif untuk mencegah gangguan mental seperti depresi. Terdapat juga pengobatan yang efektif untuk gangguan mental dan cara untuk meringankan penderitaan yang disebabkan oleh masing-masing penyakit ini. Akses ke perawatan kesehatan dan layanan sosial yang mampu memberikan pengobatan dan dukungan sosial adalah kuncinya.
-
Apa jenis penyakit mental paling umum? Kecemasan adalah jenis penyakit mental yang paling umum ditemukan.
-
Siapa saja yang bisa mengalami gangguan mental? 'Sama seperti penyakit fisik, gangguan mental dapat memengaruhi siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang sosial ekonomi.'
-
Apa yang dimaksud dengan gangguan mental? Gangguan mental adalah suatu kondisi yang dapat memengaruhi cara berpikir, merasakan, dan berperilaku individu.
-
Apa saja tanda gangguan kesehatan mental? Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala yang bisa menjadi indikasi bahwa kita perlu memeriksakan kesehatan mental kita: Perubahan suasana hati yang ekstrem atau tidak stabil. Misalnya, merasa sangat sedih, marah, cemas, takut, atau bahagia tanpa alasan yang jelas. Perubahan perilaku yang signifikan atau tidak biasa. Misalnya, menjadi penyendiri, agresif, impulsif, atau tidak peduli dengan orang lain. Perubahan pola tidur atau nafsu makan yang drastis. Misalnya, sulit tidur atau tidur terlalu banyak; tidak nafsu makan atau makan terlalu banyak. Perubahan kinerja atau produktivitas di sekolah atau tempat kerja. Misalnya, sulit berkonsentrasi, sering lupa, kurang motivasi, atau sering absen. Perubahan minat atau kesenangan terhadap aktivitas yang biasa dilakukan. Misalnya, tidak lagi menikmati hobi, olahraga, atau bersosialisasi dengan teman. Perasaan tidak berharga, bersalah, putus asa, atau ingin bunuh diri. Mengalami halusinasi (melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada) atau delusi (percaya pada sesuatu yang tidak nyata). Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan secara berlebihan untuk mengatasi masalah. Mengalami gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan secara medis. Misalnya, sakit kepala, nyeri dada, mual, atau sesak napas.
-
Siapa yang rentan alami gangguan mental? Sebuah studi juga menyebutkan masalah kesehatan mental pada remaja berhubungan dengan tingkat pendidikan dan wilayah tempat tinggal
-
Apa saja tipe gangguan bipolar? 'Perbedaan utama di antara tipe-tipe ini terletak pada tingkat keparahan dan durasi dari episode suasana hati,' jelasnya, mengacu pada informasi dari laman EMC, Senin (30/9/2024).
Berikut ini adalah beberapa dari jenis-jenis penyakit mental yang umum dijumpai dan menimpa sebagian orang, dilansir dari laman World Health Organization.
1. Depresi
Jenis-jenis penyakit mental yang pertama adalah depresi. Depresi adalah gangguan mental yang umum dan salah satu penyebab utama kecacatan di seluruh dunia. Secara global, diperkirakan 264 juta orang terkena depresi. Wanita lebih rentan terkena depresi dibandingkan dengan pria.
Depresi ditandai dengan perasaan-perasaan seperti kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan terhadap sesuatu yang awalnya disukai, perasaan bersalah atau rendah diri, gangguan tidur atau nafsu makan, kelelahan, dan tingkat konsentrasi yang buruk.
Beberapa penderita depresi juga memiliki banyak keluhan fisik tanpa penyebab yang jelas. Depresi dapat berlangsung lama atau berulang, dan secara substansial dapat mengganggu kemampuan penderitanya untuk berfungsi secara normal di tempat kerja, sekolah dan kehidupan sehari-hari.
Pada tingkat yang paling parah, depresi dapat menyebabkan bunuh diri. Program pencegahan depresi telah terbukti mampu mengurangi angkanya, baik untuk anak-anak (misalnya melalui perlindungan dan dukungan psikologis setelah kekerasan fisik dan seksual) dan orang dewasa (misalnya melalui bantuan psikososial setelah bencana dan konflik).
Terdapat juga program perawatan yang efektif. Depresi ringan hingga sedang dapat diobati secara efektif dengan terapi bicara, seperti terapi perilaku kognitif atau psikoterapi. Antidepresan dapat menjadi bentuk pengobatan yang efektif untuk depresi sedang hingga berat tetapi bukan pengobatan lini pertama untuk kasus depresi ringan.
Mereka tidak boleh digunakan untuk mengobati depresi pada anak-anak dan bukan pengobatan lini pertama pada remaja, untuk itu harus digunakan dengan hati-hati. Penatalaksanaan depresi harus mencakup aspek psikososial, termasuk mengidentifikasi faktor stres, seperti masalah keuangan, kesulitan di tempat kerja atau kekerasan fisik atau mental, dan sumber dukungan, seperti anggota keluarga dan teman.
2. Gangguan Bipolar
ilustrasi bipolar disorder ©www.youtube.com/Dominique Dejean
Jenis-jenis penyakit mental yang kedua adalah gangguan bipolar. Gangguan bipolar mempengaruhi sekitar 45 juta orang di seluruh dunia, menurut who.int. Kondisi ini biasanya terdiri dari episode manik dan depresi yang dipisahkan oleh periode suasana hati normal.
Episode manik melibatkan suasana hati yang meningkat atau mudah tersinggung, aktivitas berlebihan, bicara cepat, harga diri yang meningkat, dan penurunan kebutuhan untuk tidur. Orang yang mengalami serangan manik tetapi tidak mengalami episode depresi juga diklasifikasikan memiliki gangguan bipolar.
Perawatan yang efektif untuk gangguan ini telah tersedia untuk pengobatan fase akut gangguan bipolar dan pencegahan kekambuhan. Obat-obatan yang ada digunakan untuk menstabilkan suasana hati. Di samping itu, dukungan psikososial juga merupakan komponen penting dari pengobatan terhadap gangguan bipolar.
3. Skizofrenia dan Psikosis Lainnya
Jenis-jenis penyakit mental yang ketiga adalah skizofrenia dan psikosis lainnya. Skizofrenia adalah gangguan mental yang parah, dan telah mempengaruhi 20 juta orang di seluruh dunia.
Psikosis, termasuk skizofrenia, dicirikan oleh distorsi dalam pemikiran, persepsi, emosi, bahasa, perasaan diri, dan perilaku. Pengalaman psikotik yang umum termasuk halusinasi (mendengar, melihat atau merasakan hal-hal yang tidak ada) dan delusi (kepercayaan atau kecurigaan yang salah yang dipegang teguh bahkan ketika ada bukti sebaliknya).
Gangguan tersebut dapat mempersulit penderita untuk bekerja atau belajar secara normal. Stigma dan diskriminasi terhadap penyakit ini juga dapat mengakibatkan kurangnya akses terhadap layanan kesehatan dan sosial. Selain itu, penderita psikosis berisiko tinggi terkena pelanggaran hak asasi manusia, seperti kurungan jangka panjang di institusi kejiwaan.
Skizofrenia biasanya dimulai pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa. Pengobatan dengan obat-obatan dan dukungan psikososial dapat membawa hasil yang efektif. Dengan perawatan dan dukungan sosial yang tepat, orang-orang yang terkena dampak dapat menjalani kehidupan yang produktif dan terintegrasi dalam masyarakat.
Fasilitasi kehidupan yang dibantu, perumahan dan pekerjaan yang mendukung dapat bertindak sebagai dasar dari mana orang dengan gangguan mental berat, termasuk skizofrenia, dapat mencapai berbagai tujuan pemulihan. Hal ini karena mereka seringkali menghadapi kesulitan dalam mendapatkan atau mempertahankan tempat tinggal dan pekerjaan normal di masyarakat.
4. Demensia
Ilustrasi Demensia ©Pixabay
Jenis-jenis penyakit mental yang ke empat adalah demensia. Di seluruh dunia, sekitar 50 juta orang menderita demensia. Demensia biasanya bersifat kronis atau progresif di mana ada penurunan fungsi kognitif (yaitu kemampuan untuk memproses pemikiran) melampaui proses penuaan normal.
Kondisi ini mempengaruhi memori, cara berpikir, orientasi, pemahaman, perhitungan, kapasitas belajar, bahasa, dan penilaian. Penurunan fungsi kognitif biasanya disertai dengan penurunan kontrol emosi, perilaku sosial, atau motivasi. Demensia disebabkan oleh berbagai penyakit dan cedera yang mempengaruhi otak, seperti penyakit Alzheimer atau stroke.
Meskipun saat ini tidak ada pengobatan yang tersedia untuk menyembuhkan demensia atau untuk mengubah perjalanan penyakitnya yang progresif, telah banyak pengobatan yang sedang berada dalam berbagai tahap uji klinis. Terlebih, banyak hal lain yang dapat dilakukan untuk mendukung dan meningkatkan kehidupan penderita demensia seperti support keluarga.
5. Gangguan Perkembangan
Jenis-jenis penyakit mental yang kelima termasuk dalam kategori gangguan perkembangan, seperti misalnya autisme. Gangguan perkembangan adalah istilah umum yang mencakup disabilitas intelektual dan gangguan perkembangan pervasif termasuk autisme.
Gangguan perkembangan biasanya memiliki onset masa kanak-kanak tetapi cenderung bertahan sampai dewasa, menyebabkan gangguan atau keterlambatan fungsi yang berkaitan dengan pematangan sistem saraf pusat.
Disabilitas intelektual ditandai dengan penurunan keterampilan di berbagai bidang perkembangan seperti fungsi kognitif dan perilaku adaptif. Kecerdasan yang lebih rendah mengurangi kemampuan untuk beradaptasi dengan tuntutan kehidupan sehari-hari.
Gejala gangguan perkembangan pervasif, seperti autisme, termasuk gangguan perilaku sosial, komunikasi dan bahasa, dan rentang sempit minat dan aktivitas yang unik bagi individu dan dilakukan berulang-ulang.
Gangguan perkembangan seringkali berasal dari masa bayi atau anak usia dini. Penderita gangguan ini kadang-kadang menunjukkan beberapa tingkat kecacatan intelektual. Keterlibatan keluarga dalam perawatan sangatlah penting.
Mengetahui apa yang menyebabkan penderita merasa kesusahan dan kesenangan adalah elemen penting dari perawatan penyakit ini, seperti mencari tahu lingkungan apa yang paling kondusif untuk pembelajaran yang lebih baik.
Struktur rutinitas harian juga membantu mencegah stres yang tidak perlu, dengan waktu yang teratur untuk makan, bermain, belajar, bersama orang lain, dan tidur. Tindak lanjut secara teratur oleh layanan kesehatan anak-anak dan orang dewasa dengan gangguan perkembangan juga perlu dilakukan. (mdk/edl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah masalah kesehatan mental kerap disalahpahami sehingga bisa sangat berdampak pada penanganannya.
Baca SelengkapnyaMelantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.
Baca SelengkapnyaKesehatan mental adalah kondisi yang kompleks dan melibatkan aspek-aspek psikologis, emosional, perilaku, dan sosial.
Baca SelengkapnyaDalam konteks pekerja kantoran, tekanan dan tuntutan pekerjaan dapat menjadi pemicu yang potensial untuk munculnya anxiety disorder.
Baca SelengkapnyaBeberapa masalah kesehatan mental kerap tidak disadari sebelumnya sehingga kerap disangka muncul secara tiba-tiba.
Baca SelengkapnyaSindrom skizofrenia merupakan gangguan yang melibatkan halusinasi.
Baca SelengkapnyaMeskipun tidak ada cara pasti, cara mencegah gangguan mental pada lansia dengan, mengelola stres, menjalani pengobatan secara rutin, & menjaga hubungan sosial.
Baca SelengkapnyaMental health termasuk salah satu hal penting yang perlu diperhatikan.
Baca SelengkapnyaGangguan Obsesif-Kompulsif (OCD) adalah kondisi kesehatan mental yang kompleks dan punya banyak tipe. Setiap tipe memiliki cirinya sendiri.
Baca SelengkapnyaGangguan psikosis merujuk pada kondisi mental yang melibatkan hilangnya kontak dengan realitas.
Baca SelengkapnyaPeningkatan atau penurunan yang terjadi pada salah satu dari dua hal ini, dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan pada yang lain.
Baca SelengkapnyaMengeksplorasi jenis-jenis emosi unik manusia membuka wawasan baru tentang kedalaman pengalaman emosional kita.
Baca Selengkapnya